Perencanaan dan Desain Bangunan: Tahapan, Faktor, Pemilihan Bahan, dan Biaya

Perencanaan dan Desain Bangunan: Tahapan, Faktor, Pemilihan Bahan, dan Biaya

Perencanaan dan desain bangunan adalah hal yang perlu dilakukan. Tujuannya yaitu untuk meminimalisir budget yang membengkak sebelum mulai membangun. Sehingga Anda bisa menjadikan perencanaan sebagai panduan untuk mengatur berapa biaya pembangunannya.

Apabila Anda mengetahui apa tahapan perencanaan pembangunan gedung, proses konstruksi akan berjalan lancar. Sehingga dalam proses pembangunannya, tidak ada budget yang sia-sia karena bangunannya sudah sesuai dengan apa yang diinginkan.

Lebih lanjut bagaimana sih cara membuat perencanaan dan desain bangunan agar maksimal? Terlebih dahulu Anda harus memahami tahapan-tahapannya.

Tahapan Perencanaan dan Desain Bangunan

Agar perencanaan yang dibuat lebih terorganisir, Anda harus membuat perencanaan melalui tahapan-tahapan yang tepat berikut ini.

A. Studi Awal

Hal paling dasar dalam tahapan perencanaan dan desain bangunan adalah mencari tahu kebutuhan akan pembangunan. Termasuk di dalamnya keinginan dari klien atau pemilik bangunan yang menjadi sumber dana.

Anda juga harus mengetahui data existing, permasalahan yang ada, dan potensi yang mempunyai nilai jual. Setelah mengetahui hal tersebut, Anda bisa melakukan analisis berdasarkan data, permasalahan, dan masalah.

B. Perancangan Konsep

Selanjutnya di tahapan perancangan konsep harus mengumpulkan berbagai data dan informasi, misalnya data lokasi, data topografi, luas lahan, data neighbourhood, dan lain-lain yang berkaitan dengan rencana lokasi.

Kemudian kebutuhan sekaligus harapan dari klien mengenai bangunannya, misalnya jumlah lantai, langgam, jumlah ruangan, jumlah lantai, dan lain-lain. Selain itu, data dan informasi mengenai peraturan rencana tata kota dan bangunan yang masih diberlakukan di lokasi tersebut. Hal ini untuk mempermudah proses ijin pembangunan.

C. Perancangan Rinci

Dalam tahapan perancangan rinci, Anda sudah harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari klien. Jika konsep sudah disetujui, Anda bisa melanjutkan dan mengembangkan konsep rancangan tersebut secara lebih detail. Setelah itu, barulah Anda memperlihatkannya pada klien kembali.

Jika sudah disetujui, nantinya bisa dijadikan rancangan akhir. Selain itu, juga dijadikan panduan ketika membangun bangunan.

D. Pembuatan Gambar Kerja

Jika perancangan rinci sudah mendapatkan persetujuan dari klien, kemudian Anda bisa melanjutkan ke tahapan pembuatan gambar kerja. Hal ini menjadi syarat teknik pembangunan, kemudian uraian teknik dari pembangunan, dan estimasi biaya sekaligus waktu pembangunan lebih rinci dan detail.

Misalnya Anda membuat bangunan gedung tinggi, maka butuh gambar kerja lebih detail. Sehingga membutuhkan seseorang yang lebih profesional untuk mengerjakannya.

Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Perencanaan dan Desain Bangunan

Lebih lanjut, berikut ini faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan perencanaan dan desain bangunan.

A. Fungsi Bangunan

Pada dasarnya, terdapat beberapa bangunan yang memprioritaskan fungsi bangunan saat membuat sebuah konstruksi. Katakanlah Anda ingin membangun rumah sakit, tentu saja mempunyai persyaratan fungsional khusus. Anda harus memastikan bangunan tersebut bisa digunakan dengan efektif sesuai dengan fungsinya.

Namun, bukan berarti Anda fokus pada fungsinya kemudian mengabaikan bakat dan kreativitas. Tiap bangunan tetap menghadirkan kesempatan dalam memecahkan permasalahan dengan inovasi.

B. Lokasi

Lokasi menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan sebuah bangunan. Mulai dari kondisi geografis karena tiap daerah mempunyai kondisi geografis berbeda-beda.

Kemudian ketersediaan sumber daya, karena lokasi yang sulit dijangkau akan memakan biaya transportasi yang lebih mahal dan kesulitan mendapat bahan bangunan yang dibutuhkan.

Selanjutnya lokasi dalam hal aksesibilitas ke bangunan dimana bangunan yang sulit untuk diakses, tentu memiliki tantangan tersendiri ketika membangunnya.

C. Gaya Arsitektur

Gaya arsitektur merupakan rangkaian teknik desain, fitur, dan elemen fitur yang mampu menciptakan harmonisasi bangunan. Terdapat berbagai gaya original dalam membuat desain interior.

