Pasir adalah salah satu material utama dalam membuat suatu bangunan. Jenis-jenis pasir yang berbeda memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda pula. Pasir sendiri berbentuk butiran-butiran yang memiliki ukuran berbeda-beda.
Ukuran butiran pasir inilah yang akan menentukan jenis dan fungsi pasir dalam proses pembangunan suatu bangunan nantinya. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan berbagai jenis pasir. Dalam artikel ini akan diulas mengenai manfaat dan jenis-jenis pasir yang biasa digunakan untuk bahan bangunan.
Manfaat Pasir
Utamanya pasir merupakan material yang digunakan sebagai campuran bersama dengan semen. Pasir juga bahan utama dalam pembuatan batako dan batu bata. Manfaat pasir yang lainnya adalah dalam membuat beton atau concrete yang membutuhkan campuran pasir, batu dan semen.
Masih ada lagi manfaat pasir dan jenis-jenisnya yakni untuk membuat plester atau pelur. Untuk melapisi dinding batu bata, biasanya digunakan plester yang merupakan campuran dari pasir dan semen.
Manfaat berikutnya yaitu pada saat pemasangan keramik. Campuran antara pasir dan semen diletakkan pada dasar lantai sebelum ditutup dengan keramik.
Sebagai material yang sering digunakan untuk bahan bangunan, pasir yang digunakan harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Adapun standar pasir tersebut mengacu pada Standar Nasional Indonesia yang menyebutkan sebagai berikut:
- Agregat dari pasir halus baiknya terdiri dari butiran yang memiliki tekstur tajam juga keras.
- Indeks kekerasan pasir yang dipersyaratkan yakni kurang dari 2.2
- Apabila pasir digunakan bersama dengan Natrium Sulfat, maka bagian dari pasir yang hancur maksimalnya adalah di angka 12%.
- Apabila pasir digunakan bersama dengan Magnesium Sulfat, maka bagian dari pasir yang hancur maksimalnya adalah di angka 10%.
- Tidak boleh ada kandungan lumpur di dalam pasir melebihi 5%.
- Apabila agregat pasir mempunyai kandungan lumpur melebihi 5%, maka pencucian pasir wajib dilakukan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Pasir harus melalui uji warna menggunakan metode Abrans-Harder dengan menggunakan larutan NaOH jenuh 3%.
- Untuk membuat beton, pasir diharuskan memiliki hasil reaksi negatif untuk percobaan alkali dan tingkat keawetan yang tinggi.
Jenis-jenis Pasir
Ketersediaan pasir di Indonesia cukup melimpah untuk memenuhi proyek-proyek pembangunan yang ada. Definisi pasir adalah agregat yang memiliki butiran dengan berbagai ukuran. Ukuran dari butiran pasir mulai dari 0,0625 – 2 mm.
Pasir sendiri berasal dari batuan kapur dan memiliki kandungan silikon dioksida. Jenis-jenis pasir dibagi berdasarkan bentuk dan juga ukurannya. Masing-masing jenis pasir memiliki manfaat yang berbeda-beda dalam membuat sebuah bangunan.
Di Indonesia dikenal beberapa jenis pasir yang sering digunakan sebagai material untuk proyek pembangunan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pasir Beton
Jenis pasir yang pertama adalah pasir beton. Pasir ini memiliki karakteristik utama yakni warnanya yang abu gelap hingga kehitaman. Ketika dipegang, pasir beton akan terasa sangat halus. Ini juga termasuk dalam karakteristik dari pasir beton.
Karakteristik pasir beton yang terakhir adalah tidak akan menggumpal ketika digenggam. Apabila seseorang menggenggam pasir beton dan melepaskan genggamannya, maka pasir tersebut akan langsung buyar dan terpisah-pisah.
Melihat karakteristik pasir beton yang demikian, pasir ini sangat cocok digunakan sebagai material untuk merekatkan dan menguatkan material lainnya. Misalnya saja untuk merekatkan batu bata atau batu, memplester, bahan untuk pengecoran dinding maupun fondasi bangunan.
Adapun perekatan, plester dan pengecoran yang dilakukan menggunakan bahan utama pasir beton akan menghasilkan penampakan yang halus dan terlihat sangat rapi.
Pasir Merah
Pasir merah sering disebut dengan pasir Jebrod. Disebut demikian karena pasir ini berasal dan banyak ditemukan di daerah Jebrod, Cianjur. Karakteristik utama dari pasir merah ini yakni warnanya yang merah atau oranye.
