Bagian-bagian Jalan – Jejak Perjalanan yang Menuntun kita ke Masa Depan

Jalan

Sejak awal kemunculannya, jalan telah menjadi sarana yang vital untuk menghubungkan antar manusia. Bagian-bagian jalan pun berkembang menjadi beragam jenis dan manfaat yang berbeda.

Di wilayah perkotaan, semua orang pasti menggunakan jalan setiap hari untuk berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain. Bisa dengan berjalan kaki, maupun naik kendaraan.

Jika Anda ingin mengetahui tentang struktur dan bagian-bagian jalan beserta pemanfaatannya, silakan menyimak paparan ini sampai selesai.

Pengertian Jalan

Jalan merupakan media transportasi atau sarana perpindahan manusia lewat darat yang meliputi seluruh bagian, termasuk di permukaan tanah, bawah permukaan, dalam air, maupun permukaan air.

Bangunan pelengkap dan perlengkapan untuk fasilitas umum, termasuk dalam bagian jalan. Namun jalur rel kereta dan jalur kabel tidak termasuk bagian jalan.

Bagian-bagian Jalan

Bagian-bagian-jalan
Penting untuk mengenali bagian-bagian jalan agar tidak mengganggu kepentingan pengguna jalan lainnya

Secara garis besar, bagian-bagian jalan dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Bagian Jalan untuk Lalu Lintas

Bagian jalan jenis ini terdiri dari:

Jalur Lalu Lintas

Jalur merupakan seluruh bagian keras dari jalan yang digunakan untuk lalu lintas alat transportasi. Sebuah jalur dapat terdiri dari beberapa lajur (lane) kendaraan.

Jumlah lajur dalam sebuah jalur ditentukan berdasarkan volume kendaraan yang melintasinya. Satu jalur umumnya memiliki dua lajur dan minimal terdiri dari satu lajur lintasan.

Lajur Lalu Lintas

Lajur adalah lintasan yang akan menentukan lebar dari jalur jalan secara keseluruhan. Ukuran lebar lajur dan jumlahnya dalam satu jalur, ditentukan berdasar pengamatan jumlah volume kendaraan.

Secara jumlah maupun lebar, jumlah lajur dapat diubah mengikuti kondisi. Jalur yang awalnya hanya memiliki satu lajur, dapat ditingkatkan menjadi dua apabila volume kendaraan yang lewat bertambah.

Trotoar

Trotoar merupakan jalan yang letaknya berdampingan dengan jalur lalu lintas, biasanya berada di kedua sisi kiri dan kanan jalur.

Fungsi trotoar adalah untuk digunakan oleh para pejalan kaki. Batas pemisah antara trotoar dengan jalur adalah berupa kerb. Kebutuhannya tergantung dari volume lalu lintas pejalan kaki di daerah itu.

Bahu Jalan

Bahu jalan adalah bagian jalan yang letaknya berada di sisi kanan dan kiri jalur lalu lintas dengan tinggi setara tanpa dipisahkan oleh kerb.

Fungsi bahu jalan antara lain sebagai tempat berhenti kendaraan, tempat untuk menepi dalam kondisi darurat, membantu perkerasan jalan dari kedua sisi, tempat untuk dilewati kendaraan patroli, lokasi pendukung saat pemeliharaan atau perbaikan jalan, tempat untuk dilewati ambulans atau pemadam kebakaran, dan lain sebagainya.

Median Jalan

Median yang terletak di tengah jalur lalu lintas, merupakan pemisah jalan yang membagi jalur ke dalam dua arah berlawanan.

Fungsi median jalan antara lain sebagai daerah netral bagi kendaraan dalam keadaan darurat, sebagai penjaga jarak antar kendaraan yang berlawanan arah, sebagai penambah kenyamanan berkendaraan, juga sebagai penjaga kebebasan samping masing-masing arah lalu lintas.

Ruas Jalan

Ruas jalan adalah bagian jalan yang terletak di antara dua simpul atau persimpangan jalan, baik sebidang maupun tidak sebidang, memiliki kelengkapan alat atau rambu lalu lintas maupun tidak.

Simpang Jalan

Simpang jalan merupakan lokasi di mana dua ruas jalan atau lebih saling bertemu, bergabung, atau berpotongan. Simpang jalan dapat berupa pertigaan, perempatan, dan seterusnya.

Segala fasilitas yang terdapat di pertemuan ruas jalan merupakan bagian dari persimpangan, seperti lampu merah, rambu lalu lintas, dan sebagainya.

Simpang jalan terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Simpang bersinyal, yaitu persimpangan yang memiliki dan dikendalikan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas seperti lampu merah, papan arah jalan, serta rambu dan marka jalan lainnya.
  2. Simpang tidak bersinyal, yaitu persimpangan yang tidak memiliki atau tidak diatur oleh alat pemberi isyarat lalu lintas. Simpang jenis ini terbagi lagi menjadi simpang tanpa pengontrol, simpang dengan prioritas, dan simpang dengan pembagian ruang.

2. Bagian Jalan Sebagai Pelengkap Lalu Lintas

Bagian jalan yang merupakan pelengkap lalu lintas, antara lain adalah:

Kerb/Kereb

Kerb jalan

Kerb atau kanstin adalah peninggian bahu jalan dengan material yang keras dari susunan batu atau beton semen, biasa digunakan sebagai pembatas antara jalan dengan trotoar.

