Pemilihan Jenis Pondasi Bangunan yang Kokoh dan Tepat Berdasarkan Jenis Tanah

Pemilihan jenis pondasi yang tepat dan kokoh menjadi pertimbangan utama dan tahapan awal dalam pembangunan rumah. Berikut ini terdapat penjelasan jenis-jenis pondasi serta cara memilih jenis pondasi yang tepat berdasarkan jenis tanah. Yuk simak penjelasannya.

Pemilihan Jenis Pondasi Berdasarkan Jenis Tanah

Pondasi dangkal

Pondasi dangkal merupakan jenis pondasi yang biasanya digunakan pada proyek bangunan yang lebih sederhana. Pada pondasi ini dibuat tidak jauh dengan permukaan tanah. Apabila kondisi tanah keras yang terletak di permukaan tanah maupun kedalaman pondasi di antara 2 sampai 3 meter di bawah permukaan, jenis ini cocok dipilih.

Berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi tapak, pondasi raft, pondasi, batu kali hingga pondasi sarang laba-laba bisa dipilih pada kondisi tanah tersebut.

Pondasi bore pile atau strauss pile

Jenis pondasi ini mempunyai bentuk seperti tabung panjang yang ditancapkan dalam tanah. Tujuannya untuk menjaga kestabilan bangunan yang bertingkat atau bangunan yang berlokasi di lereng. Jadi jika kondisi tanah lunak atau berada pada kedalaman kurang lebih 6 meter, jenis pondasi ini cocok dipilih.

Pondasi sumuran atau bore pile

Hampir mirip dengan jenis sebelumnya namun jika tanah bertekstur keras dan berada di kedalaman 10 meter di bawah permukaan tanah pondasi bore pile juga bisa dipilih. Alternatif selanjutnya bisa juga menggunakan pondasi sumuran.

Pondasi tiang pancang

Kondisi tanah yang berada pada kedalaman banyak hingga 20 meter dengan tekstur yang keras dapat menggunakan pondasi tiang pancang. Hal tersebut karena pondasi ini memiliki kekuatan bahan yang sangat kokoh untuk ukuran kedalaman tersebut.

Jenis-jenis Pondasi yang Umum Digunakan Pada Konstruksi

Selain pondasi yang disebutkan di atas, berikut ini jenis-jenis pondasi lain yang umum digunakan.

Pondasi Dalam

Pondasi tiang pancang

Jenis pondasi yang pertama adalah pondasi tiang pancang. Pondasi ini banyak digunakan untuk pondasi pada pembangunan skala kecil ataupun besar.

Pondasi ini juga dikenal sebagai pondasi yang mempunyai daya tahan lama. Hal tersebut karena pondasi tiang pancang bisa menghindari karat sampai pelapukan yang biasa terjadi dalam tanah.

Pondasi pier

Pondasi selanjutnya adalah pondasi piers yang dipakai untuk meneruskan beban berat yang berasal dari struktur bangunan. Umumnya pondasi ini dipasang menggunakan cara penggalian tanah pada kedalaman tertentu setelah itu pondasi ini baru ditancapkan pada tanah yang sudah digali. Biasanya pondasi ini terbuat dari bahan beton precast.

Pondasi sumuran

Pondasi selanjutnya sebenarnya adalah kombinasi dari dua prinsip pondasi yaitu pondasi dangkal serta tiang pancang. Pondasi ini disebut sumuran sebab pembangunannya dilakukan dengan membuat beberapa sumur yang disesuaikan dengan tipe konstruksi bangunan. Untuk membuat pondasi ini semakin kokoh perlu diisi dengan tiang beton yang menjadi penahan utamanya.

Pondasi basement

Basement merupakan sebuah tingkat dari bangunan keseluruhan maupun sebagian yang terletak pada bagian bawah tanah. Pembuatan basement ini bertujuan sebagai usaha dalam mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas serta mahal. Jadi dengan penggunaan pondasi jenis ini bisa menahan beban bangunan dengan baik.

Pondasi cakar ayam

Pondasi cakar ayam yang ditemukan oleh Prof. Dr. (HC). Ir. R. M. Sedyatmo pada tahun 1961 ini telah banyak digunakan di seluruh dunia.
Pondasi cakar ayam yang ditemukan oleh Prof. Dr. (HC). Ir. R. M. Sedyatmo pada tahun 1961 ini telah banyak digunakan di seluruh dunia.

Jenis pondasi ini merupakan pondasi kebanggaan orang Indonesia. Hal tersebut karena jenis pondasi ini merupakan buah pemikiran dari profesor asli Indonesia.

