Menjaga Ketahanan Baja dengan Perlindungan Terhadap Korosi

Korosi merupakan proses alami yang mengubah logam menjadi karat. Proses degradasi ini disebabkan karena reaksi elektrokimia dari permukaan material terhadap kondisi yang korosif. Korosi terjadi pada logam yang tidak anti karat, seperti baja konstruksi.

Lantas, bagaimana korosi dapat terjadi pada baja konstruksi? Untuk dapat mengubah permukaan baja menjadi karat, maka dibutuhkan senyawa yang membuat reaksi oksidasi. Misalnya, seperti air atau uap air yang bersentuhan pada permukaan baja.

Ketika bersentuhan, bagian pada besi yang disebut anoda akan mengalami reaksi oksidasi. Elektron yang berada di anoda akan berpindah ke area yang disebut katoda. Hal ini akan memicu yang namanya reaksi redoks (reduksi).

Pada reaksi ini, kandungan oksigen pada katoda akan berkurang. Ion besi yang terbentuk dari reaksi oksidasi di anoda, akan membentuk ion besi baru di katoda. Proses ini akan memproduksi senyawa teroksidasi yang dikenal sebagai karat.

Korosi dapat membuat baja menjadi lapuk sehingga membahayakan pekerja maupun orang yang berada di lokasi tersebut. Selain itu, baja yang rusak akibat karat akan perlu diperbaiki, sehingga akan menguras biaya.

Penyebab Korosi Baja pada Konstruksi

Meski korosi terlihat seperti proses yang terjadi dengan sendirinya, reaksi elektrokimia ini dapat dipercepat oleh berbagai faktor. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan bahkan mempercepat korosi baja yaitu:

  • Sering terpapar oleh air. Terutama, apabila lokasi konstruksi sering terjadi hujan deras. Secara gradual, kondisi ini akan mampu mengikis permukaan baja yang tidak terlindungi, sehingga korosi menjadi lebih cepat.
  • Permukaan baja yang kurang rata. Hal ini akan memicu terjadinya pitting corrosion, dimana proses oksidasi akan melubangi permukaan baja. Perlahan-lahan, lubang karat akan semakin membesar.
  • Terpapar panas dari proses pemotongan baja. Saat memotong dengan mesin gerinda, akan membuat peningkatan suhu yang mendadak pada permukaan baja. Perubahan suhu ini akan memicu terjadinya oksidasi.

Jenis-Jenis Perlindungan Anti Korosi

Permukaan baja konstruksi, untungnya masih dapat dilindungi dari korosi. Pasalnya agar proses degradasi tersebut terjadi, senyawa pemicu oksidasi akan perlu bersentuhan dengan permukaan baja tersebut.

Namun jika permukaan baja diberi perlindungan, maka senyawa tersebut tidak dapat memicu proses karat. Saat ini, terdapat beberapa metode proteksi yang digunakan untuk menjaga ketahanan baja dengan perlindungan terhadap korosi, seperti:

1. Pelapisan

Disebut sebagai coating, metode ini akan memberikan lapisan pada permukaan baja konstruksi. Lapisan tersebut mampu memberikan proteksi dari paparan air dan zat asam lainnya, untuk bersentuhan dengan besi.

Saat ini, terdapat berbagai macam metode pelapisan pada besi konstruksi yang dapat dilakukan. Pemilihan ini tergantung pada kondisi, biaya, serta ketebalan lapisan yang diinginkan. Adapun metode-metode yang digunakan yaitu:

  • Paint coating (pengecatan). Metode ini hanya membutuhkan cat sebagai lapisan baja. Meski dianggap paling murah dan mudah, lapisan cat dapat mudah terkelupas seiring berjalannya waktu, sehingga baja akan perlu dilapisi lagi.
  • Powder coating (pewarnaan bubuk). Metode ini menggunakan substansi bubuk yang akan diaplikasikan pada baja dengan proses elektrostatik. Meski lebih kuat dari cat, powder coating merupakan proses yang sulit dikerjakan.
  • Electroplating. Metode ini akan melapisi baja dengan logam, dengan cara direndam pada cairan elektrolit. Meski ketahanan yang diberikan sangat kuat, proses ini terbilang mahal untuk konstruksi skala besar.

2. Galvanisasi

Metode perlindungan baja selanjutnya yaitu dengan menggunakan teknik galvanisasi. Dengan ini, besi konstruksi akan dicelupkan dalam larutan logam seperti seng (zinc), untuk memberikan perlindungan terhadap baja.

