Bahan Bangunan Daur Ulang dan Penggunaannya

Pemanfaatan limbah untuk bahan ramah lingkungan mulai banyak diterapkan di dunia konstruksi. Beberapa bahan bangunan daur ulang dibuat dari limbah konstruksi maupun limbah dari luar konstruksi yang biasa dijumpai sehari-hari seperti plastik.

Di tangan kreatif, inovasi ini bahkan bisa memberikan nilai ekonomis yang cukup menggiurkan. Lantas, bagaimana penggunaan bahan-bahan daur ulang dalam konstruksi saat ini? Berikut pembahasan selengkapnya.

Tentang Material Bangunan Daur Ulang

Bahan bangunan daur ulang adalah material konstruksi yang dibuat dari proses daur ulang sampah atau limbah. Biasanya limbah-limbah yang digunakan akan dipilah-pilih untuk kemudian dicampur dengan bahan lain agar mencapai kualitas bahan bangunan yang diinginkan.

Penggunaan bahan bangunan dari proses daur ulang ini bisa menjadi alternatif untuk mendukung konstruksi yang ramah lingkungan. Selain itu, ada beberapa manfaat penggunaan bahan bangunan dari bahan daur ulang.

  • Mengurangi penggunaan sumber daya alam
  • Menyediakan bahan bangunan yang terjangkau
  • Meningkatkan kualitas udara
  • Mengurangi pemanasan global

Contoh Bahan Bangunan dari Proses Daur Ulang

Berbagai kegiatan termasuk pekerjaan konstruksi menghasilkan limbah yang sering kali dibuang begitu saja. Padahal, limbah konstruksi maupun limbah lainnya dapat didaur ulang menjadi bahan konstruksi yang berguna. Berikut beberapa contohnya.

Kayu daur ulang

Kayu bekas dapat diolah menjadi papan kayu daur ulang yang bisa digunakan lagi untuk konstruksi bangunan. Apabila kayu tidak bisa diolah dengan cara demikian, kayu bisa diproses menjadi serbuk kayu. Dari serbuk kayu ini bisa dicampurkan pada pasta beton untuk memberikan kepadatan yang lebih rendah.

Kaca daur ulang

Kaca untuk kebutuhan arsitektur rumah dapat menggunakan kaca daur ulang. Misalnya kaca bekas yang diproses melalui mesin atau limbah kaca yang disusun sedemikian rupa pada suatu konstruksi bangunan.

Limbah kaca seperti pecahan botol kaca juga bisa dijadikan alternatif sebagai agregat dalam pembuatan beton. Penggunaan limbah kaca ini tentu dapat mengurangi penggunaan agregat batu yang terbatas serta mengurangi limbah kaca yang terbuang.

Beton daur ulang

Beton terbuat dari campuran semen dan agregat. Bahan tersebut dapat menggunakan bahan daur ulang berupa beton bekas. Beton bekas bisa dihancurkan untuk dijadikan agregat dan digunakan kembali dalam konstruksi.

Batu bata

Batu bata bekas dapat dihancurkan untuk bahan campuran fondasi rumah. Sedangkan batu bata yang dipasang untuk dinding bangunan bisa menggunakan batu bata dari limbah plastik atau kertas.

Seperti ide daur ulang oleh ilmuwan asal India yang menggunakan limbah kertas dan semen untuk menghasilkan batu bata. Di Indonesia juga sudah ada batu bata yang dibuat dari limbah plastik dan campuran bahan tertentu.

Serbuk baja

Serbuk baja merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pemotongan baja. Jenis limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan daur ulang seperti agregat halus dalam beton. Dengan memanfaatkan serbuk baja dapat mengurangi penggunaan agregat alami yang terbatas.

Kelebihan Bahan Bangunan dari Daur Ulang

Pemanfaatan limbah sebagai bahan bangunan memiliki berbagai keunggulan. Berikut beberapa kelebihan bahan bangunan dari bahan-bahan daur ulang.

Harga cenderung ekonomis

Salah satu keunggulan dari bahan bangunan yang terbuat dari proses daur ulang adalah harganya yang cenderung lebih murah. Harga bahan bangunan yang murah karena bahan bakunya yang diperoleh secara gratis dari limbah yang sudah tidak terpakai.

Dapat mengurangi penggunaan sumber daya terbatas

Menggunakan material bangunan daur ulang dapat mengurangi penggunaan sumber daya tertentu yang jumlahnya terbatas. Misalnya menggunakan beton bekas untuk mengganti batu kerikil dalam pembuatan fondasi.

