Jalan Makadam – Batu-Batu Pembentuk Jalur yang Terabaikan

Jalanan yang umum ada di kawasan pedesaan biasanya berupa jalan tanah yang dikombinasikan dengan bebatuan dan dipadatkan. Itulah yang dimaksud dengan jalan makadam, biasanya jalan ini digunakan untuk medan jalan yang tidak terlalu membutuhkan permukaan halus. Pembuatan jalan makadam adalah solusi ideal terutama untuk area pedesaan karena lebih murah dan mudah diterapkan.

Pengertian Jalan Makadam

Sebelum mengetahui apa saja kelebihan dari jenis jalan ini, cari tahu pengertiannya dengan lebih jelas. Jalan makadam adalah jalan yang menggunakan bahan dasar batu-batu dan pasir lalu dibentuk dengan dikompakkan. Caranya dengan memukul batu-batu atau menggiling dengan memakai alat berat, baik itu bulldozer atau menggunakan roller.

Bahan-bahan pembuat jalan makadam tersebut yang ditumpuk lalu dikompakkan akan membentuk permukaan jalanan yang bukan hanya rata saja tapi juga kuat. Umumnya jalan makadam diterapkan pada jalan desa atau jalan raya yang tidak perlu permukaan terlalu keras, rata dan halus seperti yang bisa kita lihat pada jalan aspal atau beton. Membangun atau membuat jalan makadam tidak butuh biaya besar jika dibandingkan jalan aspal.

Tujuan Pembuatan Jalan Makadam

Tujuan perencanaan atau pembuatan jalan makadam adalah agar bisa menciptakan infrastruktur fungsional, berkelanjutan, dan efisien untuk kebutuhan transportasi. Pembuatan jalan ini lebih mengarah ke kawasan dengan lalu lintas rendah sampai sedang. Agar lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan dari adanya jenis jalan satu ini.

Menunjang Keamanan dan Keterjangkauan

Walau permukaan jalannya tidak sehalus itu, perencanaan jalan ini tetap melihat aspek keselamatan. Dengan pengaturan jalan makadam yang tepat, bisa menekan tingkat kecepatan kendaraan. Jalan makadam juga dibangun agar bisa meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan terpencil seperti pedesaan.

Area pedesaan umumnya lebih sulit dijangkau dengan memakai jalan biasa dibandingkan area kota. Jalan yang satu ini didesain agar bisa menghubungkan setiap masyarakat ke kawasan tersebut termasuk memfasilitasi kebutuhan transportasi barang untuk perdagangan dan sebagainya. Hal yang jelas yaitu konektivitas antar tiap wilayah sekitar bisa ditunjang dengan jalan makadam yang murah dan mudah ini.

Menunjang Kualitas Drainase

Dengan memakai kerikil atau batu pecah bisa memberikan manfaat tersendiri untuk menunjang kualitas drainase jalan. Jalan ini bisa memastikan aliran air tetap lancar pada permukaan jalan, atau mencegah genangan air muncul. Pada akhirnya bisa juga mengurangi risiko longsor, erosi, atau kerusakan lainnya karena air. Jalan makadam pun akan tetap aman dilalui dan awet.

Memudahkan Pemeliharaan

Jenis jalan satu ini memungkinkan pemeliharaan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Gangguan lalu lintas bisa dikurangi, biaya perawatan yang dikeluarkan juga bisa ditekan. Lapisan permukaan jalan makadam bisa dimodifikasi dengan lebih mudah. Perbaikan jalan ini bisa dilakukan lebih cepat semisal didapati adanya kerusakan.

Perencanaan jalan ini diharapkan mampu memberikan aksesibilitas tinggi, dan mampu menunjang pelayanan transportasi memadai untuk masyarakat di sekitar daerah tersebut.

Penekanan Biaya

Penggunaan jalan makadam adalah langkah hemat dibandingkan dengan jalan biasanya yang memakai bahan aspal. Inilah solusi untuk kebutuhan infrastruktur yang lebih terjangkau dan tetap memperhatikan kelancaran transportasi juga. Jika kondisi anggaran terbatas untuk membangun infrastruktur, jalan makadam sering kali bisa menjadi jawaban tepat untuk kondisi tersebut. .

Kelebihan Jalan Makadam

Cukup banyak keunggulan jalan makadam, berikut beberapa di antaranya:

Mudah diperbaiki, tahan lama

Jenis jalan satu ini bukan hanya mudah diperbaiki saja tapi juga bisa awet juga. Bahan material batuan untuk pembangunan jalan ini mempunyai ketahanan tinggi terhadap perubahan suhu maupun tekanan. Sampai puluhan tahun, bisa saja jalan ini tahan dengan baik tapi tentu dengan menerapkan langkah perawatan.

Kalau semisal terdapat kerusakan, perbaikannya mudah, tidak butuh waktu lama juga untuk melakukan langkah perbaikan tersebut.

