Scaffolding: Pengertian, Komponen, Cara Kerja, hingga Fungsinya

Bagi orang-orang yang mengenal atau hidup di dunia konstruksi, scaffolding atau perancah merupakan hal yang tidak asing, terutama untuk pekerja yang membangun bangunan dengan tingkat ketinggian yang lumayan atau tempat yang sulit dijangkau. Sebenarnya apa sih scaffolding itu? Berikut adalah penjelasannya

Penjelasan dan Komponen Scaffolding

Scaffolding adalah struktur sementara yang memungkinkan seseorang untuk berdiri di atas platform tersebut. Dengan menggunakan scaffolding ini, seseorang bisa berdiri atau melakukan pekerjaannya secara stabil.

Penggunaan scaffolding ini biasanya digunakan apabila berada di ketinggian lebih dari 1,5 m. Penggunaan scaffolding ini juga digunakan oleh pekerja bangunan untuk membangun, memelihara, atau memperbaiki suatu bangunan, jembatan, dan yang lain.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada nomor PER 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada konstruksi bangunan menjelaskan, di dalam pasal 1 e menyebutkan pengertian scaffolding sebagai bangunan peralatan (platform) yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat dalam setiap proyek konstruksi bangunan, termasuk tugas-tugas pemeliharaan dan pembongkaran.

Kemudian, pada pasal 12 menyebutkan bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh orang yang berdiri di atas konstruksi yang kuat dan permanen, scaffolding atau perancah yang memenuhi standar keselamatan harus disiapkan. Pengecualian diberikan hanya jika pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman menggunakan tangga.

Berikut adalah komponen dari scaffolding:

  • Pelat dasar menggunakan bahan baja dengan patokan di tengah agar bisa menahan pipa besi.
  • Clamp/Fitting untuk menyambung pipa atau mengunci antar pipa
  • Cross Ledger Brace digunakan untuk mempertahankan kekuatan struktur perancah (scaffolding)
  • Sway Brace berfungsi untuk menjaga keseimbangan scaffolding
  • Intermediate Transom untuk menopang scaffold board
  • Ledger menjadi penghubung dan penopang untuk standard
  • Main Transom sebagai penopang board
  • Perancah (scaffold) digunakan untuk mendukung pekerja dengan menyediakan tempat untuk meletakkan material dan peralatan kerja lainnya.
  • Standard berfungsi untuk membagi beban ke tanah
  • Papan Pelapis digunakan untuk membantu standard dalam membagi beban ke tanah
  • Pipa berfungsi dalam kekokohan dalam scaffolding
  • Penghubung Sambungan berfungsi untuk menjadi penghubung sambungan antar dua pipa
  • Catwalk tempat berpijak bagi para pekerja dalam melakukan tugasnya

Cara Kerja Scaffolding

Setelah mengetahui tentang scaffolding dan komponennya, selanjutnya perlu bagi kita untuk mengetahui cara kerja dari pembuatan scaffolding, yang mana sebagai berikut

  1. Perencanaan: melibatkan penentuan jenis scaffolding yang akan digunakan, lokasi penempatannya, serta berapa tinggi dan luas scaffolding yang diperlukan.
  2. Pemilihan komponen : terdiri dari pemilihan tiang, balok, papan jalan, tangga, dan perlengkapan lain yang sesuai dengan tugas konstruksi dan kondisi lingkungan.
  3. Memperhatikan pedoman K3 : ketika hendak membuat scaffolding, harus memperhatikan pedoman k3 supaya keselamatan pekerja terjamin.
  4. Memulai dari bagian bawah: mulailah dari melakukan pembuatan dari bagian bawah, baru melanjutkan ke bagian atas dan seterusnya.
  5. Menjaga peralatan: setelah scaffolding berhasil dibuat, selalu periksa keadaan scaffolding sehingga tidak terjadi kecelakaan kerja seperti scaffolding yang jatuh.

Fungsi Scaffolding

Membersihkan

Biasanya digunakan untuk membersihkan jendela dari gedung-gedung yang tinggi seperti gedung pencakar langit. Penggunaan scaffolding ini agar menjaga keselamatan dari pekerja..

Konstruksi

Scaffolding sangat penting untuk konstruksi suatu bangunan, karena memungkinkan pekerja untuk berdiri di ketinggian di atas permukaan yang stabil.

Inspeksi

Scaffolding memungkinkan inspektur untuk menjangkau area yang tidak dapat mereka akses dalam rangka melakukan inspeksi visual atau jenis pengujian lainnya. Penggunaan scaffolding memungkinkan pemeriksa untuk berdiri di ketinggian dan melakukan berbagai jenis pengujian untuk memenuhi persyaratan pemeriksaan.

