Fondasi Bangunan: Definisi, Jenis-jenis, Perencanaan dan Perawatan

Untuk mendapatkan hasil bangunan rumah yang kuat dan bagus, perlu fondasi yang kokoh. Fondasi merupakan salah satu bagian konstruksi bangunan yang mampu memengaruhi kekuatan atau daya tahan rumah. Lewat artikel kali ini, Anda akan tahu apa itu fondasi bangunan, jenis-jenisnya dan seberapa penting kualitas fondasi.

Apa yang Dimaksud dengan Fondasi Bangunan

Struktur bangunan yang paling bawah atau paling dasar itulah fondasi. Fondasi menyalurkan beban yang berasal dari struktur di atas menuju lapisan tanah atau batuan di bawahnya. Fondasi menjadi elemen struktur bangunan di bagian bawah dan bahkan paling terendah. Maka dari itu, fondasi akan berhubungan langsung dengan lapisan tanah.

Fondasi bekerja dengan menahan beban bangunan di atas, lalu disalurkan lewat elemen baik itu struktur vertikal maupun horizontal. Beban lalu dilanjutkan menuju tanah dasar.

Jenis Fondasi & Karakteristiknya

Ada beragam jenis fondasi, bisa dibedakan secara umum menjadi tipe dalam dan dangkal, berikut penjelasannya:

1. Fondasi Dangkal

Tipe dangkal umumnya memiliki kedalaman rendah, hanya 1/3 panjang fondasi. Kedalaman maksimalnya adalah 3 meter. Biasanya fondasi dangkal diterapkan hanya di wilayah dengan kondisi permukaan tanah yang kuat.

  • Tapak

Tipe fondasi tapak dibuat dengan beton-beton bertulang dan memiliki struktur kuat. Jenis fondasi tapak dipasangkan di tanah dengan sifat keras.

  • Jalur

Fondasi memanjang atau jalur digunakan untuk jenis bangunan yang bebannya memanjang. Pembangunan fondasi ini dengan menggabungkan batu kali, pecahan batu, serta menggunakan cor beton bangunan tanpa tulang.

  • Rakit

Raft foundations atau rakit biasanya dipakai untuk beban di area yang luas. Jenis fondasi rakit tersebut disusun dari penggunaan pelat beton yang bertulang dan berukuran besar. Material tersebut dipakai di tanah dengan daya tahan yang rendah.

  • Sumuran

Sumuran ini adalah fondasi berbentuk bulat, sumuran memakai beton dengan lebar 60-80 cm dan diletakkan pada kedalaman tanah 1-2 meter.

  • Umpak

Fondasi ini tahan guncangan karena sistem fondasi ini bisa membantu menyelaraskan rumah atau bangunan dengan getaran/ guncangan. Tipe fondasi ini dipasang pada bagian bawah tiang-tiang penyangga.

  • Beton Lajur

Beton lajur umumnya diterapkan untuk mendukung dengan baik kolom bangunan. Tipe beton lajur dipakai jika luas penampang dengan menggunakan fondasi pelat dinilai terlalu besar.

2. Fondasi Dalam

Biasanya fondasi dalam digunakan untuk permukaan tanah dengan sifat tak terlalu kokoh, kedalaman fondasinya 3 meter lebih. Fondasi ini biasa digunakan untuk bangunan lebar dan jarak antar tiangnya kurang lebih 6 meter.

  • Piers

Fungsi fondasi ini meneruskan beban struktural bangunan. Piers biasanya memakai beton bertulang, harganya lebih murah kalau dibandingkan jenis menerus.

  • Bore Pile

Bore pile dibangun dalam tanah dengan membuat lubang. Pembuatan bore pile memakai bor lalu kemudian dimasukkan sesuai kebutuhan kedalaman tanah. Tipe fondasi ini mampu menahan dengan beban struktur lewat perlawanan gaya angkat. Pada akhirnya bisa membantu struktur pada bagian dalam.

  • Tiang Pancang

Tiang pancang memakai sistem pabrikasi, dibuat dengan beton jadi lalu ditancapkan ke tanah. Jenis fondasi ini dipakai pada tanah lembek. Keuntungannya yaitu mutu beton berkualitas. Karena tiang pancang adalah fondasi yang dibuat lewat sistem pabrikasi.

Mengapa Fondasi yang Kuat Sangat Penting Bagi Keamanan Bangunan?

Pemilihan fondasi harus tepat karena sangat penting memastikan stabilitas dan keamanan rumah. Sebelum memilih fondasi, pastikan mengecek tanah. Tanah lunak akan memerlukan fondasi seperti fondasi tiang, sementara tanah kuat perlu fondasi sumuran.

Perlu mempertimbangkan juga bentuk dan ukuran rumah. Konsultasikan untuk memastikan jenis fondasi paling tepat yang sesuai kondisi tanah maupun bangunan. Saat memilih fondasi, jangan mempertimbangkan biaya saja, tetapi keamanan rumah.