Namun, bisa memungkinkan variasi yang berbeda dalam desain bangunan. Bahkan, Anda bisa menggabungkan gaya original dengan kreativitas agar lebih estetik.

D. Kebutuhan Pengguna

Anda juga perlu untuk memperhatikan apa saja kebutuhan dari pengguna. Hal ini agar bangunan yang dibuat nantinya sesuai dengan apa yang dibutuhkan serta diinginkan.

Misalnya dalam membangun sebuah rumah, kebutuhan pengguna adalah untuk satu keluarga dengan lima orang di dalamnya. Anda bisa mempertimbangkan untuk ketersediaan kamar dalam bangunan rumah tersebut.

E. Ketersediaan Sumber Daya

Ketersediaan sumber daya sangat penting dalam perencanaan dan desain bangunan. Sebab, ketersediaan sumber daya yang cukup akan mempengaruhi keberhasilan proyek pembangunan dan kualitas bangunan yang dihasilkan.

Beberapa sumber yang perlu dipertimbangkan, diantaranya bahan bangunan, tenaga kerja, alat berat, dan bangunan.

Memilih Bahan Bangunan yang Tepat

Perencanaan dan desain bangunan juga harus mempertimbangkan mengenai pemilihan bahan bangunan yang tepat dengan mengacu pada hal-hal berikut ini.

A. Faktor yang Harus Dipertimbangkan

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan bangunan yang tepat, diantaranya biaya, daya tahan, pemeliharaan, estetika, dan performa.

B. Jenis Bahan Bangunan yang Tersedia

Jenis bahan bangunan yang tersedia dan mudah didapatkan di pasaran, antara lain batu bata, lumpur dan tanah liat, batu, jerami, kayu, semen, dan metal. Anda bisa menyesuaikan bahan bangunan dengan budget yang dimiliki sumber dana.

C. Keunggulan dan Kelemahan Masing-Masing Bahan Bangunan

Batu bata memiliki tingkat kekokohan yang baik kemudian lumpur dan tanah liat mampu menahan panas kemudian bisa dilepaskan waktu ke waktu. Sehingga penghuni rumah tidak merasa adanya perubahan suhu mendadak.

Batu mampu memberikan perlindungan secara menyeluruh dan memberikan temperatur hangat. Kayu mempunyai berat yang bisa Anda sesuaikan, dan cocok di berbagai musim, biasanya cocok untuk menopang atap.

Semen sebagai perekat batako atau bata batu agar fondasi yang dibuat kokoh. Selanjutnya metal biasanya digunakan untuk kerangka konstruksi bangunan.

Biaya Perencanaan dan Desain Bangunan

Lebih lanjut, berikut ini beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai biaya perencanaan dan desain bangunan.

A. Faktor yang Mempengaruhi Biaya

Faktor yang dapat mempengaruhi biaya perencanaan dan desain bangunan diantaranya spesifikasi proyek mengenai deskripsi fisik bangunan dan kualitas yang diharapkan. Kemudian lokasi pelaksanaan proyek, metode penawaran pembayaran, karakteristik lokasi mengenai aksesibilitas tanah, kondisi tanah, dan infrastruktur.

Selanjutnya pajak yang menyesuaikan lokasi dan tipe bangunan, durasi pelaksanaan proyek, inflasi, produktivitas tenaga kerja, ketersediaan material proyek, perubahan cuaca, dan konstruktibilitas.

B. Cara Menghitung Biaya

Jika berdasarkan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) memiliki tabel tarif untuk acuan. Bangunan pribadi terdapat tiga kategori misalnya rencana biayanya 300 juta, penghitungannya menjadi 8% x 300.000.000 = 24.000.000. Sehingga biaya arsitek sebesar 24 juta, ditambah biaya bangunan 300 juta menjadi 324 juta rupiah.

C. Cara Menghemat Biaya

Salah satu tips penting untuk menghemat biaya konstruksi adalah dengan membuat perencanaan pembangunan rumah. Mulai dari menentukan perhitungan rencana budget anggaran, jumlah ruang yang dibutuhkan, luas bangunan, jumlah lantai, dan lain-lain.

Agar perencanaan berjalan dengan baik dan matang, Anda bisa meminta bantuan pada jasa profesional, misalnya jasa desain. Kelebihannya, Anda bisa menghindari potensi kesalahan desain, sehingga tidak ada ruang dan biaya yang terbuang sia-sia.

 

Seri lain dalam topik konstruksi:

  1. Konstruksi: Sejarah, Perkembangan hingga Penggunaan Teknologi Masa Kini
  2. Pentingnya Keamanan dan Kestabilan Bangunan
  3. Sistem Plumbing Bangunan
  4. Sistem Kelistrikan atau Elektrikal Gedung
  5. Kolom Bangunan
  6. Arsitektur Hijau
  7. Fondasi Bangunan
  8. Bangunan dalam Zona Gempa
  9. Tips Mengatur Warna dan Pencahayaan Bangunan
  10. Tugas Quality Control Proyek Konstruksi

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top