Daun Kelapa untuk Bahan Bangunan: Kelebihan dan Contoh Penerapannya

Pohon kelapa menjadi salah satu pohon dengan beragam manfaat. Mulai dari akar, batang, buah, sampai daunnya kerap dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahkan ternyata, penggunaan daun kelapa untuk bahan bangunan terbilang cukup sering kita dengar, bukan?

Daun Kelapa Sebagai Bahan Bangunan

Sudah sejak lama, daun kelapa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari anyaman, kerajinan tangan, bahkan untuk keperluan rumah tangga. Namun siapa sangka kalau daun kelapa juga dapat digunakan sebagai salah satu material bangunan dengan berbagai kelebihan.

Penggunaan daun kelapa sejatinya bukan tanpa alasan. Meskipun terlihat tipis, namun daun ini memiliki efek meneduhkan. Cocok untuk diterapkan pada berbagai bangunan di daerah tropis seperti Indonesia.

Ada banyak bangunan darurat hingga permanen yang dibangun menggunakan pohon kelapa. Batangnya yang keras dan padat bahkan cocok jika digunakan untuk berbagai keperluan seperti furnitur, kusen pintu, hingga balok lantai. Umumnya, bahan bangunan ini digunakan pada bagian atap maupun samping rumah dengan beberapa cara pengolahan sebagai berikut.

1. Dibuat anyaman

Daun kelapa sejatinya dapat dibuat dengan teknik anyaman sesuai kebutuhan. Umumnya, daun-daun yang masih muda-lah yang dapat dibuat dengan teknik ini. Selain mudah dirangkai, tidak jarang pengaplikasian daun kelapa untuk bahan bangunan yang masih hijau dinilai lebih sejuk.

Cara membuat anyaman daun kelapa juga sederhana. Anda dapat memotong daun-daun yang masih muda dari pohonnya dengan tidak lupa menyendirikan batang keras pada daun kelapa tersebut karena dapat digunakan untuk keperluan yang lain.

Selanjutnya, ambil beberapa helai daun kelapa lalu rangkai dengan saling menyilang dan menindih daun-daun tersebut satu sama lain. Lakukan hal tersebut selama beberapa kali sampai menjadi permukaan yang diinginkan.

2. Dijadikan ikat-susun

Selain dijadikan sebagai anyaman, daun kelapa juga dapat dirangkai sedemikian rupa menjadi suatu ikatan yang kemudian disusun. Umumnya, cara ini digunakan secara lebih sederhana dengan memanfaatkan daun-daun yang sudah dikeringkan.

Adapun caranya juga terbilang sangat mudah dilakukan, yakni dengan memilih daun-daun dengan panjang kurang lebih 1 meter dan tebal sekitar 3-4 cm. Selanjutnya, siapkan penyangga daun yang dapat menggunakan pohon pinang atau batang kelapa dan rotan tipis sebagai tali.

Setelah semua bahan siap, daun-daun kelapa dapat mulai disusun dengan cara disatukan dan diletakkan di antara kayu pinang sehingga kedua sisinya menjadi satu. Selanjutnya, ambil rotan untuk menyambungkan daun-daun kelapa tersebut dengan diikat atau dianyamkan pada kayu.

Meskipun terlihat mudah, namun tetap saja memerlukan ketelitian dan keterampilan saat merangkai daun-daun kelapa tersebut. Pasalnya, Anda harus mengikat semua daun tersebut sampai seluruh permukaan kayu penyangga tertutup dan jangan sampai ada yang terbuka.

Kelebihan Daun Kelapa pada Bahan Bangunan

Setelah mengetahui bagaimana sejatinya penggunaan daun kelapa untuk bahan bangunan, dapat dilihat jika sejatinya ada banyak kelebihan yang didapatkan dari pemanfaatan daun pohon seribu manfaat tersebut. Secara umum, berikut beberapa kelebihan yang dimaksud.

1. Ramah lingkungan

Tidak dapat dipungkiri jika daun kelapa merupakan salah satu bahan bangunan yang ramah lingkungan. Buat Anda yang menginginkan konsep rumah ramah lingkungan, pemanfaatan daun kelapa dapat menjadi pilihan yang tepat.

Daun yang rusak dan sudah tidak terpakai bahkan masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik sebagai bahan bakar, pembuatan lidi, hingga kompos. Dengan demikian, limbah organik juga dapat berkurang sehingga tidak mencemari lingkungan.

2. Tahan terhadap cuaca

Sebagai negara tropis, Indonesia sering kali dihadapkan pada cuaca yang kurang menentu pada saat kemarau maupun musim hujan. Meski demikian, penggunaan daun kelapa masih terbilang sangat aman jika dihadapkan pada berbagai cuaca.

