Inilah Konstruksi Sarang Laba-laba, Sistem Fondasi Bangunan Tahan Gempa

Sebagai salah satu negara yang berada di jalur ring of fire dan lempeng tektonik, Indonesia tentu memiliki potensi kerawanan gempa yang lebih besar. Maka dari itu konstruksi bangunan yang ada di negeri ini sebenarnya perlu memperhatikan sistem fondasi yang tahan gempa. Salah satu jenis sistem fondasi atau konstruksi yang tepat agar bangunan tahan gempa adalah fondasi Konstruksi Sarang Laba-laba (KSLL).

Fondasi Sarang laba-Laba

Sejarah dan Riwayat Pondasi KSLL

Sistem fondasi yang pertama kali dikenalkan oleh Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto tahun 1976 ini memang sudah terbukti mampu membuat bangunan tahan gempa. Hal ini dikarenakan sistem fondasi ini menggunakan media tanah sebagai bagian dari struktur fondasi yang akan mampu mengikuti arah gempa baik horisontal maupun vertikal. Jika menilik riwayatnya, sistem fondasi atau konstruksi KSLL ini tercatat sebagai sistem fondasi pertama di dunia yang mampu memaksa tanah berfungsi sebagai struktur. Sistem fondasi yang juga telah mendapatkan paten nomor 7191 ini sendiri dilisensi dan dikembangkan oleh PT. Katama Suryabumi dan mulai diterapkan di proyek-proyek sejak tahun 1978.

Wujud dan Prinsip Pondasi KSLL

Wujud dari sistem fondasi ini sendiri adalah beton bertulang menyerupai sarang laba-laba (KSLL) dan tanah yang dipadatkan. Sementara itu secara prinsip penerapan fondasi laba-laba ini ada dua. Pertama adalah memanfaatkan tanah yang hampir mencapai 90% sebagai bagian dari struktur fondasi. Prinsip kedua adalah menyatukan beberapa komponen sistem fondasi menjadi satu kesatuan fungsi yang harmonis dan monolit. Dari sini maka bila kemudian terjadi penurunan tanah maka akan berlaku pada keseluruhan bagian konstruksi.

Aplikasi Pondasi KSLL

Meskipun merupakan fondasi yang dangkal namun dengan kombinasi antara rusuk (ribs) segitiga dan campuran tanah dan pasir padat membuat konstruksi ini menjadi kaku (rigid) dan kokoh serta pastinya tahan gempa. Penggunaan pelat beton pipih menerus pada KSLL ini menjadi kaku (rigid) karena ada peranan dari rusk (ribs) tegak tipis yang relatif tinggi. Rib-rib tegak dan kaku tersebut kemudian diatur hingga membentuk petak-petak segitiga. Rib ini sendiri dibuat dari beton bertulang dimana pada rongga di bawah plat diantara rib akan diisi dengan lapisan perbaikan tanah/pasir yang dipadatkan lapis demi lapis per 20 cm.

Pada lahan dengan kondisi tanah ekstrem, aplikasi KSLL memang harus mendapatkan perlakukan khusus pada tanahnya yaitu dengan melakukan perbaikan tanah (soil improvement) dengan sebaik mungkin sebelum fondasi laba-laba dipasang. Sebenarnya agar KSLL ini lebih optimal, pada lahan dengan kondisi tanah normal juga perlu dilakukan perbaikan tanah.

Keuntungan Penerapan Pondasi KSLL

Keuntungan penggunaan KSLL (Konstruksi Sarang Laba-Laba) selain untuk kokoh dan tahan terhadap penurunan dan gempa antara lain :

  • Lebih efisien karena akan mampu menghemat penggunaan beton dan besi beton.
  • Punya tingkat kekakuan (rigidity) yang jauh lebih tinggi serta bersifat monolit dibanding sistem fondasi dangkal lainnya.
  • Punya fungsi ganda yakni untuk pelat fondasi, lantai, fondasi tangga, septictank, dinding, bak reservoir dan juga kolom praktis.
  • Pengerjaan lebih cepat karena menggunakan sisten ban berjalan dan juga bisa dikerjakan oleh siapapun tanpa menuntut keahlian tinggi.
  • Mampu memikul beban cukup tinggi, seperti pada kondisi tanah yang baik bisa memikul beban 0,4 kg/cm2.
  • KSLL juga mampu untuk memikul beban titik/kolom sampai 750 ton.

Pondasi KSLL bisa difungsikan sebagai lantai dan dinding basement pada pembangunan gedung dengan basement. Dari sini biaya konstruksi basement pun bisa dihemat.

Komentar ditutup.

Scroll to Top