Sesuai dengan namanya pondasi ini mempunyai struktur pada kaki yang mirip dengan kaki ayam. Jadi kaki tersebut benar-benar berfungsi untuk mencakar tanah pada bagian bawah pelat.

Pondasi Dangkal

Pondasi tapak

Bangunan yang didesain dengan bentuk melingkar maupun bulat umumnya akan memakai pondasi tapak. Namun ada juga beberapa bangunan dengan bentuk persegi menggunakan pondasi ini.

Fungsi dari pondasi ini yaitu menopang titik beban tunggal yang terdapat pada bangunan. Pondasi tapak juga cocok dipakai pada lokasi yang mempunyai permukaan tanah lunak.

Pondasi sarang laba-laba

Sesuai namanya jenis pondasi ini memang mempunyai bentuk seperti sarang laba-laba yaitu jaring yang melingkar. Jenis pondasi ini banyak memanfaatkan tanah sebagai sumber kekuatan pada struktur pondasinya. Jadi jika menggunakan pondasi ini struktur tanah perlu dicek kekuatannya.

Pondasi batu kali

Pondasi batu kali sering kali digunakan dalam mendukung bangunan yang mempunyai beban struktur rendah contohnya rumah. Jenis pondasi ini tersusun dari beberapa jenis batu alam yang mempunyai ukuran berbeda lalu direkatkan menggunakan semen serta beton supaya lebih kuat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain Pondasi

Lapisan tanah

Dalam pemilihan jenis pondasi perlu mengetahui kerasnya lapisan tanah. Hal tersebut bertujuan karena lapisan tanah mampu mendukung serta menopang bangunan di atasnya. Dalam mengetahui kerasnya lapisan tanah ini diperlukan penyelidikan terhadap karakteristik struktur tanah.

Situasi lingkungan

Perlu diperhatikan situasi lingkungan demi kelancaran dalam pengerjaan. Situasi lingkungan yang dimaksud meliputi kondisi bangunan sekitar serta lokasi bangunan proyek. Contohnya apabila lokasi proyek berada dekat dengan bangunan sekitar tidak memungkinkan penggunaan pondasi tiang pancang sebab bisa menyebabkan keretakan bangunan tersebut.

Faktor ekonomi

Faktor ekonomi juga bisa mempengaruhi jenis pondasi yang dipilih. Hal tersebut karena minimnya dana perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis pondasi. Contohnya jika permukaan tanah tidak bisa mendukung beban bangunan yang berada di atas bisa dipilih pondasi bore pile atau jika budget yang dimiliki minimum maka tidak disarankan memilih pondasi tiang pancang.

Teknik-teknik Konstruksi Pondasi yang Baik

Pemahaman tentang tanah

Teknik yang bisa dilakukan untuk mendapatkan konstruksi pondasi yang baik adalah pertama harus mengetahui terlebih dahulu tentang karakteristik tanah. Hal tersebut karena pemahaman tanah dapat membantu kontraktor dalam menentukan jenis pondasi yang cocok serta memperhitungkan beban yang akan diterima pondasi.

Perhitungan beban struktural

Perhitungan beban struktur juga menjadi langkah penting pada perencanaan pondasi. Hal tersebut karena semua beban perlu dianalisa dalam menentukan beban yang nantinya diterima juga oleh pondasi.

Dimensi pondasi

Setelah dilakukan adanya perhitungan beban struktur, dimensi pondasi baru bisa ditentukan. Dimensi pondasi ini perlu dirancang supaya mampu menahan beban yang diterima tanpa harus menyebabkan penurunan yang berbahaya. Dalam hal ini faktor yang perlu dipertimbangkan di antaranya kedalaman pondasi, lebar hingga ketebalan dari pondasi itu sendiri.

Itulah beberapa penjelasan tentang jenis pondasi. Kini setelah mengetahui pengetahuan dalam pemilihan jenis pondasi, Anda bisa menentukan jenis pondasi yang tepat dan disesuaikan dengan berbagai faktor. Semoga bermanfaat.


Seri lain terkait Tanah:

  1. Tanah dalam Dunia Konstruksi
  2. Stabilitas Tanah dan Konstruksi
  3. Struktur Sifat Tanah, Jenis dan Perannya dalam Konstruksi
  4. Konsolidasi Tanah Untuk Konstruksi
  5. Cara Memadatkan Tanah untuk Bangunan
  6. Pengertian Tanah Liat dan Karakteristiknya

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top