Jika digunakan sebagai atap rumah sekalipun, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, daun kelapa memiliki kualitas yang sangat bagus dan dapat melindungi rumah dari cuaca yang tidak menentu. Hanya saja, pastikan kembali anyaman beserta ikatan daun kelapa sudah benar-benar rapat.

3. Biaya produksi yang murah

Penggunaan daun kelapa untuk bahan bangunan juga diyakini dapat menekan biaya produksi pembangunan. Terlebih, daun kelapa terbilang sangat mudah ditemukan sehingga kalaupun ada kerusakan maka Anda dapat menggantinya secara langsung.

Berbeda dengan material lain yang umumnya didapatkan dengan cara menambang dari alam dan membutuhkan proses yang panjang. Hal ini tentunya akan membuat biaya produksi menjadi lebih mahal, apalagi jika harus didatangkan dari luar daerah.

Contoh Penggunaan Daun Kelapa Pada Berbagai Jenis Bangunan

Setelah mengetahui lebih jauh mengenai pemanfaatan dan kelebihan yang dimiliki daun kelapa pada suatu bangunan, sejatinya dapat diketahui contoh penggunaannya. Berikut beberapa contoh pemanfaatan daun kelapa yang dapat ditemukan pada berbagai jenis bangunan.

1. Atap rumah adat Masela

Rumah tradisional Masela yang terletak di Maluku Barat Daya menjadi salah satu rumah tradisional yang memanfaatkan daun kelapa sebagai bahan bangunan. Hal ini terlihat dari atap rumah yang dibuat dari daun-daun kelapa yang disusun sedemikian rupa hingga padat.

Nama rumah adat tersebut yakni “Im”. Di rumah adat ini, masyarakat melangsungkan semua aktivitas kehidupan, baik untuk istirahat, makan, memasak, bahkan bermusyawarah. Bahkan dahulu, rumah adat ini difungsikan juga sebagai tempat upacara pernikahan adat Suku Masela.

Atap rumah tradisional ini dinamakan Tiwya. Bentuknya lancip dan terbuat dari daun kelapa kering yang sudah dilekukkan dari batangnya. Daun ini diikat pada bambu kering yang sudah dibelah (atwa) dan diikat menggunakan lidi daun (kolla).

2. Penutup dinding rumah suku Bajo

Suku Bajau atau Suku Bajo juga memiliki rumah adat yang memanfaatkan daun kelapa untuk bahan bangunan, terutama pada bagian penutup dinding. Rumah adat yang disebut baboroh ini sejatinya terbuat dari tiang batang pohon dengan penutup dari anyaman daun kelapa.

Berbeda dengan atapnya yang lebih banyak menggunakan daun nipa atau tuho. Selain itu, rumah adat ini menggunakan tapak tiang rumah yang tersusun dari batuan karang. Tentu sangat tepat dikarenakan rumah masyarakat Bajo yang ‘mengapung’ di atas laut.

3. Penjor pada bangunan adat Bali

Meskipun tidak secara langsung digunakan sebagai bahan bangunan, masyarakat Bali kerap memanfaatkan daun kelapa yang masih muda (janur) sebagai bahan untuk membuat penjor. Jalinan penjor umumnya ditempatkan di dekat pintu masuk pura, gedung, bahkan perkantoran.

Daun janur digunakan pada penjor sebagai simbol kekuatan Dewa Mahadewa sehingga kerap digunakan pada sejumlah upacara adat di hari raya Galungan. Pada hari raya ini, jika sudah selesai peralatan akan dibakar dan abunya dimasukkan ke dalam kelapa gading untuk ditanam atau dilarung ke laut.

Demikian beberapa penjelasan mengenai daun kelapa untuk bahan bangunan yang kerap dimanfaatkan pada berbagai kebutuhan. Meskipun jarang ditemukan pada bangunan modern, penggunaan daun kelapa untuk bangunan tradisional tetap terlihat estetik, kok!


Lebih lanjut seputar bahan bangunan:

  1. Daftar Lengkap 20 Bahan Bangunan
  2. Bahan Bangunan Daur Ulang
  3. Jenis-jenis Pasir untuk Bahan Bangunan
  4. Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
  5. Keunggulan Batako untuk Bangunan
  6. Semen dan Jenis-jenisnya
  7. 11 Cara Memilih Cat Tembok
  8. Jenis-jenis Kayu untuk Bahan Bangunan
  9. Jenis-jenis Bambu untuk Bahan Bangunan

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top