Pernahkah Anda mendengar istilah kolam retensi? Kolam retensi disebut-sebut sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di beberapa daerah di tanah air. Tentu saja solusi jangka panjang ini perlu didukung pula dengan solusi jangka pendek, seperti pelebaran alur sungai dan meninggikan tanggul. Nah kembali ke istilah kolam retensi, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kolam retensi ini?
Kolam Retensi, Kolam Resepan Buatan
Kolam retensi adalah kolam yang dibuat untuk menggantikan fungsi lahan resapan yang sudah tidak bisa lagi menjalankan fungsinya dengan maksimal dikarenakan banyak hal. Misalnya saja lahan resepan yang tertutup, lahan resapan yang berubah fungsi menjadi kawasan perumahan dan perkantoran serta beberapa penyebab lainnya.
Kolam buatan ini selanjutnya akan menampung air hujan secara langsung dan juga menampung aliran air dari sistem drainase untuk kemudian diresapkan ke dalam tanah. Karena berfungsi sebagai resapan buatan, maka kolam retensi dibuat pada bagian yang paling rendah dari lahan. Sedangkan luas dan kedalaman kolam bergantung pada luas lahan yang beralih fungsi menjadi kawasan perkantoran atau pemukiman.
Kolam retensi juga berfungsi menjernihkan air sebelum disalurkan ke sebuah waduk. Proses penjernihan air dalam kolam ini lebih murah dan lebih mudah jika dibandingkan dengan penjernihan air dalam waduk karena ukurannya yang lebih kecil. Dengan perencanaan yang baik, kolam ini bisa menjadi tempat yang efektif untuk menampung air hujan sementara waktu dan juga untuk distribusi air.
Tipe Kolam Retensi
Ada beberapa tipe kolam retensi yang dikenal saat ini. Masing-masing tipe kolam memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini tiga tipe kolam retensi tersebut.
- Tipe Kolam Retensi Memanjang
Idealnya, kolam retensi memiliki ukuran perbandingan panjang dan lebar lebih besar dari 2:1. Bentuk kolam yang memanjang ini tentunya dikarenakan lahan yang terbatas dan harus menyesuaikan dengan saluran pengairan yang sudah ada.
Meskipun bentuknya tidak ideal, tetapi kolam ini memiliki kelebihan yakni perkembangan biologis di dalam kolam menjadi lebih aktif karena air yang terus mengalir dan sedimen pun lebih cepat mengendap. Sayangnya, pelaksanaan kolam seperti ini terbilang sulit dan kapasitasnya pun terbatas.
- Tipe Kolam Retensi Berlokasi Di Samping Badan Sungai
Tipe kolam ini cocok jika lahan yang tersedia untuk kolam terbilang luas sehingga bisa mencapai kapasitas optimal. Tipe kolam ini memiliki keunggulan mudah dalam pemeliharaan, mudah dalam pembuatan dan keberadaannya tidak mengganggu sistem aliran yang ada.
Tipe kolam ini terdiri dari kolam retensi, pintu outlet dan pintu inlet, bangunan pelimpah samping, ambang rendah yang ditempatkan di depan pintu outlet, kolam untuk menampung sedimen serta penyaring sampah.
- Tipe Kolam Retensi Berlokasi Di Dalam Badan Sungai
Tipe kolam ini menjadi solusi bila lahan untuk kolam sulit untuk diperoleh. Kolam ini terdiri dari pintu outlet, tanggul keliling, kolam sedimen, bendung dan penyaring sampah. Namun tipe kolam seperti ini terbilang membutuhkan dana yang besar untuk pemeliharaannya dan pelaksanaannya pun cukup sulit. Selain itu, tipe kolam ini mempunyai kapasitas yang terbatas dan harus menunggu datangnya aliran air dari hulu sungai.
Demikianlah tiga tipe kolam retensi dengan kelebihan dan kekurangannya. Tipe kolam yang hendak dibangun tentunya harus disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Beberapa kajian pun perlu dilakukan untuk menentukan tipe kolam yang tepat.
Nah, dari sekelumit gambaran ini, tentunya Anda kini sudah lebih memahami tentang kolam retensi. Kolam ini secara khusus dibuat tak hanya untuk menampung air tetapi memiliki manfaat yang lebih luas lagi yakni untuk menyelamatkan lingkungan hidup dan manusia.