Jika Anda sedang membangun hunian tempat tinggal, perkantoran, atau bahkan pertokoan, pasti Anda juga membutuhkan sebuah tempat khusus untuk membangun septic tank. Lalu, apa itu septic tank? Bagaimana cara kerjanya dan hal apa saja yang diperlukan untuk merawatnya agar dapat tahan lama? Temukan semua hal yang perlu Anda ketahui tentang septic tank pada artikel di bawah ini!
Apa yang Dimaksud Dengan Septic Tank?
Septic tank atau tangki septik dalam bahasa Indonesia adalah sebuah tempat berbentuk bak atau kolam bersekat kedap air yang berfungsi untuk menampung semua kotoran feses atau urine dari sebuah hunian atau fasilitas umum. Septic tank ini biasanya terletak di dalam tanah dengan kedalaman yang berbeda, tergantung dari kontur dan kondisi tanah. Penempatannya yang berada di dalam tanah ini tentu bukan tanpa tujuan, selain agar kotoran yang mengalir dari kloset kamar mandi lebih mudah untuk hanyut terbawa air, juga agar bau dari tempat penampung kotoran ini tidak mengganggu para penghuninya.
Septic tank umumnya dibuat dalam bentuk kolam atau lubang besar dan dalam, yang dilapisi dinding bata berpelat beton di sekelilingnya. Dengan lapisan tersebut kotoran yang ditampung akan dijaga agar tidak merembes mencemari tanah atau lingkungan di sekitar septic tank berada.
Septic tank diyakini pertama kali digunakan di Eropa sejak tahun 1860an. Sebelum menggunakan septic tank, masyarakat Eropa menyalurkan kotoran atau tinja langsung ke saluran air di sekitarnya. Tindakan tersebut tentu saja menyebarkan banyak penyakit dan juga bau tak sedap. Dengan hadirnya septic tank, pembuangan limbah manusia tidak lagi menimbulkan masalah bagi masyarakat.
Jenis-jenis Septic Tank
Pada setiap hunian atau fasilitas di tempat umum, pasti terdapat septic tank yang digunakan. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis septic tank yang dapat Anda pilih bagi keperluan Anda?
Septic tank tradisional
Septic tank tradisional ini masih sering digunakan pada hunian di perumahan hingga saat ini, selain karena lebih umum dikenal oleh masyarakat, septic tank tradisional ini memiliki harga yang lebih murah untuk membangunnya karena fungsinya hanya sebagai penampung limbah saja.
Pada septic tank tradisional, terdapat dua tipe yang dapat Anda pilih dan gunakan untuk rumah Anda:
1. Septic tank tradisional tertutup
Seperti namanya, septic tank tradisional tertutup memiliki tutup di bagian atasnya sehingga mencegah bau tak sedap keluar dari penampungan kotoran. Walaupun begitu, septic tank tradisional masih memiliki pipa atau saluran kecil yang berfungsi sebagai saluran udara agar menjaga bakteri pengurai kotoran di dalam septic tank tetap hidup.
2. Septic tank tradisional terbuka
Untuk septic tank tradisional dengan konsep yang terbuka ini biasa Anda temukan pada rumah di pedesaan. Berbeda dengan yang tertutup, jenis ini tidak memiliki tutup dan dibiarkan bagian atasnya terbuka begitu saja.
Hal ini bertujuan agar semua proses penguraian kotoran dan pembusukan dapat berlangsung lebih cepat. Septic tank tradisional yang terbuka ini sudah sangat jarang ditemukan pada rumah tangga modern.
Meski demikian Anda dapat menemukannya pada daerah atau desa yang mayoritas pencaharian warganya adalah pertambakan. Sebabnya, septic tank dengan konsep yang terbuka ini sangat cocok jika dijadikan kolam tambak ikan.
Septic tank biofilter
Septic tank biofilter ini menggunakan bio-teknologi yang memungkinkan kotoran yang dibuang agar tidak memiliki bau yang dapat mencemari lingkungan. Ada berbagai kelebihan dan keunggulan pada septic tank biofilter jika dibandingkan dengan yang tradisional. Beberapa di antaranya adalah:
1. Tahan Lama
Berbeda dengan septic tank tradisional yang menggunakan beton sebagai kolam penampung kotorannya, septic tank biofilter biasanya menggunakan bahan yang lebih modern dan tahan lebih lama.
Tergantung pada jenis dan ukurannya, ada tiga bahan yang umum digunakan pada septic tank biofilter ini, ketiganya memiliki ketahanan yang baik dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Ketiga bahan itu adalah : thermoplastic, polyethylene plastic dan fiberglass.
2. Resapan baik
Karena desain dan cara kerjanya yang lebih modern dari septic tank tradisional, maka septic tank bio ini memiliki hasil resapan kotoran yang lebih baik. Ini dapat terjadi karena dalam septic tank biofilter terdapat saringan pertama yang membuat ukuran kotoran mengecil.
Setelah kotoran disaring pada penyaring pertama, maka selanjutnya kotoran akan diproses oleh bakteri yang mengubahnya menjadi lebih cair sehingga hasil resapan akhir dari semua proses pembuangan ini akan maksimal.
3. Efisien / sesuai kebutuhan
Septic tank tradisional biasanya memiliki ukuran yang besar dengan bahan beton yang sangat berat, tentu ini akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit ketika membangunnya.
Dengan septic tank biofilter, Anda akan memotong biaya pembangunan, dan pembelian material yang tidak perlu. Hal ini karena septic tank biofilter memiliki bentuk yang sudah jadi, beragam, dan dapat menyesuaikan dengan keperluan Anda.
