Struktur Sifat Tanah, Jenis dan Perannya dalam Konstruksi

Tanah konstruksi

Saat akan melakukan proses pembangunan infrastruktur, tim pekerja umumnya akan melakukan survey terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan antara lain untuk melihat kondisi jalan serta sumber air termasuk struktur sifat tanah yang ada pada lokasi tersebut.

Struktur tanah ini penting sekali diperhatikan karena sering kali terdapat kondisi tanah yang tidak cukup kuat hingga membuat rawan terjadi longsor maupun ambles. Hal ini tentu harus dihindari karena dalam konstruksi pondasi yang kuat sangat diperhatikan. Pada artikel ini akan dibahas lebih jelas mengenai jenis sifat tanah serta teknik yang bisa digunakan untuk mengecek sifat tanah tersebut.

Jenis-jenis Struktur Sifat Tanah yang Mempengaruhi Konstruksi

Struktur tanah dapat diartikan sebagai susunan gumpalan gabungan tanah yang membentuk pola tertentu yang merupakan hasil dari perbuatan alam ataupun kegiatan manusia. Struktur ini perlu diteliti karena sangat mempengaruhi hasil konstruksi nanti.

Penelitian struktur tanah bertujuan untuk melihat adanya kemungkinan masalah yang bisa muncul selama pembangunan hingga meneliti adanya efek yang diberikan dari infrastruktur pada struktur tanah ataupun lingkungan sekitar.

Struktur sifat tanah mempunyai jenis yang berbeda. Berdasarkan bentuknya jenis struktur tanah ini dibedakan menjadi tujuh di antaranya:

Remah (crumb)

Remah merupakan kondisi struktural tanah yang terlihat sangat berpori namun terasa sedikit kering. Kondisi ini dapat terjadi ketika kondisi di lingkungan sekitar kurang memperoleh air hujan. Dalam konstruksi, tanah jenis ini cenderung mudah untuk digali.

Jadi jika jenis struktur tanah ini ada pada lokasi pembangunan akan mudah dalam membuat pondasi bangunan. Hal tersebut karena teksturnya yang padat sehingga membuat fondasi tidak mudah bergeser dalam cuaca apa pun.

Butiran

Bentuk struktur tanah jenis ini adalah membuat serta mempunyai banyak sisi berbeda. Tanah butiran tidak terlalu kering dan cocok digunakan untuk bangunan.

Hal tersebut karena bangunan akan lebih kuat apabila model tanah yang digunakan rapat dan tidak berbutir. Jika tidak berbentuk bulir akan lebih cocok digunakan dalam usaha perkebunan.

Gumpal

Struktur sifat tanah ini juga mudah dibedakan dengan struktur lainnya. Bentuk struktur tanah terlihat membentuk sudut membulat.

Gumpal bersudut

Pada jenis selanjutnya kondisi tanah ini mempunyai sumbu vertikal dan horizontal. Pada sudutnya membentuk sebuah sudut tajam.

Tiang (columnar)

Jika pada gumpal bersudut sumbu vertikal serta horizontal sama panjang, pada jenis tiang sumbu vertikal lebih panjang dibanding sumbu horizontal. Pada sisi atasnya juga terlihat mempunyai bentuk yang membulat.

Prismatik

Hampir mirip dengan struktur tiang atau columnar, pada prismatik sumbu vertikalnya juga lebih panjang dibanding horizontal. Sementara pada bagian atasnya tidak mempunyai bentuk yang membulat.

Lempeng atau platy

Berbeda dengan struktur tanah sebelumnya, struktur lempeng memiliki kondisi di mana sumbu vertikalnya lebih pendek daripada sumbu horizontal. Sesuai namanya struktur tanah ini juga akan tampak menyerupai lempengan.

Pentingnya Mengetahui Sifat Tanah Sebelum Membangun

Meneliti struktur sifat tanah sebelum melakukan pembangunan sangat penting sekali peranannya. Dengan begitu baik klien ataupun kontraktor bisa mengetahui jenis kegiatan yang dapat dilakukan pada tanah tersebut.

Contohnya berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa tanah berstruktur remah dan bulir cocok digunakan untuk pembangunan konstruksi rumah. Sementara tanah berkerikil ataupun mempunyai kandungan struktur tanah yang liat diketahui kurang baik digunakan dalam pembangunan properti.