Jika fondasi tidak tahan lama dan tidak kokoh, bisa menyebabkan kerusakan yang pastinya bisa membahayakan penghuninya. Untuk memperbaikinya, pastikan fondasi tidak aus atau rusak. Material-material yang digunakan harus yang berkualitas

Perencanaan Fondasi yang Tepat

Perencanaan fondasi yang benar yaitu saat beban ke tanah tidak lebih besar dari kekuatan tanah. Jika kekuatan tanahnya terlampaui, keruntuhan tanah bisa terjadi. Kalau tegangan tekan sudah melebihi tekanan seharusnya, bisa memakai fondasi tiang agar dapat memikul tegangan tekannya.

Ada beberapa aspek penting dalam perencanaan fondasi. Mulai dari batasan karena struktur di atas, tanah fondasi, batasan lingkungan sekitar, waktu pekerjaan dan biaya. Keadaan tanah erat hubungannya dengan memilih tipe fondasi. Karena setiap jenis fondasi mempunyai mekanisme atau pun bentuk yang berbeda.

Beberapa faktor yang perlu diperhitungkan mulai dari parameter, jenis, daya dukung, dan kedalaman tanah. Baik itu faktor waktu pelaksanaan dan biaya harus diperhatikan karena aspek-aspek tersebut termasuk manajemen konstruksi bangunan. Beberapa poin tersebut sangat erat berhubungan dengan seperti apa pencapaian kondisi bangunan yang ekonomis dan tepat guna.

Material Fondasi

Berikut bahan-bahan yang biasa dipakai sebagai material fondasi.

1. Semen

Bahan bangunan utama satu ini sangat penting disiapkan untuk fondasi. Tanpa ada fondasi, bahan mentah lainnya tidak bisa saling menempel. Bahan bangunan ini vital untuk pembangunan rumah karena punya peran penting dalam memastikan fondasi bangunan bisa kokoh.

2. Metal

Bahan bangunan ini kuat dijadikan fondasi. Metal baja mempunyai campuran bahan besi dan biasa dipakai sebagai komponen fondasi bangunan. Pilihan lainnya yaitu krom, titanium, dan perak. Meski jarang dipakai untuk bangunan rumah, beberapa bangunan memakai bahan metal yang mewah seperti material emas. Metal baja biasa dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan berukuran besar.

3. Batu Bata

Bahan bangunan ini adalah tanah liat yang melalui pembakaran sampai warnanya kemerah-merahan. Posisi bahan bangunan ini sebagai komponen fondasi dinding mulai tergantikan dengan bambu dan gipsum.

4. Batu Kali

Batu ini bisa ditemukan di sungai dan memiliki kualitas baik. Batu kali memiliki ketahanan cukup baik agar menjaga bangunan tetap kokoh.

5. Kerikil

Kerikil adalah batu-batu kecil untuk konstruksi bangunan yang bisa menjadi komponen fondasi dan pengokoh.

6. Gamping

Gamping adalah batuan sedimen dan biasa digunakan sebagai bahan campuran semen dan pasir. Penggunaan gamping bisa menghemat pemakaian semen.

Perawatan Fondasi

Tindak pemeliharaan atau perawatan fondasi bangunan dimaksudkan supaya komponen pendukung fondasi masih baik kondisinya. Dengan begitu, bangunan bisa tetap layak difungsikan.

Tips dan trik dalam perawatan fondasi supaya tetap stabil dan kuat yaitu sebagai berikut:

  1. Di sekitar bangunan yang mendekati badan fondasi harus aman dari akar-akar karena bisa merusak fondasi.
  2. Jangan sampai ada air menggenang.
  3. Jaga dasar fondasi agar air mengalir sekitar fondasi tak akan mengikis tanah di sekitarnya. 4. Jaga juga dasar fondasi dari penurunan
  4. Jika banyak rayap, gunakan bahan-bahan kimia mulai dari Chlordane, Aldrien, Heptaclor, Dieldrin, dan Lindane.

Kesimpulan

Fondasi merupakan salah satu komponen struktur bangunan yang posisinya berada di bagian paling bawah bangunan. Fondasi kuat bisa menjadi penyalur beban apa saja yang berada di atasnya ke tanah. Fondasi yang kuat menjadi faktor penting agar menjamin keamanan bangunan baik itu dari kekuatan bangunan dan stabilitas bangunan.

 

Seri lain dalam topik konstruksi:

  1. Konstruksi: Sejarah, Perkembangan hingga Penggunaan Teknologi Masa Kini
  2. Pentingnya Keamanan dan Kestabilan Bangunan
  3. Sistem Plumbing Bangunan
  4. Sistem Kelistrikan atau Elektrikal Gedung
  5. Kolom Bangunan
  6. Arsitektur Hijau
  7. Bangunan dalam Zona Gempa
  8. Tips Mengatur Warna dan Pencahayaan Bangunan
  9. Tugas Quality Control Proyek Konstruksi
  10. Perencanaan dan Desain Bangunan

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top