Salah satu permasalahan yang sering kali dihadapi ketika membangun sebuah gedung yaitu permasalahan stabilitas struktur bangunan. Bangunan yang tidak stabil bisa berpotensi mengancam keselamatan dari penghuni bangunan. Selain itu, bisa juga mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan.
Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut adalah menggunakan arsitek yang mampu merancang struktur bangunan yang stabil. Salah satunya menggunakan teknologi penyangga struktural bangunan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Kestabilan Bangunan
Lalu, apa saja faktor yang dapat mempengaruhi keamanan dan kestabilan bangunan? Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan.
Desain Bangunan
Desain bangunan memiliki pengaruh besar terhadap keamanan dan kestabilan bangunan. Desain bangunan yang tidak memperhatikan aspek keamanan dapat mengakibatkan kerugian yang besar, bahkan dapat membahayakan keselamatan penghuni atau pengguna bangunan.
Desain bangunan yang tidak memperhitungkan faktor beban atau kekuatan material dapat menyebabkan bangunan menjadi tidak stabil dan mudah roboh.
Material Bangunan
Pemilihan material yang tepat dan penggunaan teknologi konstruksi yang benar dapat menjadikan bangunan lebih tahan terhadap beban dan tekanan.
Penggunaan material yang kuat seperti beton bertulang atau baja struktural dapat memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menahan beban dan tekanan.
Sementara itu, penggunaan material yang ringan seperti kayu atau plastik dapat memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan dalam beberapa jenis bangunan.
Konstruksi dan Kualitas Pembangunan
Konstruksi yang buruk atau kualitas pembangunan yang rendah dapat menyebabkan bangunan menjadi tidak stabil, rentan terhadap kerusakan, dan berpotensi membahayakan penghuni atau pengguna bangunan. Ketika konstruksi bangunan tidak dilakukan dengan benar, maka kekuatan dan daya tahan bangunan dapat terpengaruh.
Material yang tidak dipasang atau dipasang dengan tidak benar, konstruksi yang tidak rata atau tidak terpasang dengan baik, dan penempatan bahan yang salah dapat mengakibatkan kelemahan struktural dan dapat menyebabkan bangunan menjadi tidak stabil dan berbahaya.
Lingkungan Sekitar
Faktor-faktor seperti gempa bumi, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan kerusakan lingkungan lainnya dapat mempengaruhi keamanan dan kestabilan bangunan.
Misalnya, dalam wilayah yang rawan gempa bumi, desain dan konstruksi bangunan harus mempertimbangkan faktor-faktor ini agar bangunan dapat tahan terhadap gempa bumi. Begitu juga dengan wilayah yang rawan angin kencang, bangunan harus dirancang dan dibangun untuk menahan tekanan angin yang kuat.
Upaya-Upaya untuk Meningkatkan Keamanan dan Kestabilan Bangunan
Lalu, bagaimana cara agar bangunan aman dan stabil? Yuk simak berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kestabilan bangunan.
Penggunaan teknologi terkini dalam Desain dan Konstruksi Bangunan
Dengan menggunakan teknologi penyangga untuk struktural bangunan, terdapat beberapa keuntungan. Pertama, yaitu untuk meningkatkan kestabilan dan kekuatan struktur bangunan. Kedua, meningkatkan ketahanan bangunan dari beban lateral (misalnya angin topan atau gempa bumi).
Ketiga, mampu meminimalisir kerusakan struktur bangunan dan untuk memperpanjang masa pakai dari bangunan.
Apa saja teknologi yang dimaksud? Pertama, Bracing yang merupakan teknologi paling umum digunakan, bisa berupa kolom atau dinding yang terhubung baik secara vertikal, diagonal atau horizontal. Kedua, Sheal Wall yang merupakan dinding untuk menahan lateral atau gaya geser di struktur bangunan.
Ketiga, Core Structure yang merupakan kolom atau dinding yang ada di pusat bangunan. Keempat, Turned Mass Damper yang bisa mengurangi efek getaran jika terjadi beban lateral. Apabila bangunan kemudian mengalami getaran, maka teknologi ini akan bergerak untuk mengurangi efek getaran tersebut.
Pemilihan Material Bangunan yang Berkualitas dan Tahan Lama
Dalam membangun sebuah bangunan tahan akan beban lateral terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Setidaknya, Anda harus memperhatikan pemilihan beton, fondasi, dan beton bertulang.
