Teknologi Perawatan dan Pembangunan Jalan – Teknologi Canggih Memperpanjang Umur Jalan

Seiring berkembangnya waktu semuanya sudah beralih memanfaatkan teknologi digital. Salah satunya adalah pemanfaatan drone pada bidang konstruksi sebagai teknologi perawatan jalan raya. Drone atau yang disebut UAV adalah pesawat tanpa awak yang bisa dikendalikan dari jarak yang jauh sekalipun hanya dengan menggunakan sistem kontrol. Pada artikel ini akan dibahas aplikasi teknologi digital yang dimanfaatkan pada bidang konstruksi. Yuk simak ulasannya!

Aplikasi Teknologi Digital Untuk Mempermudah Pemeliharaan Jalan

Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi drone ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dilansir dari Grand View Research, industri drone mempunyai nilai sebanyak USD 4,120M pada tahun 2022. Nilai tersebut bahkan diproyeksi akan terus bertumbuh sebanyak 13,3% hingga tahun 2030.

Banyak faktor yang membuat pertumbuhan industri ini sangat pesat sekali seperti keterjangkauan dari segi harga, ataupun beragamnya kegunaan dari alat ini. Contoh saja dalam beberapa tahun ini, ternyata drone mulai digunakan pada berbagai situs konstruksi di Indonesia. Umumnya drone digunakan untuk kegiatan survei ataupun monitoring pada situs konstruksi sebagai teknologi perawatan jalan.

Kegunaan Drone untuk Perawatan Jalan

Berikut ini adalah beberapa kegunaan atau peran drone sebagai teknologi perawatan jalan di dunia konstruksi.

Operator drone harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengoperasikan drone dengan aman dan efektif.
Operator drone harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengoperasikan drone dengan aman dan efektif.

Mempermudah dalam proses pemetaan dan pengawasan proyek

Seperti yang diketahui bahwa dalam bidang konstruksi sebelum melaksanakan sebuah proyek perlu dilakukan survey ataupun pemetaan. Jika dilakukan secara manual di era sebelumnya proses survey dan pemetaan ini dilakukan secara langsung di mana para petugas proyek akan berkeliling untuk melakukan survey ataupun melakukan pengawasan.

Hal ini tentu tidak menghemat waktu dan proses pengerjaan juga dinilai kurang efisien. Saat ini dengan adannya drone yang sudah dilengkapi dengan teknologi pelacak GPS serta sensor LiDAR akan membantu dalam kegiatan survey dan pemetaan.

Jadi data serta gambaran visual pada suatu wilayah yang luas dapat diperoleh dalam waktu yang cepat dan tentunya dengan resolusi tinggi. Jadi kini para petugas hanya memonitor dari jarak jauh, tanpa membutuhkan energi dan waktu yang banyak cakupan wilayah yang luas sekalipun bisa dipetakan dengan cepat.

Tidak sampai di situ, pada pengolahan serta penampilan data nantinya juga akan terbantu dengan penggunaan software yang biasanya sudah kompatibel dengan drone itu sendiri. Pengawasan proyek juga bisa dilakukan secara real time. Jadi progres pembangunan bisa dipantau lebih mudah serta bisa dipastikan bahwa kegiatan pembangunan sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Memperoleh data yang akurat

Dengan bantuan teknologi ini, saluran komunikasi juga bisa berjalan lebih lancar karena perolehan data dan informasi lebih akurat serta transparan. Jadi dengan begitu akan mengurangi adanya kesalahpahaman pada saat pertukaran informasi.

Tidak hanya drone saja yang bisa membantu dalam pemeliharaan jalan. Dalam bidang konstruksi terdapat satu lagi teknologi digital yang sudah banyak dimanfaatkan dengan baik, yaitu teknologi sensor.

Untuk membuat kebanyakan orang semakin yakin tentang teknologi perawatan jalan, berikut ini beberapa keunggulan yang akan diperoleh jika menggunakan teknologi sensor. Seperti yang disebutkan sebelumnya, teknologi sensor juga bisa dipasang pada drone dalam rangka pemeliharaan jalan.

Selain itu pada sektor konstruksi, ada juga teknologi sensor PIR yang berperan dalam pengaturan suhu otomatis ataupun pengaturan pencahayaan otomatis. Di bawah ini merupakan beberapa keunggulan penggunaan sensor yang perlu diketahui.

Mampu mendeteksi pergerakan pada lingkungan yang kurang terang

Keunggulan pertama yang didapat yaitu sensor bisa bekerja pada lingkungan yang kurang cahaya sekalipun. Sensor akan mendeteksi adanya pergerakan benda di tempat minim cahaya.

Hal tersebut karena adanya pancaran teknologi sinar inframerah yang tidak bisa dilihat mata manusia dalam mendeteksi pergerakan tersebut. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat pada saat melakukan pemetaan dan sensor diletakkan pada drone.