Teknik-teknik Pengecekan Sifat Tanah

Inceptisol adalah jenis tanah yang memiliki kekuatan yang cukup baik dan sesuai untuk digunakan sebagai dasar dalam konstruksi.
Inceptisol adalah jenis tanah yang memiliki kekuatan yang cukup baik dan sesuai untuk digunakan sebagai dasar dalam konstruksi.

Analisa saringan

Meski seperti yang disebutkan sebelumnya beberapa struktur tanah dapat mudah dibedakan hanya dengan dilihat oleh mata. Namun tetap saja perlu dilakukan pengecekan dengan beberapa cara-cara yang tepat.

Pertama dapat dilakukan pengecekan dengan analisa saringan. Analisa saringan tanah merupakan penentuan persentase banyaknya berat butiran dalam satu unit saringan menggunakan ukuran diameter lubang tertentu. Jadi dalam analisis ini akan terdapat beberapa saringan dengan berbagai ukuran lubang yang disusun mulai dari ukuran terbesar sampai terkecil.

Berdasarkan klasifikasi tanah diketahui pasir kasar memiliki ukuran diameter 0,6 mm sampai 2 mm, pasir sedang sebesar 0,2 mm sampai 0,6 mm dan pasing halus sebesar 0,06 mm sampai 0,2 mm. Sementara pasir jenis lanau berukuran 0,002 mm sampai 0,06 mm sedangkan lempung berukuran kurang dari 0,002 mm.

Kadar air

Pada pengecekan selanjutnya kadar air dilakukan dengan pengujian sampel tanah. Caranya yaitu dengan membandingkan berat yang terkandung pada tanah dan berat butir tanah itu sendiri serta dinyatakan dalam bentuk persen.

Berat jenis butir

Teknik selanjutnya bisa dilakukan dengan menentukan berat jenis tanah. Caranya dengan mengukur berat tanah yang sudah diketahui isinya. Dilansir dalam beberapa jurnal disebutkan macam-macam tanah berdasarkan berat jenisnya yaitu kerikil memiliki berat jenis 2,65 sampai 2,68 dan sama dengan berat jenis pasir.

Sementara untuk lempung organik memiliki berat jenis 2,58 sampai 2,65 dan lanau organik sebesar 2,62 sampai 2,68.

Cara Mengatasi Masalah Sifat Tanah yang Buruk Pada Konstruksi

Seperti yang diketahui tidak semua jenis tanah dapat digunakan dalam pembangunan rumah. Jika salah dalam memilih jenis tanah maka struktur bangunan kemungkinan tidak akan sabil serta rawan terjadi retak sampai mengalami kerusakan parah.

Oleh karena itu perlu diketahui beberapa jenis tanah yang harus dihindari serta mengetahui cara mengatasinya jika menemukan tanah yang tidak cocok untuk konstruksi.

Pengerukan

Pengerukan bisa dilakukan dengan cara membuang sampah kemudian mengisi lubang tanah atau hasil urukan dengan pasir yang dipadatkan. Langkah ini dilakukan jika lokasi pembangunan berada pada tanah bekas urukan sampah, jenis tanah ini tidak cocok digunakan karena memiliki banyak kemungkinan ambles namun bisa diatasi dengan cara tersebut.

Meratakan serta memadatkan urukan

Cara selanjutnya bisa dilakukan dengan meratakan tanah tersebut dan memadatkan urukan sampai tidak ada rongga lagi dan kestabilan tanah dapat dipastikan. Alternatif ini bisa dilakukan pada jenis tanah urukan puing.

Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah memilih untuk tidak membangun pada lokasi tersebut. Hal ini bertujuan menghindari adanya masalah selanjutnya seperti pondasi tidak kuat.

Oleh karena itu alternatifnya tanah tersebut bisa digunakan untuk keperluan lainnya atau dijual kembali. Itulah penjelasan mengenai struktur sifat tanah yang perlu diketahui.


Seri lain terkait Tanah:

  1. Tanah dalam Dunia Konstruksi
  2. Stabilitas Tanah dan Konstruksi
  3. Konsolidasi Tanah Untuk Konstruksi
  4. Cara Memadatkan Tanah untuk Bangunan
  5. Pemilihan Jenis Pondasi Bangunan Berdasarkan Jenis Tanah
  6. Pengertian Tanah Liat dan Karakteristiknya

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top