Ramah lingkungan

Bahan-bahan bangunan dari daur ulang dapat mendukung konstruksi yang ramah lingkungan. Misalnya mengaplikasikan dinding botol bekas. Pemanfaatan bahan bangunan seperti ini dapat mengurangi limbah serta memberikan nilai estetis pada suatu arsitek bangunan.

Kekurangan Bahan Bangunan dari Daur Ulang

Meskipun lebih ramah lingkungan, bahan bangunan dari proses daur ulang memiliki kekurangannya tersendiri. Berikut beberapa kekurangan dari material bangunan daur ulang.

Kualitas bahan bangunan rendah

Bahan bangunan dari bahan-bahan daur ulang mungkin tidak bisa menyamai kekuatan atau kualitas dari bahan bangunan asli. Bahan bangunan dari daur ulang cenderung lebih rendah kualitasnya.

Menjadi polutan

Ketika limbah diolah melalui proses kimia ada kemungkinan racun atau polutan dari bahan asli yang terbawa pada produk daur ulang. Contohnya adalah baja daur ulang yang mengakibatkan keracunan radiasi gamma di Thailand.

Tampilan kurang menarik

Produk daur ulang kebanyakan memang kurang menarik dari segi tampilannya. Bahan bangunan dari barang bekas seperti batu bata, paving block, dan lainnya cenderung kurang menarik dan terkesan kotor.

Lebih banyak polusi dan konsumsi energi

Bahan bangunan daur ulang mungkin menjadi alternatif bahan yang ramah lingkungan. Namun, dalam proses pengolahan limbah menjadi bahan daur ulang bisa saja membutuhkan tenaga, listrik, dan sumber daya lain yang lebih banyak.

Contoh Penggunaan Material Daur Ulang pada Bangunan Modern

Di Indonesia sendiri mungkin masih jarang bangunan-bangunan yang menggunakan bahan-bahan daur ulang. Namun, ada beberapa arsitektur keren yang diciptakan dari bahan bangunan bekas. Penasaran? Berikut daftar proyek arsitektur yang menggunakan material daur ulang.

Ame Lot – asrama dari kayu palet bekas

Kayu palet adalah limbah yang banyak dijumpai di pabrik-pabrik maupun di gudang penyimpanan. Limbah kayu palet banyak yang terbuang begitu saja. Namun, di tangan seniman grafiti asal Prancis bernama Stephane Malka, limbah ini berhasil diubah menjadi sebuah karya arsitektur yang luar biasa.

Sebuah bangunan yang disebut Ame Lot dengan dinding hingga jendela yang disusun dari ratusan kayu palet.

Rising Moon – paviliun dari botol bekas

Di Hongkong terdapat sebuah kubah geodesik yang terbuat dari 4.800 botol air bekas. Limbah botol ini disusun sedemikian rumah yang berfungsi sebagai lentera untuk menghasilkan visual yang menarik.

Kubah yang dibangun di dekat kolam yang tenang ini menciptakan refleksi seperti bulan yang bersinar terang. Pada siang hari, bangunan dari botol bekas ini diterangi oleh sinar matahari sehingga sangat ramah lingkungan.

Rumah botol

Di Bolivia terdapat sebuah rumah miliki Andreas Froese yang dibuat dari bahan-bahan daur ulang. Penggunaan bahan bangunan daur ulang pada bangunan yang dibangun tahun 2015 ini memanfaatkan ribuan botol plastik yang diisi dengan adonan semen.

Di Indonesia juga ada rumah botol seperti rumah milik Ridwan Kamil. Namun, botol bekas yang digunakan di bangunan ini menggunakan jenis botol kaca sebagai material dinding.

EcoARK – botol plastik

Seorang arsitek bernama Arthur Huang berhasil membuat bangunan mewah dengan mengandalkan bahan-bahan daur ulang. Bangunan yang berada di Taipei dengan sebutan EcoARK ini dibuat dari 1,5 juta botol plastik bekas.

Botol plastik transparan membuat ruangan di dalamnya bisa mendapatkan pencahayaan alami dari sinar matahari. Dengan penyusunan bahan bangunan daur ulang yang tepat ini, ruangan di dalam EcoARK juga selalu sejuk meskipun tidak menggunakan pendingin udara.


Lebih lanjut seputar bahan bangunan:

  1. Daftar Lengkap 20 Bahan Bangunan
  2. Daun Kelapa untuk Bahan Bangunan
  3. Jenis-jenis Pasir untuk Bahan Bangunan
  4. Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
  5. Keunggulan Batako untuk Bangunan
  6. Semen dan Jenis-jenisnya
  7. 11 Cara Memilih Cat Tembok
  8. Jenis-jenis Kayu untuk Bahan Bangunan
  9. Jenis-jenis Bambu untuk Bahan Bangunan

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top