Septic Tank Beton
Di Indonesia, jenis ini adalah yang paling banyak digunakan masyarakat. Selain mudah dipasang atau dibuat, daya tahan septic tank beton juga sangat kuat.
Septic Tank Fiberglass
Jika Anda mencari bahan yang awet, tidak terlalu berat, serta mudah pemasangannya, maka fiberglass solusinya.
Bahan jenis ini mirip dengan plastik, namun lebih kuat karena menggunakan fiber reinforced plastic (FRP) yaitu campuran serat fiber dan resin.
Septic Tank Plastik
Kalau Anda ingin bahan yang sama awetnya tapi dengan harga lebih murah, Anda bisa memilih septic tank berbahan plastik polietilen.
Septic Tank Besi Baja
Dengan material lebih berat, harga lebih mahal, dan bahan yang kurang awet (karena bisa berkarat atau terkorosi), septic tank jenis ini tidak direkomendasikan untuk dipakai.
Fungsi dan Cara Kerja Septic Tank
Septic tank bekerja dengan cara menguraikan limbah kotoran yang mengalir dari kloset atau toilet di dalam penampungan. Kotoran ini akan diuraikan oleh bakteri yang membuat endapan dari limbah tersebut tidak mengganggu kebersihan lingkungan.
Cara septic tank mengolah limbah kotoran manusia sebenarnya tidaklah rumit, karena tidak melibatkan mesin mutakhir dalam pengelolaannya. Secara sederhana cara kerjanya dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Tinja dan berbagai limbah manusia yang dibuang lewat kloset, akan disalurkan melalui pipa-pipa ke septic tank
- Dalam septic tank yang dibuat kedap air, seluruh limbah kotoran ditampung dan tidak akan mengalir atau merembes ke mana-mana
- Limbah kotoran dalam kolam septic kemudian akan diurai oleh bakteri-bakteri untuk menjadikannya tidak berbahaya bagi lingkungan
- Berbagai bakteri yang membantu penguraian di antaranya adalah eschericia coli, citrobacter fruendi, enterrobacter aerogenes, dan lain-lain
- Karena membantu penguraian, peran bakteri di dalam septic tank menjadi sangat vital, jadi hindari membuang zat-zat kimia yang dapat membunuh bakteri-bakteri tersebut seperti; pemutih pakaian, deterjen, cat, dan sejenisnya
- Setelah limbah kotoran diurai oleh bakteri, hasilnya akan disalurkan ke ruang resapan untuk bisa mengalir ke tanah
- Air resapan hasil penguraian limbah manusia, sudah tidak lagi berbahaya untuk lingkungan, jadi aman untuk dialirkan ke tanah di sekitar septic tank
Manfaat Menggunakan Septic Tank
Bagi rumah tangga yang menggunakan septic tank sebagai wadah pengolahan limbahnya, akan memperoleh manfaat sebagaimana di bawah ini:
Ramah Lingkungan dan Menyehatkan
Dengan adanya wadah penampung limbah manusia, bau menyengat dari tinja tidak akan tercium, berbagai kotoran pun akan terurai kembali oleh bakteri.
Karena itulah keberadaan septic tank di setiap rumah, akan membuat lingkungan semakin segar dan menyehatkan.
Mata Air Resapan Terlindungi
Masih banyak rumah tangga yang menggunakan sumur resapan untuk air minum dan memasak, apabila air tersebut tercemar akan menimbulkan banyak penyakit. Septic tank berperan juga untuk melindungi sumur air resapan dari limbah kotoran manusia yang dibuang sehari-hari.
Limbah Kotoran Akan Didaur Ulang
Keberadaan bermacam bakteri pengurai di dalam septic tank, berperan besar dalam proses daur ulang limbah kotoran dan mengurangi efek racun. Hasil uraiannya dapat diserap tanah dengan aman.
Apakah Septic Tank Bisa Penuh dan Berapa Lama Waktunya?
Dalam penggunaan yang ideal, sebenarnya septic tank tidak bisa penuh. Ini sangat mungkin terjadi jika septic tank Anda memiliki sistem pembuangan yang baik dan tidak ada material yang dapat mengganggu mikroba pengurai limbah kotoran.
Karena itu, hindari membuang produk kimia atau sampah ke dalam toilet yang dapat mengganggu atau menghambat kinerjanya.
Pemeliharaan Septic Tank, Perlukah Dikuras?
Septic tank memerlukan pemeliharaan agar semua fungsinya berjalan dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan. Begitu pun dengan pengurasan yang perlu Anda lakukan dari waktu ke waktu.
Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memelihara septic tank:
- Tidak membuang sampah ke dalamnya selain limbah kotoran
- Tidak membuang deterjen, sabun, dan bahan kimia lain yang bisa membunuh mikroba pengurai limbah kotoran.
- Menggunakan air sewajarnya untuk menghindari penuhnya tangki septik Anda.
- Menguras setidaknya 3 – 5 tahun sekali.
Penutup
Septic tank adalah salah satu bagian terpenting pada hunian Anda. Penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara perawatan septic tank yang tepat agar fungsi dan kegunaannya tidak merugikan lingkungan sekitar. Cek juga kesesuaian fungsinya secara berkala agar tangki septik Anda tahan lebih lama.
Artikel terkait:
- Septic Tank Penuh – Tanda, Penyebabnya
- Cara Membuat Septic Tank di Lahan Sempit yang Tidak Bikin Kesal Tetangga
- Panduan Mudah Cara Membuat Septic Tank Sendiri
- Cara Membuat Septic Tank Resapan yang Benar
Penulis: Mario Andrianto
Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.