Pemeliharaan

Setelah melakukan inspeksi atas suatu bangunan, jika terdapat suatu kerusakan, maka perlu adanya perbaikan ataupun pemeliharaan. Jika pemeliharaan tersebut tidak bisa dengan menggunakan tangga, maka akan menggunakan scaffolding.

Jenis-jenis Scaffolding

Meskipun sering digunakan dalam konstruksi bangunan, scaffold juga digunakan di industri film, pertunjukan, dan bahkan perawatan pohon.
Meskipun sering digunakan dalam konstruksi bangunan, scaffold juga digunakan di industri film, pertunjukan, dan bahkan perawatan pohon.

Aerial lift

Jenis ini digunakan untuk proyek yang membutuhkan pekerjanya dapat mengakses berbagai tingkat yang berbeda dalam satu hari. Dengan lift ini bisa membantu bukan hanya pekerja untuk naik turun, tetapi dapat membantu memindahkan barang yang dibutuhkan dari lantai dasar ke lantai yang diperlukan untuk bekerja.

Independent Scaffolding

Ini adalah jenis scaffolding yang dilengkapi dengan dua tiang atau lebih, yang penghubungannya antara tiang secara melintang dan membujur.

Kantilever Scaffolding

Scaffolding tipe ini digunakan ketika ada dinding atau tembok yang perlu dijangkau tanpa mendirikan struktur independent scaffolding. Ini melekat pada dinding atau tembok dengan bantuan dudukan dan berfungsi sebagai platform kerja. Alasan melekat pada dinding adalah agar memudahkan pekerja untuk mengaksesnya dan tidak menghalangi lalu lintas yang ada di bawahnya.

Scaffolding Ganda

Scaffolding tipe ini digunakan apabila dinding yang sedang dikerjakan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang scaffolding.

Scaffolding Paten

Scaffolding ini terdiri dari bingkai berbentuk persegi panjang yang mudah dirakit dan diatur ulang sesuai kebutuhan.

Scaffolding Tunggal

Scaffolding jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan pemasangan bata.

Scaffolding yang ditangguhkan

Scaffolding ini merupakan scaffolding yang bisa dinaik turunkan, biasanya dipakai untuk pengecatan, pembersihan, scaffolding ini juga bisa disebut sebagai scaffolding siap pakai.

Scaffolding yang didukung

Salah satu jenis scaffolding yang hemat biaya

Trestle scaffolding

Jenis scaffolding yang digunakan di ruang kerja yang kecil, biasa digunakan untuk mengecat bagian dalam rumah atau sebagainya, scaffolding jenis ini mudah untuk dipindahkan.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

  • Perakitan dan pembongkaran nyaman.
  • Kemudahan akses bagi para pekerja.
  • Dapat bertahan untuk waktu yang lama.
  • Keselamatan dan keamanan para pekerja dapat terjamin agar terhindar dari suatu musibah.
  • Memudahkan untuk memindahkan barang dari lantai dasar ke lantai atas tanpa perlu bersusah payah menggunakan tangga.

Kekurangan:

  • Perlu diperiksa kondisinya setiap hari karena takut simpulan tidak kuat
  • Biaya awal yang cukup tinggi
  • Memakan cukup banyak ruang
  • Untuk pekerja yang di tempat tinggi, sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti angin.

Perawatan Scaffolding

Ketika menggunakan scaffolding, penting untuk melakukan perawatan agar terhindar dari namanya kecelakaan kerja, karena jika terjadi kecelakaan, nyawa yang bisa menjadi taruhannya. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan dalam perawatan

  • Selalu untuk mengecek semua komponen dari scaffolding sebelum memulai pekerjaan di hari itu.
  • Selalu membersihkan setiap bagian scaffolding secara rutin.
  • Melumasi bagian scaffolding secara berkala.
  • Mengecek setiap koneksi dan penghubung seperti penghubung antar pipa.
  • Menyimpan scaffolding dengan benar jika tidak digunakan.
  • Jika scaffolding sering terkena paparan sinar matahari dan hujan secara terus-terusan, sebaiknya lindungi dengan lapisan logam.
  • Pastikan bahwa scaffolding tidak melebihi batas beban maksimum yang ditentukan. Overloading scaffolding dapat mengakibatkan kerusakan struktural dan bahaya bagi pekerja.
  • Catat semua pemeriksaan, perbaikan, dan perawatan scaffolding dalam catatan yang terdokumentasi. Ini dapat membantu dalam melacak kondisi dan riwayat penggunaan scaffolding.

Referensi:

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top