Penggunaan baja dalam konstruksi bangunan adalah salah satu pilar utama dalam industri konstruksi modern. Kepopuleran baja dalam konstruksi tidak hanya disebabkan oleh kekuatannya, tetapi juga oleh fleksibilitasnya yang memungkinkan desain arsitektur yang kreatif dan inovatif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek penggunaan baja dalam konstruksi bangunan, mulai dari jenis-jenis baja yang digunakan hingga manfaatnya dalam memungkinkan pembangunan struktur yang kokoh, aman, dan efisien.
Pengertian Konstruksi Baja
Dalam praktiknya, baja sering dipilih sebagai material konstruksi dibanding kayu. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, baja dipilih karena memiliki kelebihan serta keunggulan. Salah satu keunggulannya adalah baja memiliki sifat yang kokoh serta dinilai lebih efisien dibandingkan dengan material konstruksi lainnya.
Dalam sebuah konstruksi, biasanya baja digunakan sebagai fondasi dari sebuah konstruksi bangunan. Umumnya digunakan pada bangunan tinggi serta bangunan yang luas. Hal ini dikarenakan, konstruksi baja dinilai lebih mudah untuk dirangkai serta dapat mempercepat sebuah proses pembangunan.
Efisiensi waktu sangatlah penting dalam pembangunan sebuah bangunan, hal tersebut dikarenakan dapat mengurangi biaya yang diperlukan. Sehingga, hal tersebut selalu menjadi andalan bagi para pengusaha konstruksi dalam melakukan pembangunan. Selain hal tersebut, penggunaan baja dalam konstruksi bangunan juga dinilai memiliki nilai investasi yang cukup baik.
Contoh Penggunaan Baja dalam Konstruksi Bangunan
Pembahasaan selanjutnya adalah mengenai contoh penggunaan baja dalam konstruksi bangunan. Beberapa di antaranya adalah:
Menara Eiffel Paris di Perancis
Menara Eiffel atau yang dulunya bernama Menara Paris merupakan sebuah menara yang dibangun menggunakan baja. Menara ini merupakan salah satu konstruksi paling terkenal di dunia. Menara ini sendiri di desain oleh seorang arsitek spesialis logam asal Perancis, Alexandre Gustave Eiffel.
Bangunan ini dibangun pada tahun 1889 untuk kegiatan Pameran Universal di Paris. Menara memiliki ukuran tinggi sekitar 324 meter dengan berat sekitar 7.300 ton.
Sapporo Dome di Jepang
Stadion ini digunakan sebagai markas klub sepak bola asal Sapporo yaitu Consadole Sapporo serta klub bisbol Hokkaido Nippon-Ham Fighters. Pada stadion ini, konstruksi baja digunakan pada bagian atap stadion yang memiliki ukuran lebar 245 meter.
Stadion ini dibuka pada tahun 2001 dengan kapasitas sebanyak 41.580 tempat duduk. Stadion ini digunakan juga pernah digunakan sebagai venue Piala Dunia FIFA pada tahun 2002.
Gedung Empire State New York di Amerika Serikat
Empire State Building merupakan sebuah gedung pencakar langit yang terletak di Manhattan, New York. Gedung ini merupakan salah satu dari bangunan tertinggi di dunia. Pembangunan Empire State Building selesai pada tahun 1931.
Gedung ini memiliki tinggi sekitar 443 meter. Konstruksi baja yang digunakan pada gedung ini membuktikan bahwa konstruksi baja sangatlah kuat dan tahan lama.
Menara Burj Khalifa Dubai di Uni Emirat Arab
Bangunan yang sebelumnya bernama Burj Dubai adalah sebuah gedung pencakar langit tertinggi di kawasan Timur Tengah bahkan dunia dengan tinggi sekitar 828 meter. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2009.
Jembatan Pelabuhan Sydney di Australia
Jembatan ini dibangun selama 9 tahun, mulai dari tahun 1923 hingga 1932. Pada konstruksinya, jembatan ini menggunakan sekitar 53 ribu ton baja. Jembatan ini juga didapuk sebagai jembatan lengkung besi tertinggi di dunia.
Jembatan ini memiliki jalur kereta api, mobil, sepeda, serta trotoar. Bentuknya yang melengkung membuat warga sekitar menjulukinya sebagai The Coathanger atau Gantungan Pakaian.
