Mengenal Arsitektur Parametrik Pembangunan

Arsitektur parametrik

Arsitektur parametrik adalah perencanaan bangunan yang memanfaatkan teknik pemrograman dengan bantuan algoritma. Perencanaan bangunan dengan cara ini bertujuan untuk menghasilkan hasil dari desain yang diinginkan. Arsitektur ini juga fokus dengan penentuan parameter yang bisa diprogram dalam menciptakan bentuk serta struktur arsitektur secara inovatif dan kompleks.

Pada arsitektur ini, parameter tersebut diberi oleh si pengguna serta software komputer untuk menghasilkan beberapa pilihan desain yang sesuai dengan parameter yang sudah ditentukan. Keunikan yang dimiliki arsitektur ini adalah pada kemampuan untuk menghasilkan sejumlah pilihan desain yang bisa diubah secara cepat. Nah, agar Anda lebih paham mengenai perencanaan bangunan parametrik, bisa simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Desain Berbasis Algoritma

Ada beberapa contoh desain arsitektur parametrik yang berbasis algoritma yang bisa Anda pelajari:

Zaha Adid

Zaha Adid Architects dapat menguji terus menerus dan mengadaptasi desain sesuai dengan permintaan klien. Teknologi tersebut bisa mempertahankan aspirasi desain yang lebih orisinil dari pembangunan proyek tersebut. Untuk mendapatkan estetika, cladding yang digunakan untuk membuat bangunan dengan penampilan monolitik.

Bahan cladding juga harus memenuhi sejumlah pertimbangan untuk mendapatkan transisi ke permukaan pada plaza tersebut.

Norman Foster

London City Hall merupakan salah satu proyek yang berkelanjutan paling simbolik hingga sekarang. Sebuah bangunan dengan desain berbasis algoritma pada parametrik ini terbuat dari baja dan kaca, serta jadi arsitektur berkelanjutan. Norman Foster memakai ide berkelanjutan untuk jadi titik awal serta ingin membuktikan bahwa bangunan tersebut bisa menjadi estetik dan efisien.

Nah, itulah beberapa contoh desain bangunan berbasis algoritma pada desain parametrik yang perlu Anda pelajari.

Parametric Modeling

Parametric modeling pada arsitektur parametrik masih termasuk pada advanced modeling sebab telah memakai parameter saat pembuatannya. Pembagiannya terbagi pada 4 bagian, yaitu eksplorasi dan konfigurasi bentuk global, pengembangan dan penggunaan parameter pada pembangunan kerangka berpikir lebih detail lagi, pembuatan model dan modul untuk fabrikasi sejumlah elemen dan mengatur pengeluaran gambar konvensional.

Di dalam hal ini cara pembuatan gambar 2 dimensi dan setelah keempat tahap tersebut selesai, kemudian perubahan model dilakukan untuk mengubah parameter yang telah dipersiapkan sebelumnya. Parametric modeling juga memberikan banyak keuntungan.

Nah, keunggulan parametric modeling adalah:

Mengatasi Situasi yang Tidak Pasti

Parametric modeling bisa digunakan untuk mengatasi situasi yang tidak pasti dengan perhitungan yang sudah ditentukan dan terbukti.

Memberikan Banyak Pengalaman

Dengan adanya parametric modeling, maka mereka bisa mendapatkan banyak pengalaman dibandingkan hanya menggunakan cara berpikir manusia saja.

Mudah Digunakan

Parametric modeling komersial umumnya menawarkan grafis yang luas jadi akan lebih mudah digunakan. Model komersial yang tersedia juga memberikan manfaat yang lain, seperti dukungan pada masukkan yang berbasis risiko, menentukan ukuran “wizard” serta sejumlah mekanisme penilaian untuk meningkatkan keakuratan dari perkiraan yang dibuat.

Seperti itulah penjelasan mengenai parametric modeling yang bisa Anda pahami dengan baik.

Generative Design

Generative design dan parametrik design merupakan bagian dan computational design. Perbedaan parametric design adalah menggunakan parameter dan kendala untuk mengatasi masalah desain. Sementara itu, generative design menerapkan algoritma yang sama untuk mendapatkan ratusan hingga ribuan cara untuk memecahkan masalah desain.

Generative design adalah teknik optimasi desain dan untuk memperoleh hasil yang diinginkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

Perancang Harus Memahami dengan Baik

Agar mendapatkan hasil yang baik, perancang harus memahaminya dengan baik saat memasukkan batasan serta parameter dengan tepat. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang baik. Setelah memasukkan dan metrik berhasil ditetapkan, kemudian sistem akan mulai berjalan untuk menghitung hasilnya.

