Bekerja di Bawah Tanah: Menghadapi Risiko dan Menjaga Keselamatan

Bekerja di bawah tanah

Pada beberapa proyek, memerlukan penggalian dan pekerjaan di bawah tanah. Cukup banyak potensi bahaya yang ada pada saat bekerja secara ‘underground’ tersebut. Kali ini kita akan membahas apa saja bahaya-bahaya tersebut beserta prosedur untuk menjaga keselamatan proyek.

Bahaya Bekerja di Bawah Tanah: Runtuhan, Gas Beracun dan Kurangnya Oksigen

Seperti halnya pada proyek-proyek lain, terdapat bahaya-bahaya tertentu yang harus diantisipasi pada proyek bawah tanah. Saya pernah mengurus proyek bawah tanah dan berikut poin-poin yang harus diwaspadai:

1. Runtuhan

Tanah yang tidak stabil bisa menimbulkan runtuhan. Dampaknya tentunya serius terutama untuk mereka yang bekerja di bagian bawah. Tanah bisa saja dalam kondisi struktural yang kurang optimal sehingga bisa runtuh atau longsor.

Jika sudah longsor, maka pada akhirnya bisa menjebak mereka yang bekerja di bawah tanah. Memahami karakteristik tanah sangat penting karena satu sama lain bisa punya stabilitas bervariasi. Contohnya tanah granular dengan penuh pasir yang kurang stabil dibandingkan tanah liat (kohesif).

Jika penggalian semakin dalam, maka tekanan bisa makin tinggi ke sekitar. Tekanan tinggi bisa membuat kondisi tanah kurang tidak sehingga bisa runtuh. Faktor lainnya adalah kegiatan di sekitar dan kondisi cuaca. Jika cuaca sedang hujan deras, maka kemungkinan runtuh atau longsor akan lebih tinggi.

Jadi, perlu perlindungan seperti tambahan dinding, dukungan struktur tanah, benching dan sebagainya. Tidak lupa juga pelatihan kepada pekerja seputar penggalian diperlukan juga.

2. Gas beracun

Karena penggalian, pekerja bisa berisiko terpapar gas beracun sehingga tidak baik untuk kesehatan mereka. Pada kasus yang lebih serius, faktor ini bisa saja menimbulkan kematian. Karbon monoksida merupakan zat beracun paling umum yang bisa membahayakan dalam proyek penggalian.

Agar bisa mengatasinya, perlu dipastikan ventilasi masih memadai, uji atmosfer harus dilakukan sedari awal juga. Lebih dari itu, penggunaan pelindung diri harus dipastikan termasuk praktik penggalian yang sesuai standar. Akan lebih baik atmosfer di dalam tanah dipantau agar gas berbahaya bisa terindikasi lebih mudah.

3. Kurangnya oksigen

Melakukan penggalian bisa menimbulkan kurang oksigen bagi pekerja. Jika pekerja kurang oksigen, maka gejalanya mulai dari mudah bingung, merasa pusing, bahkan sampai tidak sadar diri. Lalu berapa tingkat oksigen yang menandakan zat tersebut kurang?

Kalau konsentrasi oksigen kurang dari 20 persen, maka itu sudah termasuk kurang oksigen. Dari poin sebelumnya, kita tahu ventilasi itu sangat penting. Bukan hanya untuk mengantisipasi gas beracun, tapi juga kurangnya oksigen.

Alat Pelindung Diri (APD) untuk Bekerja di Bawah Tanah

Apa saja APD umum untuk proyek bawah tanah? Berikut beberapa di antaranya:

– Sepatu proyek

Saat memilih sepatu untuk proyek bawah tanah, perlu penggunaan bahan yang bisa melindungi kaki dengan baik. Bahan seperti plastik atau logam bisa mencegah pekerja tertusuk benda tajam.

– Respirator

Maksud dari respirator ini yaitu masker yang bisa menunjang kualitas pernapasan. Fungsinya supaya pekerja bisa terlindung dari paparan udara beracun. Dengan masker ini, maka pekerja bisa tetap menghirup udara berkualitas meski di bawah tanah.

– Baju pelindung

Beberapa pakaian proyek dibuat untuk melindungi pekerja dari zat berbahaya. Selain mengenakan baju pelindung, perlu pelindung keseluruhan juga seperti sarung tangan dan kaos kaki.

