Pada beberapa kota besar di Indonesia, sanitasi bisa menjadi sebuah masalah yang tidak mudah untuk diatasi. Salah satu sumber masalahnya adalah ketiadaan saluran pembuangan limbah yang memadai. Septic tank adalah hal yang penting untuk dimiliki setiap rumah tangga. Namun di daerah padat penduduk, masih banyak yang belum tahu cara membuat septic tank di lahan sempit.
Masalah tersebut umumnya timbul di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, antar rumah penduduk terlalu dempet dan sempit, akibatnya tidak tersisa lahan cukup untuk septic tank. Walau begitu, bukan berarti tidak ada solusi. Dalam ulasan kali ini, Anda akan mendapatkan informasi seputar tips membuat septic tank di lahan sempit, supaya tidak membuat kesal tetangga.
Ukuran Septic Tank yang Ideal
Untuk membuat septic tank, tentu ada standar ukuran yang dijadikan acuan agar fungsinya bisa maksimal. Standar Nasional Indonesia (SNI) telah menetapkan ukuran ideal untuk septic tank.
Berikut ini adalah ukuran ideal berdasarkan SNI 2398 : 2017 yaitu:
- Dimensinya adalah kotak persegi empat dengan perbandingan panjang kali lebar berskala 2 : 1 sampai 3 : 1, yang berarti ukuran panjang ideal adalah 2 kali lebarnya
- Minimal panjang adalah 1,5 m
- Minimal lebar adalah 0,75 m
- Minimal tinggi 1,5 m
- Ambang batas ukurannya 0,3 m
Jadi berapa ukuran septic tank rumah yang ideal? Untuk rumah yang dihuni oleh 4 sampai 5 orang, ukuran minimal masih dimungkinkan, yaitu 1,5 m x 0,75 m x 1,5 m.
Ukuran ideal tersebut tentu cukup sulit diterapkan di hunian berlahan sempit, di beberapa daerah bahkan terdapat hunian berukuran 3×6 sampai 1×2 saja. Bagaimana ukuran septic tank di sana?
Membuat Septic Tank di Lahan Sempit
Walau tidak mudah, namun membuat septic tank di lahan sempit bukanlah hal mustahil. Jika Anda tahu teknik yang tepat, sanitasi di rumah dapat tetap terjaga.
Berikut ini beberapa kiat yang bisa Anda coba:
Gunakan Septic Tank Ukuran Kecil
Saat ini cukup banyak septic tank siap pakai yang diproduksi dalam ukuran kecil. Walau begitu dalam produksinya sudah disiapkan untuk dapat secara efektif mengolah limbah rumah tangga.
Untuk penggunaan di lahan terbatas, Anda dapat memakai yang berukuran 90 x 125 cm. Ukuran tersebut masih bisa digunakan untuk hunian dengan kapasitas 2 sampai 4 orang.
Gunakan Septic Tank Biofilter
Untuk lahan hunian berukuran sempit, septic tank biofilter lebih cocok digunakan. Terbuat dari bahan thermoplastic, biofilter disebutkan mampu bertahan hingga 40 tahun.
Diproduksi massal dengan berbagai ukuran, septic tank biofilter didesain untuk bekerja lebih efisien dibanding septic tank biasa, sekalipun memiliki ukuran lebih kecil.
Sesuaikan dengan Kemiringan Lahan
Lokasi hunian yang dibangun di tempat tidak rata atau miring, harus menjadi bahan pertimbangan juga dalam membuat septic tank.
Terkadang untuk menghemat ruang, bangunan sengaja ditempatkan di lokasi yang tidak rata tersebut. Jadi ketika menggali untuk penempatan septic tank, pastikan posisi tanahnya rata dan stabil.
Anda bisa menggunakan penyangga atau melakukan modifikasi pada lubang galian, agar posisi septic tank tegak lurus dan rata. Karena posisi yang miring akan rentan kebocoran.
Jauhkan Lokasi dari Sumber Air Bersih
Lahan yang sempit otomatis akan menjadikan ruang untuk sumur atau sumber air bersih dan tempat penampungan limbah jadi terbatas.
Anda harus bisa mengaturnya agar tidak terlalu dekat, karena jarak yang terlalu dekat berisiko menjadikan sumber air bersihnya terkontaminasi.
Ketika membuat septic tank di lahan sempit, atur posisi septic tank dengan sumur atau sumber air di arah yang saling berlawanan.
Septic Tank Komunal, Solusi Untuk Lahan Sempit
Jika Anda tetap kesulitan untuk membuat septic tank sendiri, ada solusi lain untuk lahan tempat tinggal yang sempit, yaitu septic tank komunal.
