Jalan dari Masa ke Masa – Sejarah, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Jalan

Jalan merupakan sarana penting yang digunakan untuk mempermudah mobilitas manusia, terutama transportasi darat. Konsep jalan sudah ada sejak zaman dahulu, biasanya jalan dibuat untuk mempermudah akses melalui hutan atau gunung dan lainnya.

Jika pada zaman dahulu jalan biasanya hanya berupa jalan setapak, kini jalan bisa kita nikmati dalam bentuk yang lebih baik misalnya seperti jalan aspal atau beton yang tidak becek saat musim hujan. Nah artikel ini akan membahas informasi mengenai jalan, mulai dari pengertian jalan hingga jenis-jenis jalan.

Ketahui Sejarah Jalan: Asal-Usul Jalan

Jalan kuno
Batu yang ditata pada jalan setapak membuatnya lebih mudah dilalui

Sejarah jalan dapat ditelusuri kembali ke masa pra-sejarah, ketika manusia pertama kali mulai berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pada awalnya, manusia hanya menggunakan jalur yang ditempuh oleh binatang atau jalur alami seperti sungai atau lembah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia untuk berpindah dengan cepat dan mudah, jalan mulai dibangun dengan cara yang lebih sistematis.

Pada zaman kuno, jalan dibangun oleh kerajaan dan negara-negara besar seperti Mesir, Yunani, dan Roma. Jalan kuno ini dibangun dengan menggunakan batu atau tanah dan digunakan untuk keperluan militer, perdagangan, dan komunikasi. Jalan ini juga dibangun dengan tujuan agar mudah dijaga dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan, jalan mulai dibangun dengan cara yang lebih maju. Pada abad ke-19, jalan dibangun dengan menggunakan beton dan aspal, yang membuat jalan lebih tahan lama dan mudah dijaga. Pada saat ini, jalan dibangun dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih seperti sistem navigasi dan sistem kontrol lalu lintas yang membuat perjalanan lebih aman dan nyaman.

Selain itu juga, sejarah jalan juga dapat dilihat dari perkembangan jenis jalan yang digunakan. Seperti jalan raya, jalan tol, jalan kereta api, jalan bandara, jalan sepeda dan jalan pejalan kaki. Masing-masing jenis jalan tersebut dibangun sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pada zaman masing-masing.

Perkembangan Jalan Dari Masa ke Masa

Jika kini jalan terbuat dari aspal dan beton, tentunya bukannya dari semula jalan berbentuk seperti sekarang. Pada masa prasejarah, jalan yang tersedia untuk berpindah dan beraktivitas merupakan jalan setapak yang terbentuk karena sering dilewati oleh manusia prasejarah ketika harus berpindah atau mencari makan. Kemudian, perkembangan jalan terus berkembang pesat dan mulai bisa dilewati kendaraan.

Peradaban-peradaban yang sudah mampu membangun jalan modern antara lain Mesopotamia, Tiongkok, Romawi, dan Yunani. Jalan modern dianggap sebagai jalan yang tidak hanya dilewati oleh manusia dengan berjalan kaki, namun juga bisa dilewati kendaraan lain. Pada masa itu, kendaraan yang bisa ditemukan adalah kereta beroda.

Konsep utama pembangunan jalan adalah pemadatan tanah agar permukaannya jadi lebih rata dan halus. Tentunya, permukaan tanah yang halus bisa membuat jalan semakin nyaman dilewati, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan.

Teknik pemadatan tanah untuk dijadikan jalan kemudian terus berkembang dengan pesat, sampai saat ini ada banyak sekali perkembangan yang terjadi. Akhirnya, muncullah jalan yang terbuat dari aspal dan beton. Jalan yang terbuat dari aspal dan beton akan jadi lebih kuat dan kokoh. Jalanan dengan kualitas yang baik bisa memuat banyak kendaraan, mulai dari kendaraan kecil sampai kendaraan berat.

Spesifikasi jalan yang bisa digunakan untuk kendaraan-kendaraan berat tentunya dibuat dengan sangat baik, sehingga mampu dilewati oleh kendaraan berat dalam waktu yang lama. Tentunya, komposisi aspalnya berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan.