Ideal untuk kawasan terpencil, memiliki adaptabilitas tinggi

Penggunaan tipe jalan ini ideal diterapkan pada area yang terpencil atau sulit dijangkau dengan medan berbatu atau bahkan terjal. Material pembentuk jalan makadam bisa dengan mudah ditemukan, pembangunan jalan pun lebih efisien dan ekonomis. Tanpa terlalu banyak biaya, aksesibilitas transportasi bisa tertunjang dengan baik.

Adaptabilitas jalan makadam tinggi, baik dari lingkungan fisik maupun lingkungan alam sekitarnya.

Biaya lebih rendah

Kebutuhan biaya jalan makadam lebih bisa terpenuhi dibandingkan dengan tipe jalan lainnya. Ada pun material yang dibutuhkan jalan makadam yaitu seperti batu pecah, batu atau kerikil ini tentu mudah didapatkan dan terjangkau biayanya.

Bersifat permeabel

Jalan ini cenderung ringan dan juga memiliki sifat permeabel, jalan makadam tidak akan menimbulkan tekanan yang berlebihan pada tanah sekelilingnya. Saat hujan, jalan ini tidak tergenang air dikarenakan sifat permeabel tersebut. Apa yang melintas di atasnya akan berjalan lancar. Jalan makadam ideal digunakan untuk kawasan yang biasa mengalami banjir karena sering hujan.

Kekurangan Jalan Makadam

Jalan makadam adalah tipe jalanan yang dibuat dengan kerikil kasar, batuan pecah dan kerikil kecil. Karena beberapa aspek, jalan makadam memiliki nilai minus atau kekurangan, kekurangan ini perlu diperhatikan sebelum hendak membangun jalan makadam. Berikut beberapa kekurangannya:

Rentan berlubang saat kendaraan berat melaluinya

Kendaraan berat yang dimaksud yaitu mulai dari bus, truk, dan sebagainya. Kalau sering dilalui kendaraan-kendaraan seperti ini, maka adanya lubang jalan tidak bisa dihindari begitu saja. Lalu pada akhirnya bisa mengganggu kenyamanan berkendara pengguna jalan lainnya.

Bukan hanya menghambat perjalanan, bisa saja kondisi ini mengakibatkan kerusakan tertentu. Lebih baik jangan lupa mencari tahu lokasi lintasan jalan sebelum melaluinya menggunakan kendaraan bermuatan.

Permukaannya tidak halus/tidak merata

Umumnya jalan makadam memiliki permukaan kurang merata, ada banyak rongga antara kerikil-kerikilnya. Kerikil bisa saja lepas dari permukaannya karena rongga tersebut. Ketidakrataan tersebut bisa saja mengganggu kenyamanan mereka yang menggunakan jalan bahkan memunculkan risiko kecelakaan tertentu.

Sebelum melalui jalan ini, harus dipastikan kendaraannya dalam kondisi optimal, jangan ngebut, dan tetap waspada supaya tidak terpeleset atau oleng.

Debu bisa terangkat saat ada kendaraan yang melaluinya

Kendaraan yang melintasi jalan ini bisa saja membuat debu terangkat lalu menyebar. Pada akhirnya bisa saja mengganggu pernapasan atau kenyamanan lingkungan sekitar. Agar debu yang beterbangan tersebut bisa dihindari dampaknya, jangan terlalu cepat membawa kendaraan saat melintasi jalan makadam.

Pemeliharaan dan Perbaikan Jalan Makadam

Pemeliharaan atau perawatan secara rutin adalah langkah yang penting diterapkan untuk menjaga kualitas jalan makadam. Misalnya dengan membersihkan jalan baik itu membersihkan dari daun, kerikil, debu, maupun sampah lain yang bisa saja mengganggu fungsi dari jalan makadam tersebut.

Langkah lain yaitu pemadatan permukaan, langkah ini perlu dilakukan berkala, pemadatan itu sendiri bisa dilakukan dengan plate compactor atau roller. Upaya ini bisa membantu menjaga kualitas kekompakan material dan bisa mengurangi deformasi juga yang bisa terjadi karena penggunaan jalan seiring waktu.

Jika membicarakan perbaikan jalan makadam tentu tidak lepas dari perbaikan rongga atau lubang yang identik dengan tipe jalan satu ini. Semisal ada rongga berlebihan pada jalan ini, maka perlu diperbaiki segera. Perbaikan tersebut dapat dilakukan melalui pengisian lubang tersebut memakai material tertentu lalu lakukan pemadatan.

Jalan makadam adalah tipe jalanan yang ekonomis sekaligus fungsional tapi tetap harus dilakukan pemeliharaan maupun perbaikan semisal ada deformasi atau kerusakan.

 

Referensi:


Seri lengkap mengenai Jalan:

  1. Jalan dari Masa ke Masa
  2. Teknik Stabilisasi Jalan
  3. Jenis dan Asal-Usul Jalan Aspal
  4. Bahan Perkerasan Jalan
  5. Teknologi Perawatan dan Pembangunan Jalan
  6. Jalan Tol: Sejarah, Jenis dan Pemeliharaannya
  7. Perencanaan Pengawasan Jalan
  8. Perbandingan Jalan Aspal vs Jalan Beton
  9. Bagian-bagian Jalan

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top