Pengertian Tanah Liat dan Karakteristiknya

Banyak dari kita mungkin mengenal tanah liat sebagai bahan utama dalam pembuatan berbagai kerajinan tangan seperti gerabah. Padahal, jenis tanah yang juga sering disebut tanah lempung ini sangat bermanfaat untuk berbagai hal, termasuk untuk konstruksi suatu bangunan.

Peran Tanah Liat dalam Konstruksi

Tanah lempung merupakan jenis tanah yang tersusun dari batuan feldspatik yang terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Tanah ini juga terbentuk karena proses pelapukan kerak bumi akibat aktivitas panas dari dalam bumi.

Batuan feldspatik pada dasarnya terbentuk dari berbagai unsur zat dan mineral seperti silikon, aluminium, hingga oksigen. Aktivitas panas bumi membuat kerak bumi menjadi lapuk karena adanya asam karbonat sehingga membentuk tanah lempung dengan struktur yang liat.

Penggunaan tanah liat banyak ditemukan pada pembuatan gerabah dan kerajinan tangan. Anda tentu mengetahui berbagai guci, kendi, piring, dan sejenisnya yang terbuat dari tanah lempung. Kendati demikian, dalam suatu konstruksi juga tidak jarang memanfaatkan jenis tanah tersebut.

Salah satu contohnya seperti pada saat pembuatan rumah atau bangunan dari batu bata. Ya, batu bata merupakan jenis material bangunan yang terbuat dari tanah lempung yang diproses sedemikian rupa menggunakan berbagai bahan tambahan.

Menggunakan tanah lempung sebagai material konstruksi sejatinya memiliki banyak kelebihan, terlebih perannya juga terbilang cukup penting bagi sebuah konstruksi, terutama perumahan. Secara umum, berikut beberapa kelebihan yang dimaksud:

Perawatannya mudah

Konstruksi yang terbuat dari tanah lempung dikenal dengan harganya yang hemat dan murah. Meski demikian, penggunaan lempung sebagai material konstruksi utama justru akan memangkas biaya perawatan sekaligus membuat proses perawatan menjadi lebih mudah.

Hal ini karena Anda tidak perlu menambahkan berbagai material khusus untuk merawat konstruksi tersebut. Jika dirawat dengan baik atau dibersihkan secara berkala, tentu saja kebocoran atau perembesan secara lebih luas akan sangat mungkin terjadi.

Awet dan tahan lama

Penggunaan tanah liat dalam konstruksi juga dianggap tepat karena material ini tergolong awet dan tahan lama. Terlebih, material ini memiliki daya tekan yang kuat dan sudah teruji oleh banyak pakar di bidang konstruksi.

Tidak mengherankan kalau tanah dengan tekstur liat ini banyak digunakan dalam berbagai bidang konstruksi, termasuk rumah tinggal, mulai dari tembok hingga atap. Jika dirawat dengan baik, material ini bahkan dapat bertahan hingga berpuluh bahkan beratus tahun lamanya.

Sejuk dan kedap suara

Rumah atau konstruksi dengan material tanah lempung juga dikenal mampu menyesuaikan dengan cuaca. Jika cuaca sedang panas, maka kita yang ada di dalam rumah tersebut akan tetap merasa sejuk, begitu pula sebaliknya.

Hal ini karena tanah lempung pada dasarnya memiliki kemampuan dalam insulasi termal. Dengan kata lain, tanah ini dapat menyerap panas dengan baik. Selain itu, tanah lempung juga mampu menyerap suara sehingga dapat dijadikan sebagai peredam alami.

Mengatasi Masalah Tanah Liat pada Konstruksi

Meskipun memiliki berbagai kelebihan, pada dasarnya tetap saja ada permasalahan tanah liat yang dapat terjadi pada suatu konstruksi. Terlebih beberapa material dari lempung tersebut sering kali ditumbuhi jamur atau lumut yang menyebabkan tampilannya menghitam.

Untuk itu, diperlukan sejumlah teknik atau metode yang tepat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dari pemasangan hingga pemakaian material lempung. Secara umum, berikut beberapa teknik yang dapat dilakukan:

Teknik pembersihan

Seiring berjalannya waktu, material dari tanah lempung seperti batu bata atau genteng akan kotor karena jamur atau lumut. Memang hal tersebut tidak serta merta akan membuat material lempung tersebut langsung mengalami pengeroposan.

Kendati demikian, ada baiknya Anda tetap membersihkan lumut atau jamur yang menempel tersebut secara berkala. Hal tersebut akan membuat tampilan material menjadi lebih bersih dan tidak menghitam karena tertutup jamur atau lumut tersebut.

