Kendaraan Pengangkut Barang Berat Serta Tips Handling Barang Berat

Kendaraan berat

Kebanyakan orang hanya tahu bahwa kendaraan pengangkut barang berat adalah truk trailer. Sampai-sampai dalam setiap teka-teki silang (TTS) hanya itulah jawabannya. Padahal terdapat banyak jenis kendaraan pengangkut barang berat lainnya, dengan daya angkut dan kegunaan yang berbeda-beda.

Kalau Anda ingin tahu lebih jauh, artikel kali ini akan membahas berbagai jenis kendaraan tersebut. Silakan simak pembahasannya sampai selesai.

Pengertian Pengangkut Barang Berat

Sesuai namanya, pengangkut barang berat merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut material berat pada konstruksi maupun industri.

Material berat tersebut tidak sanggup diangkut oleh kendaraan biasa seperti mobil pick up maupun truk standar.

Kendaraan pengangkut barang berat juga memiliki ukuran dan berat yang berkali-kali lipat dari pengangkut biasa, rodanya bisa lebih dari empat dan ukuran rodanya pun jumbo.

Dengan kondisi seperti itu, kendaraan pengangkut barang berat memiliki batasan yang ketat untuk melintas di jalan umum.

Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), pasal 162 ayat 2, menetapkan bahwa kendaraan pengangkut barang berat yang melebihi ketetapan pada pasal 19, wajib mendapat pengawalan dari Kepolisian RI dalam perjalanannya.

Jenis Pengangkut Barang Berat Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsi dan penggunaannya, pengangkut barang berat terbagi dalam 2 jenis, yaitu:

Alat Pengangkut Vertikal

Crane pengangkut barang berat
Deretan crane yang ada di pelabuhan

Jenis alat pengangkut ini bisa juga disebut sebagai alat pengangkut statis, karena pemakaiannya yang minim perpindahan lokasi.

Anda bisa menemukan alat pengangkut vertikal di berbagai lokasi konstruksi gedung, gudang, jembatan, jalan tol, pelabuhan serta proyek bangunan besar lainnya.

Disebut sebagai alat pengangkut vertikal, karena alat berat ini berfungsi memindahkan material atau barang berat secara vertikal. Seperti dari satu tingkat ke tingkat lain, atau dari satu lokasi ke lokasi lain namun jaraknya sangat dekat.

Salah satu contoh alat ini yang sering ditemui adalah crane atau mesin derek jangkung. Crane mampu memindahkan material dengan berat 7 hingga belasan ton secara vertikal.

Alat Pengangkut Horizontal

Fungsi dari alat pengangkut horizontal adalah memindahkan barang berat dari satu lokasi ke lokasi lain yang jarak tempuhnya jauh.

Kendaraan pengangkut ini memiliki bobot berkali lipat dari kendaraan pengangkut biasa, serta ditopang oleh 4 atau lebih roda yang masing-masing ukurannya bisa setinggi orang dewasa.

Dengan spesifikasi tersebut, alat pengangkut horizontal sanggup menembus medan yang ekstrem sambil membawa material berat, seperti ke lokasi hutan atau wilayah tambang.

Contoh dari alat ini adalah truk trailer. Dalam pemakaiannya, ketika menaikkan barang berat ke atas alat ini, dibutuhkan bantuan alat pengangkut vertikal.

Karena beban yang dibawa oleh kendaraan bisa membahayakan pengguna jalan yang lain, pengemudi alat pengangkut ini diwajibkan mempunyai sertifikasi khusus untuk mengoperasikannya.

Kendaraan Pengangkut Barang Berat Beserta Fungsinya

Terdapat cukup banyak tipe kendaraan pengangkut barang berat, berikut ini beberapa yang paling umum digunakan, yaitu:

Truk Trailer Flatbed

Kendaraan ini mungkin yang paling umum dipakai untuk mengangkut barang berat. Trailer flatbed dapat mengangkat beban lusinan ton dan merupakan self loader truck yang memiliki sistem hidrolik.

Truk Towing

Truk derek

Truk towing atau truk derek merupakan alat pengangkut barang berat yang biasa digunakan untuk menderek mobil atau kendaraan lain. Truk ini biasanya dilengkapi dengan sebuah tongkat atau gaffel yang dapat diangkat atau diturunkan ke bawah dengan menggunakan hidrolik atau mekanisme lainnya.

Keberadaan truk derek sangat membantu untuk memindahkan kendaraan yang rusak atau terjebak di jalan, seperti mobil, truk, atau bus. Selain itu, truk derek ini juga biasanya dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris tambahan yang membantu proses menderek kendaraan lain, seperti penyangga benda atau alat bantu angkat lainnya. Pada umumnya, truk derek memiliki kemampuan angkat yang tinggi, sehingga mampu menderek kendaraan dengan berat yang cukup besar dengan mudah dan cepat.