Karakteristik utama yang lainnya dari pasir ini yakni butirannya yang besar-besar, mudah menggumpal saat digenggam dan tidak ambyar ketika genggaman dilepaskan. Dengan karakteristik tersebut, pasir merah ini banyak digunakan sebagai pembantu perekat bangunan.
Umumnya, pasir merah digunakan bersama dengan pasir beton untuk proses pengecoran.
Pasir Pasang
Jika pasir beton terkenal halus, cobalah untuk memegang pasir pasang dan rasakan perbandingannya. Pasir pasang memiliki ukuran agregat yang sangat kecil dan halus.
Akan tetapi, kepadatan dari pasir pasang ini cukup tinggi. Sehingga ketika digenggam dan dilepaskan, pasir pasang tidak mudah ambyar seperti yang terjadi pada pasir beton. Dengan karakternya yang sama halusnya dengan pasir beton, kedua pasir ini cocok untuk dikombinasikan.
Sama halnya dengan pasir beton, pasir pasang cocok dijadikan sebagai material untuk merekatkan, prlester dan juga pengecoran untuk membuat pondasi bangunan. Hasilnya akan tampak halus dan rapi.
Pasir Elod
Jenis pasir yang selanjutnya adalah pasir elod. Pasir ini mempunyai warna gelap yang menjadi karakteristik utamanya. Warnanya adalah hitam kelam atau abu-abu tua. Warna hitam yang terdapat pada pasir elod disebabkan oleh kandungan tanah yang ada di dalamnya.
Kandungan tanah yang terdapat pada pasir elod bisa dirasakan ketika menggenggam pasir tersebut. Butiran dan agregat dari pasir elod ini sangat lembut. Butirannya juga kecil, lebih kecil dibandingkan dengan pasir beton dan pasir pasang.
Dengan karakter tersebut, pasir elod lebih cocok dijadikan sebagai bahan utama pembuat batako dan juga plesteran. Pasir ini tidak bisa digunakan sebagai bahan untuk pengecoran dan tidak cocok menjadi fondasi sebuah bangunan.
Pasir Urug
Jenis pasir lainnya adalah pasir urug. Kualitas dari pasir urug tidak sebagus jenis-jenis pasir lainnya. Karakter dari butirannya pun lebih kasar dan tidak lembut. Pasir ini hanya digunakan sebagai urug-urugan saja.
Misalnya saja pada saat pengurugan limbah pasir yang dihasilkan oleh penyaringan pasir sedot, pasir cuci atau pasir ayak-ayakan. Adapun fungsi dari pasir urug adalah untuk menjaga kestabilan permukaan tanah dan juga menyebarkan beban.
Pasir Plester
Berikutnya ada jenis pasir bernama pasir plester yang memang fungsi utamanya adalah sebagai bahan untuk plester dalam sebuah bangunan. Pasir ini sudah dibebaskan dari kerikil, batuan kecil dan juga material kasar lainnya.
Hal ini menyebabkan pasir plester memiliki karakteristik yang halus dengan butiran yang kecil. Akan tetapi, sebelum digunakan pasir plester tetap harus diayak terlebih dahulu untuk kemudian dicampurkan bersama dengan semen.
Pasir Sungai
Pasir yang banyak dijumpai di Indonesia dan sering dijadikan sebagai material bangunan adalah pasir sungai. Pasir ini banyak diperoleh di pinggiran sungai sesuai dengan namanya. Ukuran dari pasir sungai tidak terlalu besar namun tidak juga terlalu kecil.
Pasir sungai biasa dijadikan bahan untuk membuat fondasi rumah dan campuran pengecoran. Bangunan yang menggunakan pasir sungai sebagai fondasinya dipercaya akan lebih tahan lama dan kuat.
Mengenal jenis-jenis pasir membuat kita paham bahwa di Indonesia ternyata ada banyak sekali jenis pasir. Pasir-pasir tersebut pun mempunyai karakteristik tersendiri dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk dan ukurannya.
Lebih lanjut seputar bahan bangunan:
- Daftar Lengkap 20 Bahan Bangunan
- Bahan Bangunan Daur Ulang
- Daun Kelapa untuk Bahan Bangunan
- Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
- Keunggulan Batako untuk Bangunan
- Semen dan Jenis-jenisnya
- 11 Cara Memilih Cat Tembok
- Jenis-jenis Kayu untuk Bahan Bangunan
- Jenis-jenis Bambu untuk Bahan Bangunan
Penulis: Mario Andrianto
Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.