Penggunaan seng dalam proses galvanisasi dilakukan, karena seng merupakan logam yang tahan karat. Meskipun permukaan seng yang sudah melapisi baja tergores, baja akan tetap terlindungi dari reaksi oksidasi.

Adapun keuntungan dari metode ini yaitu ketahanan seng yang kuat, mudah dirawat, serta dapat didaur ulang. Meski demikian, proses galvanisasi bukan proses yang murah. Besi konstruksi yang digalvanis ini juga akan perlu perawatan secara rutin.

3. Proteksi Katodik

Selain pelapisan dan galvanisasi, baja dapat dilindungi dengan menggunakan metode proteksi katodik. Teknik ini dianggap sebagai salah satu perlindungan yang paling efektif untuk menghentikan korosi pada logam seperti baja.

Secara singkat, baja akan disambungkan dengan elektrik dan logam anode untuk mengendalikan korosi. Teknik ini umumnya digunakan untuk baja yang ditaruh dalam tanah, maupun dalam air secara konstan.

Metode proteksi katodik juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengorbanan anode dan arus terpanjang (impressed-current). Jika metode yang pertama menggunakan logam anode, metode arus terpanjang menggunakan listrik DC yang akan dihubungkan.

Kelebihannya, proteksi katodik menawarkan perlindungan baja secara terus menerus. Akan tetapi, pemasangannya yang kompleks, serta biaya yang terbilang mahal, membuat metode ini dipakai sebagai proteksi tambahan saja.

Cara Memilih Jenis Perlindungan Anti Korosi yang Tepat

Menjaga ketahanan baja dengan perlindungan terhadap korosi, tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Pasalnya, pemilihan jenis perlindungan yang tepat akan memaksimalkan manfaat yang diberikan dari menggunakan metode tersebut.

Lalu, bagaimana caranya memilih perlindungan anti korosi yang tepat sasaran? Pemilihan ini dapat disesuaikan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas setiap proteksi, yaitu seperti berikut:

  • Kenali kondisi lingkungan di mana proyek konstruksi dengan baja akan dilakukan. Apabila bangunan baja akan dipendam misalnya, maka proteksi katodik akan lebih efektif.
  • Tentukan keadaan atmosfer dimana baja berada. Untuk yang sering terpapar terik matahari, jenis coating dengan cat dengan seng akan mampu melindungi permukaan baja.
  • Pikirkan proses kontruksi yang akan menggunakan baja sebagai materialnya. Suhu yang ekstrim, serta kemungkinan goresan, dapat diatasi dengan proteksi galvanisasi.

Panduan Merawat dan Memelihara Ketahanan Baja agar Tetap Terlindungi dari Korosi

Meskipun sudah dilindungi dari korosi, baja yang digunakan dalam konstruksi tetap perlu dirawat dan dipelihara. Hal ini dikarenakan sebagian metode perlindungan di atas hanya memberikan proteksi yang sementara.

Seiring berjalannya waktu, lapisan yang digunakan untuk melindungi permukaan baja akan berkurang atau mengelupas. Maka itu, berikut adalah langkah tambahan untuk menjaga ketahanan baja dari korosi:

  • Sering melakukan pengecekan terhadap baja yang digunakan. Apabila sudah muncul tanda-tanda pengelupasan, maka perbaikan akan perlu dilakukan kembali.
  • Selalu menjaga kebersihan tiap baja yang dipakai, terutama dari debu, kotoran, dan air. Hal ini akan dapat membuat kondisi baja semakin awet dan terhindar dari potensi korosi.
  • Gunakan proteksi tambahan untuk semakin mempertebal proteksi baja. Seperti pada proteksi katodik, banyak yang menganjurkan besi diberi lapisan coating terlebih dahulu.

Info lengkap konstruksi baja:

  1. Konstruksi Baja
  2. Teknik Pengelasan Baja untuk Konstruksi
  3. Menghitung Kekuatan Baja untuk Konstruksi
  4. Jenis-Jenis Baja yang Digunakan dalam Konstruksi
  5. Penggunaan Baja dalam Konstruksi Bangunan

Penulis: Bagus Setiawan

Bagus Setiawan memperoleh gelar Sarjana S1 di bidang Teknik Sipil dan saat ini ia berkarya dalam perusahaan konstruksi baja yang membangun struktur baja untuk bangunan komersial, industri, dan infrastruktur.

Scroll to Top