Beton adalah bagian umum untuk membuat sebuah bangunan dimana beton ini dibuat dengan cara mencampurkan kerikil, pasir halus, semen dan air. Meskipun umum, tetapi jika Anda ingin bangunan kokoh maka harus dibuat menggunakan standar baku.
Fondasi merupakan bagian struktur bangunan paling bawah yang fungsinya untuk menyalurkan beban ke tanah. Sehingga fondasi semestinya diletakkan pada tanah sekeras mungkin. Kedalaman minimalnya adalah 60-80 cm.
Beton bertulang adalah bagian penting, sebab hanya dengan besi yang sudah dilapisi beton barulah beton bertulang ini ada. Anda bisa menggunakan alat bantu molen atau vibrator agar bisa menghasilkan jenis beton bertulang dengan kualitas yang tinggi.
Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Kualitas pada Setiap Tahap Pembangunan
Pada setiap tahap pembangunan, mulai dari persiapan lahan, fondasi, struktur bangunan hingga penyelesaian interior dan eksterior harus dilakukan pengawasan dan pengendalian kualitas yang ketat. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditetapkan.
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan secara Rutin
Sebuah bangunan sudah semestinya dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara rutin untuk menjaga keamanan dan stabilitas bangunan. Terdapat dua jenis pemeliharaan, diantaranya pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana.
Pemeliharaan terencana sudah terjadwal dengan baik untuk mencegah kerusakan yang tidak terduga, atau berdasarkan inspeksi. Berbeda dengan pemeliharaan tidak terencana yang dilakukan tiba-tiba tanpa perencanaan dan di luar jadwal rencana.
Dampak Ketidakamanan dan Ketidakstabilan Bangunan
Jika upaya-upaya di atas tidak dilakukan dengan maksimal, maka berpotensi menimbulkan dampak kerugian. Apa saja jenis kerugian tersebut? Berikut penjelasannya.
Kerugian Finansial
Dampak kerugian finansial yang terjadi akibat ketidakamanan dan ketidakstabilan bangunan cukup besar. Misalnya biaya perbaikan yang tinggi, terutama jika terjadi kerusakan parah ataupun butuh perbaikan struktural.
Kemudian biaya penggantian apabila ada komponen yang rusak. Biaya penggantian ini jumlahnya cukup fantastis dan menjadi beban finansial yang bisa dikatakan berat.
Selanjutnya ketidakamanan dan ketidakstabilan bangunan juga berpengaruh terhadap produktivitas. Dimana hal ini bisa mengganggu aktivitas yang ada di dalam bangunan serta merugikan bisnis yang berjalan.
Kerugian Nyawa dan Korban Luka
Bangunan yang tidak aman dan stabil memiliki resiko mengakibatkan cedera atau korban luka untuk penghuni bangunan. Hal tersebut bisa terjadi karena bangunan runtuh, struktur bangunan yang tidak kuat atau tidak memenuhi standar keamanan.
Kemudian sistem instalasi seperti listrik, gas, air, sanitasi, dan lain-lain yang tidak terpasang dengan baik. Apabila hal tersebut terjadi secara tiba-tiba atau mengalami kerusakan yang serius, maka bisa berimbas pada kematian.
Kerusakan lingkungan
Bangunan yang tidak aman atau tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitarnya, seperti tanah, air tanah, atau ekosistem yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat terjadi jika bangunan mengalami kerusakan atau runtuh secara tiba-tiba dan merusak lingkungan sekitarnya.
Membangun sebuah konstruksi bangunan memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan asal-asalan. Terutama soal struktur bangunan yang menjadi dasar berdirinya suatu bangunan. Jika dasarnya saja sudah tidak baik, maka berpengaruh pada bangunan secara utuh.
Dengan mengetahui faktor penyebabnya tentu Anda bisa mengantisipasi dampak buruk terjadi. Selain itu, dengan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keamanan dan kestabilan, diharapkan bangunan Anda terhindar dari dampak buruk.
Seri lain dalam topik konstruksi:
- Konstruksi: Sejarah, Perkembangan hingga Penggunaan Teknologi Masa Kini
- Sistem Plumbing Bangunan
- Sistem Kelistrikan atau Elektrikal Gedung
- Kolom Bangunan
- Arsitektur Hijau
- Fondasi Bangunan
- Bangunan dalam Zona Gempa
- Tips Mengatur Warna dan Pencahayaan Bangunan
- Tugas Quality Control Proyek Konstruksi
- Perencanaan dan Desain Bangunan
Penulis: Mario Andrianto
Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.