Kerb juga dapat berfungsi untuk drainase jalan atau untuk mencegah kendaraan menerobos tepi perkerasan. Dapat juga digunakan di taman umum untuk membatasi jalan dengan tanaman hias.

Pengaman Tepi

Guard Rail atau pagar pengaman tepi jalan merupakan media pengaman bagi pejalan kaki maupun kendaraan, yang terbuat dari besi atau baja disusun memanjang memagari jalan.

Pengaman tepi biasanya digunakan di jalur yang dianggap berbahaya seperti jalan tol, jembatan, tepi sungai, tepi jurang, pegunungan, dan sebagainya.

3. Bagian Jalan untuk Drainase

Bagian drainase jalan
Bagian drainase jalan yang berfungsi dengan baik menjaga jalan tetap dapat digunakan saat hujan deras

Setiap jalan membutuhkan drainase untuk mencegah timbulnya genangan air yang dapat merusak jalan atau menghambat pergerakan kendaraan. Bagian jalan untuk drainase adalah sebagai berikut:

Saluran Samping

Drainase saluran samping merupakan saluran yang dibuat pada bagian sisi kiri dan kanan jalan, yang memiliki fungsi sebagai penampung sekaligus pembuang air yang menggenangi jalan.

Kemiringan Melintang

Drainase kemiringan melintang memiliki fungsi untuk mengalirkan air dari jalan dengan cara menyeberang melalui gorong-gorong melewati bangunan lain secara terkendali.

Kemiringan Melintang Bahu

Drainase ini memiliki fungsi untuk mengalirkan air melalui bahu jalan agar air tidak merembes masuk ke dalam lapisan perkerasan jalan.

Kemiringan Lereng

Sistem drainase ini dibangun untuk mengalirkan air melalui lereng jalan.

4. Bagian Konstruksi Jalan

Bagian konstruksi jalan meliputi antara lain:

Lapisan jalan
Lapisan-lapisan jalan tidak boleh dibuat sembarangan agar jalan tahan lama

Lapisan Tanah Dasar

Lapisan tanah dasar adalah permukaan jalan yang masih berupa tanah, baik itu tanah asal, permukaan galian, maupun tanah timbunan yang sudah dipadatkan.

Lapisan ini akan menjadi permukaan dasar untuk diletakkan bagian-bagian jalan lain di atasnya. Kekokohan dan daya tahan konstruksi jalan sangat bergantung kepada kondisi lapisan tanah dasar.

Lapisan Perkerasan Jalan

Lapisan ini merupakan perkerasan yang berada di atas lapisan tanah dasar dan menjadi lapisan yang dilewati roda kendaraan.

Lapisan perkerasan jalan telah melalui pengaspalan atau pembetonan dan berfungsi untuk mempermudah pergerakan sarana transportasi dari satu tempat ke tempat lain.

Lapisan Pondasi Atas

Lapisan ini merupakan bagian dari perkerasan di antara lapisan perkerasan dan lapisan pondasi bawah jalan.

Apabila tidak menggunakan pondasi bawah, lapisan ini terletak antara lapisan perkerasan dengan tanah dasar.

Lapisan Pondasi Bawah

Lapisan pondasi bawah adalah bagian dari perkerasan yang berada di antara lapisan pondasi atas dan tanah dasar.

5. Bagian Jalan Menurut PP no. 34 Tahun 2006 pasal 33

Bagian jalan Bina Marga

Pemerintah juga telah mengatur tentang bagian-bagian jalan dalam PP no. 34 tahun 2006 pasal 33, yang terbagi sebagai berikut:

Rumaja (Ruang Manfaat Jalan)

Ruang manfaat jalan terdiri dari jalur lalu lintas, dengan median atau tanpa median, bahu jalan, trotoar (jika ada), serta batas pengaman jalan.

Rumija (Ruang Milik Jalan)

Ruang milik jalan merupakan bagian yang berada di luar rumaja dan diperuntukkan untuk pelebaran maupun penambahan jalur lalu lintas di masa depan.

Ruwasja (Ruang Pengawasan Jalan)

Ruang pengawasan jalan adalah area yang berada di luar rumija dan diperuntukkan agar pengendara dapat memiliki pandangan bebas dari halangan lingkungan sekitar, misalnya oleh pohon atau bangunan liar.

Demikian paparan mengenai bagian-bagian jalan untuk Anda ketahui, semoga bermanfaat.

 

Referensi:


Seri lengkap mengenai Jalan:

    1. Jalan dari Masa ke Masa
    2. Teknik Stabilisasi Jalan
    3. Jenis dan Asal-Usul Jalan Aspal
    4. Bahan Perkerasan Jalan
    5. Teknologi Perawatan dan Pembangunan Jalan
    6. Jalan Tol: Sejarah, Jenis dan Pemeliharaannya
    7. Jalan Makadam – Batu-Batu Pembentuk Jalur yang Terabaikan
    8. Perencanaan Pengawasan Jalan
    9. Perbandingan Jalan Aspal vs Jalan Beton

 

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top