Teknik pengecatan

Adapun teknik lain yang juga dapat digunakan untuk merawat material konstruksi dari tanah liat yakni dengan melakukan pengecatan. Hal ini tentu sangat lazim dilakukan, misalnya dengan mengecat tembok atau genteng dengan warna-warna tertentu.

Selain mempercantik tampilan material tanah lempung tersebut, pengecatan juga dapat membuat material tersebut menjadi lebih awet. Bahkan jika melapisinya dengan cat anti bocor juga akan meminimalisir merembesnya air hujan yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur atau lumut.

Pemberian bahan aditif

Jenis tanah lempung pada dasarnya memiliki sifat plastisitas tinggi dengan kekuatan geser yang rendah. Strukturnya juga terbilang lunak sehingga penambahan bahan kimia atau aditif ke dalamnya dapat meningkatkan kekuatan jenis tanah tersebut.

Penggunaan Aditif pada Tanah Liat

Seperti yang sudah disampaikan, bahan-bahan aditif untuk lempung dalam konstruksi lazim digunakan untuk membuatnya menjadi lebih kuat, namun juga dapat mengurangi sifat plastisitas yang dimiliki oleh jenis tanah tersebut.

Beberapa penelitian bahkan sempat membahas mengenai penambahan bahan aditif pada tanah liat sebelum benar-benar diaplikasikan pada konstruksi. Misalnya dengan memanfaatkan limbah pabrik gula berupa abu ampas tebu yang digunakan untuk subgrade jalan.

Ada juga penelitian mengenai penambahan limbah karbit yang terbukti meningkatkan nilai CBR tanah lempung. Selain itu, bahan aditif lain seperti zat alkali juga dinilai tepat sebagai perekat butiran tanah lempung agar menjadi lebih padat dan kuat.

Tentunya, penambahan bahan-bahan aditif ini harus dilakukan dengan takaran dan jumlah tertentu. Selain itu, diperlukan juga penelitian mendalam mengenai tingkat efektivitas bahan yang ditambahkan tersebut.

Contoh Konstruksi dengan Bahan Utama Tanah Liat

Konstruksi tanah liat mungkin telah kita temui dalam keseharian, yakni diaplikasikan dalam bentuk batu bata atau genteng di rumah-rumah Indonesia. Namun ternyata, penggunaan tanah liat tidak hanya dilakukan di Indonesia saja.

Di beberapa negara bahkan terdapat contoh konstruksi yang menggunakan tanah lempung sebagai bahan utama. Seperti yang ada di negara Kolombia di Amerika Selatan. Di sana terdapat bangunan rumah unik yang seluruhnya terbuat dari tanah lempung bernama Casa Terracotta.

Casa Terracota mulai dibangun tahun 1999 dan selesai tahun 2016.
Casa Terracota mulai dibangun tahun 1999 dan selesai tahun 2016.

Rumah tersebut dipahat dari bahan tanah yang liat seluas lebih dari 5.000 kaki atau sekitar 1646 meter persegi. Bangunan ini 100% terbuat dari tembikar yang didapatkan dari tanah lempung. Pembangunannya juga terbilang cukup unik tanpa bantuan alat khusus.

Adapun konstruksi rumah ini dilakukan di balik suatu perbukitan dan memanfaatkan matahari sebagai pemanggang tanah tersebut. Setelah tanah mengeras, barulah sang arsitek memahat dan mengukir konstruksi dari tanah liat tersebut layaknya rumah pada umumnya.

Di dalamnya terdapat jendela, pintu, berbagai properti, serta ruangan yang seluruhnya dipahat dari tanah lempung tersebut. Tidak mengherankan jika di dalam rumah ini akan terasa hangat. Nah, Anda yang ingin mengunjungi rumah ini, datang saja ke kota Villa de Leyva di Kolombia.

Itulah beberapa hal penting mengenai tanah liat yang dinilai sangat baik untuk konstruksi suatu bangunan. Meskipun tetap ada beberapa kekurangan yang dimilikinya, namun Anda masih dapat mengatasinya dengan beberapa teknik perbaikan. Nah, semoga informasi di atas bermanfaat!


Seri lain terkait Tanah:

    1. Tanah dalam Dunia Konstruksi
    2. Stabilitas Tanah dan Konstruksi
    3. Struktur Sifat Tanah, Jenis dan Perannya dalam Konstruksi
    4. Konsolidasi Tanah Untuk Konstruksi
    5. Cara Memadatkan Tanah untuk Bangunan
    6. Pemilihan Jenis Pondasi Bangunan Berdasarkan Jenis Tanah

 

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top