Jenis ini merupakan wadah pembuangan limbah kotoran manusia yang dipakai oleh beberapa rumah secara bersama-sama. Jadi masing-masing rumah tidak perlu membuat sendiri.
Septic tank komunal ini memiliki ukuran yang besar, jauh lebih besar dibanding ukuran untuk rumah pribadi. Saluran pembuangannya juga dibikin paralel, terhubung ke beberapa rumah.
Secara model dan tujuan pembuatan, terdapat dua jenis tangki limbah komunal yang umum digunakan. Keduanya dijelaskan di bawah ini.
1. Septic Tank Komunal untuk Permukiman
Jenis pertama merupakan tangki yang umum dipakai untuk permukiman padat penduduk. Pemanfaatannya selain sebagai wadah limbah tinja manusia, juga untuk saluran bekas cucian warga.
Dengan adanya septic tank komunal, diharapkan dapat menjadi solusi sanitasi masyarakat dan membantu mengurangi permukiman kumuh.
Dalam pembuatannya, wadah pembuangan ini dibangun di lokasi yang cukup jauh dengan rumah-rumah warga, terutama dari sumber air bersih. Jadi sebaiknya ditempatkan di lahan khusus.
Idealnya lokasi septic tank komunal ditempatkan pada jarak sekitar 50 sampai 100 meter dari permukiman.
Komunikasi dan koordinasi antar tokoh masyarakat serta pejabat yang berwenang, sangat diperlukan untuk pembuatan septic tank komunal ini.
Sehingga pembuatannya mendapat dukungan seluruh warga dan memberi dampak positif terhadap kondisi sanitasi lingkungan permukiman.
2. Septic Tank Portabel
Selain untuk permukiman dengan tingkat kepadatan tinggi, septic tank komunal biasanya juga dipakai untuk kamar mandi atau toilet umum, termasuk untuk daerah pengungsi saat bencana alam.
Penampungan limbah jenis ini berbentuk portabel dan dapat dipindahkan dengan mudah saat tidak lagi dipakai. Penempatannya diatur sekitar 50 meter dari lokasi toilet umum atau pengungsian.
Walau praktis dan dapat jadi solusi sanitasi di lahan sempit, septic tank komunal juga memiliki risiko jika tidak dipakai secara hati-hati.
Ukurannya yang besar dan menampung limbah dari beberapa tempat sekaligus, membuatnya akan sangat mencemari lingkungan apabila terjadi kebocoran.
Cara Kerja Septic Tank Komunal
Secara umum cara kerja septic tank komunal tidak jauh berbeda dengan yang konvensional. Tangki akan mengolah dan menyaring limbah kotoran, serta menguraikannya agar aman bagi lingkungan.
Secara detil, penjelasan cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Menyaring Limbah Ukuran Besar
Karena beragamnya limbah yang disalurkan ke septic tank komunal, fungsi penyaringannya pun dibuat berlapis. Yang pertama, limbah atau kotoran rumah tangga akan melewati saringan kasar.
Saringan pertama (bar screen) ini akan memisahkan kotoran yang berukuran besar, dengan yang lebih halus. Di antara yang akan tersaring seperti plastik, kertas, dan benda lain yang dibuang ke jamban.
2. Bak Pengendap Awal
Limbah atau kotoran manusia yang telah disaring, akan dialirkan menuju bak pengendap awal. Bak ini berfungsi mengendapkan zat lumpur, pasir dan limbah sejenis, serta menguraikan limbah organik.
3. Bak dengan Bakteri Aerob dan Anaerob
Kemudian air dari proses penyaringan dan pengendapan awal akan disalurkan ke bak kontaktor aerob dan anaerob. Bak ini berisi material berbahan plastik dan kerikil.
Penguraian limbah organik akan dilakukan oleh bakteri anaerob. Bakteri ini akan menguraikan limbah organik yang belum terurai di bak pengendap awal.
Setelah itu limbah akan melalui penguraian berikutnya oleh bakteri aerob, bak kontaktor ini akan meningkatkan efisiensi penguraian kotoran organik.
4. Bak Pengendap Akhir
Proses akhir dari septic tank komunal adalah mengalirkan air ke bak pengendapan akhir. Pada bak ini, limbah dan kotoran akan mengalami klorinasi untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada.
Setelah itu air olahannya sudah aman untuk disalurkan ke sungai atau aliran air yang melalui lingkungan, tanpa takut tercemar.
Dengan memanfatkan kiat membuat septic tank di lahan sempit, semoga lingkungan sekitar Anda dapat menjadi lebih bersih dan sehat. Semoga bermanfaat.
Penulis: Mario Andrianto
Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.