Hindari Penggusuran Dengan Memahami Koefisien Dasar Bangunan

rumah Hindari Penggusuran Dengan Memahami Koefisien Dasar Bangunan

Pernahkah Anda mendengar istilah Koefisien Dasar Bangunan? Istilah yang satu ini sangat dekat dengan dunia arsitektur. Namun sebaiknya tak hanya orang-orang yang berkecimpung di bidang arsitektur saja yang perlu memahami istilah ini. Bagi Anda yang berencana membangun rumah, gudang, ruang usaha atau bangunan-bangunan lainnya, istilah tersebut juga penting untuk diketahui.

Pengertian Koefisien Dasar Bangunan

Koefisien Dasar Bangunan atau disingkat KDB adalah angka persentase perbandingan antara luas lantai dasar sebuah bangunan yang bisa dibangun dengan luas lahan yang tersedia. Jadi, KDB merupakan batas maksimal lahan yang boleh dibangun dalam suatu tapak. KDB ini adalah peraturan yang secara tegas menentukan luas lantai dasar bangunan yang boleh Anda bangun.

Dalam persentase tersebut, Koefisien Dasar Bangunan meliputi luas bangunan beratap dengan dinding lebih dari 1,2 meter dan proyeksi bangunan. Proyeksi bangunan yang dimaksudkan adalah ruang terbuka di lantai dasar yang berada di bagian bawah bangunan. Jika luas proyeksi dinding memiliki tinggi kurang dari 1,2 meter, maka KDB dihitung 50% asalkan tidak melebihi 10% dari nilai KDB yang sudah ditetapkan. Sementara itu bila luas proyeksi lebih dari 10%, maka KDB akan dihitung 100%. Peraturan ini juga berlaku untuk tangga terbuka dan ramp sirkulasi kendaraan.

Nilai KDB di satu daerah berbeda dengan nilai KDB di daerah lainnya. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai KDB di setiap daerah yakni lokasi di daerah tersebut dan peruntukan lahannya. Karena itulah, nilai KDB di daerah pedesaan tak sama dengan nilai KDB di daerah perkotaan. Nilai KDB di kawasan industri juga berbeda dengan nilai KDB di kawasan pemukiman. Dalam hal ini pemerintah menentukan nilai KDB untuk setiap daerah berdasarkan kebutuhan di tiap-tiap daerah tersebut. Aturan mengenai nilai KDB ini bisa dilihat dalam RDTR atau Rencana Detil Tata Ruang di daerah masing-masing.

Jika sudah mengamati Rencana Detil Tata Ruang, Anda akan mendapati nilai Koefisien Dasar Bangunan nol (0) di beberapa tempat. Nilai KDB nol (0) ini menunjukkan bahwa di kawasan tersebut tidak diperbolehkan mendirikan bangunan apapun. Biasanya kawasan seperti ini telah ditetapkan pemerintah sebagai kawasan hijau atau kawasan taman kota. Inilah salah satu pentingnya mengetahui nilai KDB di suatu daerah sebelum Anda memutuskan untuk mendirikan bangunan.

Menghitung Besaran KDB Sebuah Bangun

Jika Anda berencana mendirikan bangunan, maka sebaiknya lakukan penghitungan nilai Koefisien Dasar Bangunan terlebih dahulu. Tujuannya tak lain agar Anda bisa melihat apakah rencana bangunanan yang dibuat telah sesuai dengan besaran nilai KDB yang ditentukan oleh pemerintah.

Untuk menghitung nilai KDB ini caranya tidaklah sulit. Nilai KDB sebuah bangunan bisa diketahui dengan membagi luas lantai dasar dengan luas lahan lalu dikalikan 100%. Selanjutnya lakukan pengecekan dengan nilai KDB yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk lokasi rencana bangunan. Bila suatu daerah memiliki nilai KDB 50%, maka ini artinya pada kawasan tersebut hanya diizinkan membangun luas lantai dasar sebesar 50% dari luas lahannya. Jadi, jika Anda memiliki luas lahan 100m2 maka luas lahan yang boleh digunakan untuk pendirian bangunan hanya sebesar 50m2 saja.

Pelanggaran KDB

Pemahaman tentang Koefisien Dasar Bangunan atau KDB ini sesungguhnya begitu penting. Sayangnya masih banyak orang yang tidak mengetahuinya. Padahal jika melanggar KDB, pemilik suatu bangunan akan menerima sanksi yang sangat tegas.

Pelanggaran terhadap KDB akan menerima sanksi mulai dari pemberian surat peringatan, penarikan izin, pemberian denda hingga penggusuran atau pembongkaran terhadap suatu bangunan. Sanksi yang tegas diberikan oleh pemerintah demi menciptakan ruang-ruang daerah yang tertata rapi dan terkendali dengan baik. Adanya KDB membuat sebuah kota atau daerah tidak berkembang secara liar.

Aturan mengenai KDB ini juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara jumlah bangunan dan ruang hijau. Jika tidak ada peraturan semacam ini, bisa dibayangkan sebuah kota yang penuh sesak dengan bangunan tanpa ada ruang hijau untuk menjaga ketersediaan air dan juga ketersediaan ruang terbuka untuk aktivitas masyarakat.

Karena itu jika Anda berencana untuk mendirikan sebuah bangunan, jangan abaikan menghitung KDB dan mencocokannya dengan nilai KDB yang berlaku di daerah rencana bangunan tersebut. Hanya dengan cara inilah, Anda bisa terhindar dari sanksi dan tindakan pembongkaran bangunan oleh pemerintah. Sangat disarankan pula untuk memastikan nilai KDB sebelum membeli suatu lahan agar Anda tidak membeli lahan yang ternyata termasuk dalam kawasan hijau.

Sementara itu bila Anda menggunakan jasa arsitek untuk merencanakan dan mendirikan bangunan, maka umumnya pihak penyedia jasa arsitek sudah membuat perencanaan yang matang termasuk mengenai Koefisien Dasar Bangunan ini. Nah, informasi mengenai koefisien ini tentunya sangat bermanfaat untuk Anda, bukan?

Scroll to Top