Perkembangan jalan dan munculnya banyak spesifikasi jalanan yang ada memungkinkan banyak kemudahan yang akan diperoleh masyarakat. Jika mempertimbangkan perkembangan jalan yang sesuai, pastinya Anda juga bisa menemukan perbedaan dari bahan baku, ukuran, serta spesifikasi lain yang membuat jalanan tersebut nyaman dilewati masyarakat dengan berbagai moda transportasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jalan

Jalan yang bisa dilewati oleh masyarakat tentu tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor yang mempercepat pembangunan dan perkembangan jalan. Saat melihat bagaimana jalan dikembangkan, ada banyak sekali faktor yang berpengaruh.

Ini dia beberapa faktor penting yang mempengaruhi perkembangan jalan:

  1. Lokasi jalan yang sudah ramai biasanya akan lebih banyak mendapatkan perhatian untuk pembangunan dan perawatan. Jalan di dalam kota yang sering dilewati masyarakat bisa saja mengalami pelebaran dan perawatan jalan yang lebih rinci. Hal ini karena jalanan ini sangat sering dilalui masyarakat. Tentu akan repot apabila jalan ini rusak dan tidak nyaman dilewati.
  2. Kondisi tanah yang stabil dan aman juga menjadi salah satu hal penting untuk perkembangan jalan. Tanah yang labil akan sangat berbahaya bagi para pengguna jalan. Jadi, tentunya tak cocok dijadikan jalan karena bisa rusak seiring penggunaannya.
  3. Kebutuhan masyarakat juga dipertimbangkan dalam pembangunan jalan, terutama jalan baru. Tentunya, masyarakat membutuhkan jalan untuk beraktivitas, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, serta melakukan aktivitas-aktivitas lain seperti jual-beli, berpindah tempat, dan sebagainya.

Jalan berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat. Banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Oleh karenanya, perkembangan jalan dan kebutuhan lain yang sesuai akan sangat menentukan perkembangan pembangunan jalan.

Fungsi Jalan untuk Masyarakat

Jalan raya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah kota. Kehadiran jalan raya sudah menjadi hal yang wajib dalam sebuah kota. Saking lazimnya keberadaan jalan raya, terkadang masyarakat lupa akan fungsi dan pentingnya keberadaan jalan di kota tempat tinggalnya. Jauh sebelum kawasan yang sekarang banyak dibangun gedung dan bangunan permanen, kawasan perkotaan tentunya tidak seramai sekarang. Akses jalannya pun mungkin tak selengkap dan semudah saat ini.

Ada banyak fungsi jalan yang sangat penting untuk aktivitas sehari-hari masyarakat. Menggunakan jalan raya yang nyaman akan membuat banyak orang terbantu karena mudah mengunjungi tempat-tempat di sekitarnya. Selain itu, jalan raya juga berguna untuk perekonomian dan hubungan antarnegara.

  1. Fungsi jalan dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, jalan merupakan salah satu hal yang sangat penting. Kegunaan jalan sangat penting untuk banyak keperluan, mulai dari memutar roda perekonomian sampai jadi jalur transportasi yang aman dan mudah digunakan oleh semua kalangan.

Jalan digunakan oleh banyak kalangan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari. Mulai dari berangkat kerja, berjalan-jalan, sampai jual-beli.

  1. Fungsi jalan dalam perekonomian suatu negara

Agar perekonomian suatu negara bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan jalan yang mudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan memungkinkan logistik untuk bisa dikirimkan tepat waktu dan ke berbagai area di sebuah negara. Sebuah jalan yang nyaman dan aman juga menjadi pertimbangan sangat penting untuk siapa pun yang ingin menikmati kemudahan transportasi dan akses.

  1. Fungsi jalan dalam hubungan antar negara

Negara-negara yang memiliki perbatasan darat dengan negara lain akan sangat membutuhkan jalan untuk menghubungkan daerahnya dengan daerah di sekitarnya. Selain membuat akses jadi lebih mudah, hubungan antar negara juga menjadi lebih aman dan lebih harmonis.

Hubungan diplomatis seperti kunjungan antarnegara akan jadi lebih mudah dan nyaman. Tentunya, hal ini sangat tepat untuk negara yang ada di sekitarnya sehingga lebih mudah menjalin hubungan diplomatis yang harmonis.

Ada banyak sekali fungsi jalan yang sangat penting untuk masyarakat. Mulai dari masyarakat yang membutuhkan jalan sebagai jalur transportasi dalam kota sampai kalangan yang membutuhkan jalan sebagai jalur hubungan diplomatis, semua menggunakannya dengan nyaman dan aman.