– Helm safety

Karena berada di bawah, maka benda yang jatuh ke sana harus diantisipasi. Penggunaan helm safety penting untuk kebutuhan tersebut maupun potensi bahaya lainnya.

– Alat pelindung telinga

Apakah proyek bawah tanah mengharuskan pekerja memakai pelindung telinga? Jika memang terdapat mesin-mesin bising di sana, maka pelindung telinga tetap perlu dikenakan.

– Tali atau sabuk pengaman

Pada saat turun ke lokasi bawah tanah maupun ke atas, perlu digunakan tali pengaman. Dengan begitu, maka pekerja tidak akan tergelincir atau jatuh terutama pada kasus galian yang tinggi.

Prosedur Keselamatan Bekerja di Bawah Tanah

Untuk memastikan keselamatan bekerja underground atau bawah tanah, setidaknya perlu mengacu pada prosedur berikut:

– Hanya profesional saja yang boleh bekerja. Mereka harus kompeten dan tahu standar keselamatan proyek bawah tanah. Mereka perlu sertifikasi tertentu agar memastikan keselamatan pekerjaan.

– Patuh terhadap undang-undang yang berlaku termasuk standar-standar pemeliharaan lingkungan. Ini menjadi tanggung jawab bagi pihak pekerja maupun manajer proyek.

– Eksplorasi metode yang aman sesuai proyek terkait.

Ventilasi dan Pemantauan Udara di Bawah Tanah

Kualitas udara merupakan tantangan tersendiri dalam proyek bawah tanah. Kualitas udara tersebut bisa dipengaruhi kedalaman penggalian, keberadaan peralatan dan sebagainya. Maka dari itu harus ada prosedur pengendalian ventilasi, pemantauan harus dilakukan real-time dan perlu solusi juga.

Sistem komunikasi harus lancar dan perangkat kontrol seperti pendingin, regulator, filtrasi dan sebagainya perlu tersedia memadai. Untuk menunjang ventilasi itu sendiri, biasanya dibutuhkan alat seperti jaringan saluran, filter debu, kipas dan sebagainya. Kipas ini berfungsi untuk menunjang aliran udara sehat masuk dan udara tercemar bisa diekstraksi.

Sementara saluran bisa menyebarkan udara ke keseluruhan area, sementara filter bisa mengeliminasi partikel berbahaya pada udara.

Tips Bekerja di Bawah Tanah dengan Nyaman dan Aman

Beberapa tips berikut perlu dipertimbangkan juga:

– Cek lokasi secara mendetail

Mulai dengan observasi jenis tanah, tanda perbaikan, kedalaman galian dan aspek lainnya. Observasi awal ini diperlukan untuk mempermudah pekerjaan penggalian nantinya.

– Periksa kondisi kabel

Penggunaan mesin atau alat-alat proyek biasanya memerlukan kabel. Kondisi dan penempatan kabel ini harus dipastikan cukup aman. Pastikan lokasi kabel tersebut cukup nyaman untuk lalu-lalang pekerja. Jangan sampai ada kabel yang rusak juga karena bisa menimbulkan risiko korsleting.

– Sebisa mungkin hilangkan sumber bahaya

Jika ditemukan sumber bahaya, lebih dihilangkan atau diminmalisir dampaknya. Lebih dari itu, pekerja harus dilatih secara menyeluruh baik dari teknik kerja, penggunaan alat dan perlindungan diri.

Sumber Referensi:

  • Emma. 2023. Safe Digging Practices And Avoiding Danger Near Underground Services. haspod.com
  • Grabowski, B. 2023. Stay Safe Underground: 5 Essential Occupational Safety Tips for Plumbers. ohsonline.com
  • Wahocho, M. 2023. 10 Common Excavation Hazards And Control Measures. hseblog.com

Panduan lengkap keamanan kerja proyek konstruksi:

  1. Membangun Fondasi Keamanan
  2. Bahaya Tersembunyi di Lokasi Proyek
  3. Bekerja di Ketinggian
  4. Listrik di Lokasi Konstruksi
  5. Kebisingan di Lokasi Konstruksi
  6. Debu dan Polusi Udara di Lokasi Konstruksi
  7. Bekerja dengan Bahan Kimia
  8. Bekerja di Cuaca Ekstrem
  9. Evakuasi Darurat di Lokasi Konstruksi

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top