Sifat Mekanis Pada Baja
Sifat mekanis pada sebuah material diartikan sebagai kemampuan dari bahan tersebut untuk memberikan perlawanan jika diberi beban atau tekanan. Sifat ini juga bisa diartikan sebagai kekuatan bahan saat memikul beban atau mendapat tekanan yang asalnya dari luar.
Dari semua sifat mekanis yang dimiliki baja, terdapat dua sifat penting yang harus diperhatikan yaitu kekuatan dan ketahanan khususnya dalam penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Kekuatan
Sifat penting sebuah baja ada pada kekuatan tariknya. Jadi ketika baja diberi beban maka material tersebut cenderung akan mengalami perubahan bentuk atau deformasi. Lalu ketika baja diberi beban akan terjadi regangan.
Pada regangan awal mungkin belum terlihat perubahan bentuknya karena ketika beban tersebut dilepas maka baja bisa kembali ke bentuk semula. Regangan awal ini disebut juga dengan regangan elastis karena bisa kembali ke bentuk semula. Pada sifat kekuatan ini juga dikenal jenis-jenis tegangan yang bisa terjadi pada baja di antaranya ada tegangan, tegangan leleh dan juga tegangan plastis.
Tegangan merupakan kondisi di mana baja masih berada pada keadaan elastis. Sementara tegangan leleh diartikan untuk kondisi baja yang sudah mulai rusak atau meleleh. Lalu untuk jenis tegangan yang terakhir tegangan plastis disebut sebagai tegangan maksimum baja karena baja berada pada kekuatan maksimal.
Ketahanan
Ketahanan pada baja bisa dilihat pada kekerasan yang dimiliki. Kekerasan ini juga bisa diuji terhadap besarnya gaya yang bisa menembus permukaan baja. Hal ini harus diperhatikan dalam penggunaan baja dalam konstruksi bangunan.
Proses pengujian yang dilakukan ini juga diartikan sebagai kemampuan sebuah material pada pembebanan pada perubahan tetap. Jadi artinya ketika sebuah benda uji atau yang dimaksud di sini adalah baja diberi gaya tertentu maka pengaruh dari pembebanan tersebut akan menghasilkan sebuah deformasi.
Salah satu contoh proses pengujian kekerasan yang bisa dilakukan yaitu dengan metode Vickers. Pada metode ini digunakan indentor piramida intan di mana besar sudut yang ada antar permukaan piramida intan saling berhadapan sebesar 136 derajat.
Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Baja
Perlindungan terhadap korosi
Kebanyakan jembatan baja biasanya dilindungi dari korosi dengan melakukan pengecatan secara berkala. Oleh karena itu tidak heran jika setiap lima tahun umumnya jembatan akan dilakukan pengecatan ulang. Perlu diketahui bahwa adanya pengenalan cat resin sintetis ini sudah ada sejak jaman setelah perang dunia kedua berlangsung.
Jenis cat ini diketahui lebih awet jika dibandingkan cat konvensional. Meski begitu tingkat keawetannya juga masih sangat dipengaruhi kesempurnaan pembersihan permukaan sebelum dilakukan pengecatan. Jadi bila akan dilakukan pengecatan dengan cat terbaik sekalipun namun tidak disertai dengan pembersihan maka hasilnya pasti akan mengecewakan.
Sementara untuk perlindungan pada bangunan khususnya bangunan lepas pantai bisa dilakukan dengan menggunakan pemakaian lapis pelindung atau perlindungan secara katodik. Ada juga yang menyebutkan bisa dilakukan dengan meningkatkan mutu rancangan serta memodifikasi mutu baja.
Pemilihan jenis baja yang tepat
Ada berbagai hal yang bisa dilihat dan dipertimbangkan untuk menentukan jenis baja yang tepat. Namun dari itu semua, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis baja yang tepat bisa dilihat dari kekuatan, kekerasan serta ketahanannya terhadap korosi dan yang terakhir kemampuan dalam menahan suhu yang tinggi. Hal tersebut karena keempat sifat ini mengidentifikasikan bagaimana kualitas dari baja yang baik untuk sebuah konstruksi.
Demikian beberapa informasi tentang penggunaan baja dalam konstruksi bangunan yang perlu diketahui jika akan melakukan sebuah proyek konstruksi, semoga bermanfaat.
Info lengkap konstruksi baja:
Penulis: Bagus Setiawan
Bagus Setiawan memperoleh gelar Sarjana S1 di bidang Teknik Sipil dan saat ini ia berkarya dalam perusahaan konstruksi baja yang membangun struktur baja untuk bangunan komersial, industri, dan infrastruktur.