Jalan merupakan salah satu hal yang penting yang dibutuhkan sebuah kawasan negara. Membangun jalan merupakan kewajiban pemerintah untuk memberikan akses ke seluruh warganya untuk Pendidikan jual-beli, serta berbagai hal lain yang penting untuk kehidupannya. Menentukan pembangunan jalan dan desain yang aman serta tahan lama menjadi kepentingan dan kewajiban pemerintah bagi rakyatnya.

Jenis-jenis Jalan

Berikut ini adalah beberapa jenis jalan yang perlu Anda ketahui :

Jenis jalan berdasarkan konstruksi

Pembangunan sebuah jalan tentunya perlu menggunakan konstruksi. Saat ini ada tiga jenis konstruksi jalan yang biasa digunakan dan mungkin sering kali kita temui sehari-hari. Ketiga konstruksi jalan tersebut adalah beton, aspal, dan paving.

Berikut ini adalah penjelasan tentang ketiga jenis konstruksi jalan tersebut :

Jalan beton

Jalan beton
Jalan beton yang perawatannya lebih murah dibandingkan jalan aspal

Konstruksi beton termasuk konstruksi yang kuat, karena beton memiliki modulus elastisitas atau ketahanan bahan yang tinggi. Oleh karena itu, konstruksi jalan yang menggunakan beton biasanya diterapkan untuk jalan raya dan jalan lingkungan.

Beberapa kelebihan dan kekurangan jalan beton diantaranya adalah :

Kelebihan Kekurangan
Lebih tahan terhadap genangan air dan juga kondisi banjir Semakin besar beban yang melewati jalan, maka biaya konstruksi juga semakin besar.
Biaya perawatan lebih murah bila dibandingkan dengan jalan beraspal Proses pengecoran sangat mempengaruhi hasil jalan beton.
Kuat, sangat direkomendasikan untuk jalan dengan dasar tanah yang kurang baik, dan untuk jalan dengan beban kendaraan yang tinggi.

Jalan aspal

Jalan aspal
Jalan aspal yang bermutu bagus memberikan rasa nyaman dan aman saat dilalui

Yang kedua adalah konstruksi jalan menggunakan aspal. Aspal ini biasanya terdiri dari campuran aspal panas misalnya Shell dan ESSO 2000 yang diimpor.

Berikut ini adalah kelebihan serta kekurangan dari konstruksi jalan aspal:

Kelebihan Kekurangan
Kondisi jalan yang dihasilkan lebih halus, tidak bergelombang Tidak tahan terhadap genangan air
Jalan aspal berwarna gelap, memberikan dampak rasa aman dan nyaman secara psikologis saat berkendara.

 

Perlu sistem drainase yang baik untuk mengindari jalan yang berlubang karena genangan air
Perawatan jalan yang cukup mudah. Bila ada lubang, tinggal digali lalu diaspal kembali

 

Jalan paving block

Jalan paving terbuat dari bahan campuran pasir dan semen portland atau bahan perekat lainnya. Paving block ini biasanya tersedia dalam berbagai macam warna dan bentuk seperti segi empat, jajar genjang dan lainnya. Konstruksi jalan paving biasanya ditemukan dalam jalan di pemukiman warga.

Jalan paving perumahan
Jalan paving lebih cepat dibuat dan lebih tidak menimbulkan genangan air

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan konstruksi jalan paving :

Kelebihan Kekurangan
Pemasangan cukup mudah dan tidak perlu menggunakan alat berat Kurang tahan terhadap beban kendaraan yang berat. Direkomendasikan untuk jalan di pemukiman saja
Dapat dipasang kembali setelah dibongkar
Terdapat pori atau celah, sehingga genangan air akan cepat meresap

Jenis jalan berdasarkan fungsinya

Jalan juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsi dari jalan tersebut. Berikut ini adalah jenis-jenis jalan yang dibedakan berdasarkan fungsinya :

Jalan Arteri Primer

Jalan arteri primer adalah sebutan untuk jalan umum dengan lebar minimal 11 meter yang biasanya berfungsi atau digunakan oleh angkutan utama dengan tujuan perjalanan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata yang tinggi minimal 60 km/jam.

Karena merupakan jalan utama, biasanya kapasitas jalan ini lebih besar dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien, tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, dan tidak boleh terputus di kawasan perkotaan. Biasanya jalan ini adalah jalan yang menjadi penghubung antar ibukota provinsi, jalan strategis nasional, dan juga jalan tol.