Truk Tronton

Truk tronton
Truk tronton adalah armada pengangkut barang yang sangat sering dijumpai

Tahukah Anda bahwa jumlah roda pada truk tronton bisa mencapai 6 pasang alias 12 buah? Itu karena truk ini mampu mengangkut barang hingga seberat 12 ton.

Material yang mampu diangkut oleh truk tronton antara lain seperti semen dan batu, tiang pancang paku bumi, besi ulir, dan lain-lain.

Truk Lowbed

Lantai badan dari truk ini dibuat lebih rendah dari jenis truk yang lain, namun ukurannya juga lebih panjang, bisa mencapai 12 meter.

Dengan spesifikasi tersebut, proses menaikkan dan menurunkan barang berat ke truk ini menjadi lebih mudah, dan mampu mengangkut muatan yang panjangnya sulit diangkut oleh truk lain.

Truk Non Jalan Raya

Truk tambang
Tidak terlihat di gambar ini, namun roda truk di atas bisa lebih tinggi dari manusia dewasa

Disebut juga sebagai off highway truck, truk jenis ini dilarang beroperasi di jalan umum dan hanya bisa digunakan di lokasi konstruksi atau pertambangan saja.

Berukuran lima kali lipat dari mobil biasa, truk ini mampu mengangkut barang seberat 40 ton sampai 360 ton. Fungsinya adalah mengangkut biji besi, tembaga, batu bara, dan material tambang lainnya.

Tips Pengiriman Barang Berat yang Aman dan Nyaman

Karena beratnya bobot barang yang diangkut, agar tidak membahayakan, tentu dalam proses pengiriman ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan.

Di bawah ini adalah tips pengiriman barang berat yang dapat meminimalisasi risiko bahaya:

1. Lakukan Pengecekan Terhadap Keamanan Barang Berat yang Diangkut

Barang atau alat berat pasti mempunyai standar dan prosedur yang jelas dalam pelaksanaan pengirimannya. Umumnya dilengkapi dengan buku panduan penanganan yang wajib diikuti.

Pastikan Anda mengikuti seluruh prosedurnya sesuai panduan, perhatikan juga apakah daerah yang rawan pada barang atau alat berat sudah terlindungi dengan baik.

Pastikan juga apakah alat berat telah ditempatkan dengan benar dan terpasang secara aman sebelum dikirim. Waspadai risiko terlepas dari kendaraan pengangkut selama perjalanan.

Terakhir, Anda harus analisa juga kondisi dan rute lalu lintas saat pengiriman, termasuk waktu pengiriman yang tepat dan apakah cuaca akan mendukung. Bila semua sudah dipastikan aman, pengiriman bisa berangkat.

2. Bongkar Bagian Barang Berat yang Dapat Dipisahkan

bahteraandalan.com

Barang atau alat berat yang akan diangkut, terkadang dapat dibongkar bagian-bagiannya untuk kemudian dirakit kembali setelah sampai tujuan.

Jika bagian-bagian dari alat berat yang akan dikirim dapat dipisah, maka pisahkan untuk memudahkan proses pengiriman.

Sehingga alat yang memiliki ukuran terlalu panjang atau terlalu tinggi, dapat menyesuaikan dengan ukuran kapasitas kendaraan pengangkut.

Dengan cara ini Anda juga tidak perlu repot-repot mencari alat angkut yang sesuai. Cukup dengan truk trailer flatbed, barang berat yang sudah dibongkar tersebut dapat dikirim.

3. Cek Dokumen dan Kelayakan Pengiriman

Dokumen pengiriman barang
Pastikan dokumen pengiriman barang lengkap dan aman sebelum keberangkatan

Seperti disebutkan sebelumnya, mengangkut dan mengirimkan barang berat memiliki ketentuan dan aturan yang ketat, karena memiliki risiko keselamatan lebih besar.

Karena itulah Anda harus memastikan beberapa hal berikut ini:

  • Pastikan pihak pengirim, terutama driver telah memiliki sertifikasi untuk mengirimkan alat berat. Cek juga perizinannya apakah masih berlaku atau sudah kedaluwarsa.
  • Kendaraan pengangkut barang berat membutuhkan perawatan yang rutin untuk membuatnya tetap prima saat digunakan. Anda harus memastikan bahwa kendaraan yang akan dipakai merupakan kendaraan yang layak jalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Anda harus memastikan bahwa muatan yang akan dikirim tidak melebihi kapasitas yang ditentukan.
  • Pastikan rute yang akan ditempuh merupakan rute yang diperbolehkan secara peraturan. Jangan sampai barang berat dikirim melewati rute yang terlarang.

Apabila semua hal di atas telah terpenuhi, kendaraan pengangkut barang berat dapat diberangkatkan menuju tujuan.

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top