Memilih Fitur dengan Skor Paling Tinggi

Dengan memakai metrik, kemudian yang sudah disediakan oleh pengguna, maka hasilnya bisa diurutkan sesuai dengan keinginan. Perencana juga harus memilih fitur dengan skor paling tinggi untuk mendapatkan beberapa hasil yang lainnya. Dengan menggunakan pendekatan arsitektur parametrik seperti ini, maka desainer bisa menguji ribuan opsi dan juga mempelajari risiko yang ada di setiap desain proyek.

Integrasi Data Parametrik

Integrasi data parametrik pada proses perencanaan arsitektur merupakan perkembangan yang sangat penting di dalam industri arsitektur modern. Teknologi digital yang dimanfaatkan bisa memberikan arsitek dan perancang memiliki banyak alat serta sumber daya guna meningkatkan efisiensi, kreativitas serta akurasi pada perancangan bangunan.

Beberapa cara teknologi digital yang sudah diintegrasikan pada proses perancangan arsitektur adalah:

Software Perancangan

Software perancangan arsitektur, seperti SkethUp, AutoCAD, Revit dan lainnya memungkinkan bagi para arsitek untuk membuat model desain 3 dimensi yang lebih mudah dipahami oleh klien. Hal ini juga memudahkan pemahaman visual mengenai desain dan memungkinkan untuk melakukan perubahan dengan cepat.

Desain Parametrik

Desain parametrik memakai algoritma guna menciptakan desain yang responsif pada sejumlah parameter, seperti orientasi, iklim hingga kebutuhan pengguna. Hal ini memungkinkan perancang dalam menciptakan solusi secara tepat, fungsional serta ekologis.

Simulasi dan Analisis

Teknologi digital memungkinkan para perancang untuk melakukan sejumlah aspek perancangan, seperti pencahayaan, analisis energi, aliran udara serta akustik. Hal ini bisa membantu untuk meningkatkan efisiensi energi serta kenyamanan selama di dalam bangunan.

Teknologi Augmented dan Virtual Reality

Integrasi arsitektur parametrik dengan teknologi memungkinkan arsitek untuk menjelajahi model 3 D pada lingkungan virtual dengan AR dan VR. Hal ini bisa membantu mengkomunikasikan dari konsep serta membuat klien memahami bangunan sebelum dibangun.

Itulah dia beberapa teknologi digital yang telah diintegrasikan parametrik selama proses perancangan arsitektur yang perlu Anda pahami.

Optimalisasi Berbasis Parameter

Optimalisasi berbasis parameter yang bisa dilakukan adalah:

Parameter Waktu

Parameter waktu adalah durasi atau waktu saat berjalannya suatu proyek yang sedang dikerjakan. Di setiap aktivitas pekerjaan perlu menentukan “Start to End Date”. Hal ini bisa menjadi sebuah cara untuk mengontrol berjalannya pekerjaan di proyek tersebut.

Parameter Kualitas

Parameter kualitas juga harus dioptimalkan untuk keberhasilan proyek yang sedang berjalan. Kualitas bangunan yang dihasilkan bisa meyakinkan klien jika produk kita berkualitas dan sesuai dengan keinginan. Agar bisa menentukan kualitas yang baik, sebaiknya klien yang membuat Quality Plan yang bisa dipakai untuk pedoman bagi kontraktor saat proses pengerjaan proyek pembangunan.

Parameter Biaya

Biaya juga menjadi salah satu hal yang penting pada proses pembangunan. Biaya bukan hanya sekedar pada biaya yang telah disepakati selama proses lelang maupun tanda tangan kontrak.

Biaya juga meliputi keseluruhan, termasuk biaya yang tidak terduga seperti change order. Parameter biaya ini bisa berbentuk biaya per unit bangunan maupun presentasi biaya pada anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Nah, jadi itu semua merupakan penjelasan lengkap mengenai arsitektur parametrik yang perlu Anda pelajari agar lebih paham.

 

Sumber:

Asti. “The difference between generative design and parametric design”. https://asti.com/blog/the-difference-between-generative-design-and-parametric-design/.

Academia Edu. Seminar Arsitektur, Desain Parametrik. https://www.academia.edu/38419364/Seminar_Arsitektur_Desain_Parametrik_pdf.

Project Terkini. “3 Parameter Kunci Sebuah Proyek Dikatakan Sukses” https://projectnowadays.com/3-parameter-kunci-sebuah-proyek-dikatakan-sukses/.

Penulis: Arif Yulianto Permana

Arif Yulianto Permana, seorang lulusan S1 Teknik Arsitektur yang memadukan kreativitas dan perhatian mendalam dengan isu-isu sustainability. Dengan visi inovatifnya, ia telah mengerjakan beragam proyek, dari rumah tinggal yang elegan hingga proyek-proyek komersial yang beragam.

Scroll to Top