Jalan Arteri Sekunder

Jalan arteri sekunder adalah jalan yang menjadi penghubung antara kawasan primer dengan kawasan sekunder. Jalan ini dibuat dengan lebar jalan minimal sebesar 11 meter, tetapi untuk kecepatan minimal sebesar 30 km/jam.

Jalan Kolektor Primer

Jalan kolektor primer merupakan jalan yang melayani angkutan dengan tujuan perjalanan jarak menengah yang menggunakan kecepatan rata-rata sedang minimal 40 km/jam. Didesain dengan lebar jalan minimal 9 meter dan jumlah jalan masuk juga dibatasi.

Jalan kolektor primer menjadi penghubung antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal.

Jalan Kolektor Sekunder

Jalan kolektor sekunder merupakan jalur penghubung antar kawasan sekunder. Jalan ini didesain dengan lebar jalan minimal 9 dengan kecepatan lebih rendah yaitu minimal 20 km/jam.

Jalan Lokal Primer

Jalan lokal primer yaitu jalan yang menghubungkan pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan. Biasanya jalan ini digunakan untuk angkutan lokal setempat dengan tujuan perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah minimal 20 km/jam, lebar jalan minimal 7,5 meter.

Jalan Lokal Sekunder

Jalan lokal sekunder merupakan jalan yang menghubungkan antara kawasan sekunder dengan perumahan. Jalan ini didesain dengan lebar jalan minimal 7,5 meter dan kecepatan kendaraan paling rendah 10 km/jam.

Jalan Lingkungan Primer

Jalan lingkungan primer adalah jalan yang menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam kawasan dan lingkungan kawasan perdesaan. Jalan lingkungan primer ini didesain dengan lebar badan jalan minimal 6,5 meter untuk kendaraan bermotor roda 3 atau lebih, dan minimal 3,5 meter untuk kendaraan yang selain roda 3 atau lebih.

Lalu untuk kecepatan kendaraan yang melalui jalan ini paling rendah 15 km/jam.

Jalan Lingkungan Sekunder

Terakhir adalah jalan lingkungan sekunder yaitu jalan yang menghubungkan antarpersil di dalam suatu kawasan perkotaan. Untuk desain sama seperti jalan lingkungan primer.

Jenis jalan berdasarkan aksesibilitasnya

Kategori terakhir adalah jenis jalan berdasarkan aksesibilitas yang dimiliki. Aksesibilitas sendiri merupakan ketersediaan sesuatu, dalam hal ini adalah fasilitas jalan yang dapat dinikmati dan tersedia. Berikut ini adalah beberapa macamnya :

Jalan Nasional

Jalan nasional 25 Muara Tembesi - Muara Bungo
Jalan nasional 25 Muara Tembesi – Muara Bungo

Jalan nasional merupakan jalan yang dibangun dari APBN yang berfungsi untuk menghubungkan ibukota antar provinsi.

Jalan Provinsi

Jalan provinsi adalah jalan yang dibangun menggunakan APBD provinsi. Jalan ini menghubungkan antara ibukota provinsi dengan kabupaten dan kotamadya.

Jalan Kabupaten

Jalan kabupaten

Jalan kabupaten dibangun dengan APBD kabupaten. Jalan kabupaten ini yang menghubungkan kabupaten dengan wilayah kecamatan dan juga pusat desa.

Jalan Kota

Jalan kota
Semakin besar suatu kota, sistem penataan jalannya semakin kompleks

Mirip seperti jalan kabupaten, jalan kota dibangun dengan dana APBD kota masing-masing. Jalan ini adalah jalan yang menghubungkan kawasan perkotaan.

Jalan Desa

Jalan desa
Desa-desa yang terhubung dengan baik akan mengalami kemajuan yang lebih pesat

Jalan desa dibangun menggunakan APBD kota atau kabupaten yang bersangkutan dengan desa dan menghubungkan kawasan pedesaan tersebut.

Jalan Non Status

Jalan ini biasanya merupakan jalan yang dibuat secara swadaya oleh individu atau suatu kelompok tertentu untuk suatu tujuan. Misalnya jalan yang difungsikan sebagai penghubung antar gedung di kampus yang memiliki luas lahan cukup besar.

Artikel lain dalam topik ini:

Referensi :


Seri lengkap mengenai Jalan:

    1. Teknik Stabilisasi Jalan
    2. Bahan Perkerasan Jalan
    3. Teknologi Perawatan dan Pembangunan Jalan
    4. Perencanaan Pengawasan Jalan

 

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top