Tidak membutuhkan energi yang besar

Sensor teknologi inframerah atau infrared (IR) tidak membutuhkan sumber daya energi besar. Hal tersebut karena energi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan komponen elektroniknya sangat kecil. Jadi hal ini akan membuat teknologi ini lebih efisien digunakan dibanding sensor lainnya.

Tidak sensitif terhadap cahaya ataupun suara

Menariknya teknologi ini juga tidak sensitif terhadap hal apa pun baik itu cahaya maupun suara. Jadi hal ini dapat menghindari adanya kesalahan, karena yang sering terjadi kebanyakan sensor sangat sensitif terhadap cahaya ataupun suara hingga akhirnya salah mendeteksi sesuatu.

Inovasi Terbaru dalam Material dan Konstruksi Jalan

Setelah mengetahui aplikasi teknologi digital yang saat ini sudah dimanfaatkan sebagai teknologi perawatan jalan. Selanjutnya pada artikel ini juga akan dibahas beberapa inovasi terbaru yang sudah mulai didesain demi meningkatkan kestabilan jalan.

Seperti yang diketahui seiring berkembangnya waktu, saat ini sudah banyak ilmuwan yang membuat inovasi pada konstruksi jalan. Inovasi yang diperlukan tentu saja sebuah inovasi ramah lingkungan dan dinilai memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara. Apa saja itu simak di bawah ini.

Jalan plastik

Sudah menjadi masalah lingkungan yang dihadapi bumi ini, limbah plastik sangat mengganggu kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri plastik masih menjadi hal yang paling dicari untuk membungkus sesuatu. Berdasarkan hal inilah plastik menjadi penyumbang utama limbah yang susah untuk didaur ulang.

Di balik itu semua seorang ilmuwan kimia yaitu Doktor Rajagopalan Vasudevan berhasil menciptakan jalan raya dari plastik daur ulang. Pada inovasinya tersebut Vasudevan menemukan bahwa pada keadaan cair plastik akan mempunyai ikatan yang kuat.

Hal tersebut karena sifat alamiah dari polimer yang hampir mirip dengan aspal. Jadi jika dicampur kerikil dapat direkatkan dengan baik. Menariknya penemuan ini ternyata telah digunakan pada jalanan di India sejauh 10 ribu km.

Selain India ada juga negara-negara lain yang mencoba jalan ini seperti Inggris, Belanda, ataupun Australia dan juga Indonesia.

Beton penyerap air

Beton penyerap air dapat menyerap air hujan hingga 30% dari volumenya. Hal ini dapat membantu mengurangi banjir, karena air hujan tidak langsung mengalir ke selokan atau sungai. Selain itu, beton penyerap air juga dapat membantu menyimpan air untuk digunakan di musim kemarau.
Beton penyerap air dapat menyerap air hujan hingga 30% dari volumenya. Hal ini dapat membantu mengurangi banjir, karena air hujan tidak langsung mengalir ke selokan atau sungai. Selain itu, beton penyerap air juga dapat membantu menyimpan air untuk digunakan di musim kemarau.

Banyaknya infrastruktur yang dibangun membuat lahan hijau semakin menipis. Hal ini membuat masyarakat khawatir akan adanya bencana yang melanda seperti banjir karena menipisnya daerah resapan air.

Pada masa depan telah terdapat inovasi beton yang biasa digunakan pada konstruksi jalan mampu untuk menyerap air. Berdasarkan hal tersebut tentu akan membuat masyarakat tak perlu takut lagi pada isu lingkungan.

Demikian beberapa penjelasan mengenai teknologi digital sebagai teknologi perawatan jalan konstruksi. Selain itu adanya inovasi baru yang ramah lingkungan juga bisa dicoba di masa depan. Semoga bermanfaat.


Seri lengkap mengenai Jalan:

  1. Jalan dari Masa ke Masa
  2. Teknik Stabilisasi Jalan
  3. Jenis dan Asal-Usul Jalan Aspal
  4. Bahan Perkerasan Jalan
  5. Jalan Tol: Sejarah, Jenis dan Pemeliharaannya
  6. Jalan Makadam – Batu-Batu Pembentuk Jalur yang Terabaikan
  7. Perencanaan Pengawasan Jalan
  8. Perbandingan Jalan Aspal vs Jalan Beton
  9. Bagian-bagian Jalan

Penulis: Agus Suyanto

Agus Suyanto adalah seorang profesional dengan latar belakang pendidikan yang kuat dalam teknik informatika. Ia meraih gelar Sarjana (S1) dalam Teknik Informatika dari Institut Sains dan Teknologi Terapan Surabaya. Namun, Agus memutuskan untuk mengikuti jalur karier yang tidak lazim dengan menggabungkan keahliannya di teknik informatika dengan industri konstruksi. Meskipun Agus memiliki latar belakang pendidikan dalam teknik informatika, ia telah mengambil langkah berani untuk bekerja dalam sebuah perusahaan konstruksi. Keputusan ini menunjukkan keberaniannya untuk mencoba hal baru dan mengintegrasikan keahlian teknisnya ke dalam industri yang berbeda.

Scroll to Top