Toilet: Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja, Cara Penggunaan, Kerusakan dan Cara Penanggulangannya

Toilet

Penemuan toilet bisa dikatakan sebagai salah satu penemuan bersejarah dan paling bermanfaat bagi umat manusia di dunia. Penemuan ini memiliki sejarah yang cukup panjang dengan tujuan untuk menciptakan sanitasi yang lebih baik.

Toilet sendiri berkembang dengan pengaruh dari bermacam-macam kebudayaan seluruh negara di dunia. Akan tetapi, pada dasarnya toilet diciptakan untuk meningkatkan standar kesehatan manusia.

Pengertian Toilet Secara Umum

Toilet adalah fasilitas yang digunakan untuk membuang sisa-sisa metabolisme (feses dan urine) dari tubuh manusia. Umumnya terdiri dari sebuah tempat duduk atau tandas yang dilengkapi dengan sebuah cerobong atau saluran yang mengarah ke sebuah septic tank atau saluran pembuangan yang terpisah.

Fasilitas ini biasanya dilengkapi dengan sebuah tangga air atau sistem flush yang digunakan untuk membersihkan tempat duduk toilet setelah penggunaan. Tempat pembuangan ini sangat penting bagi kebersihan dan kesehatan individu maupun masyarakat.

Asal-usul Toilet

Toilet kuno
Sisa-sisa toilet kuno di Efesus, Yunani

Toilet berasal dari kata Bahasa Prancis, “toilette”, yang artinya ruang ganti pakaian. Model kloset yang dianggap sebagai yang pertama di dunia ditemukan di Mohenjadaro dan peradaban Romawi Kuno.    Sebelum adanya toilet di dalam rumah, orang harus mengeluarkan kotoran dengan cara lain seperti menguburkannya di hutan, melemparkannya keluar jendela ke tempat pembuangan kotoran terbuka, atau membuangnya ke dalam sungai. Di Mesir kuno, tempat pembuangan urine atau feses dapat ditemukan di dalam tembok-tembok piramida yang terbuat dari batu. Fasilitas tersebut terdiri dari sebuah lubang di lantai yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme ke bawah ke tanah.

Pada masa kekaisaran Romawi, toilet yang lebih canggih ditemukan dengan sistem saluran yang digunakan untuk mengalirkan air ke fasilitas tersebut dan membersihkan sisa-sisa metabolisme. Tempat pembuangan ini juga dapat ditemukan di dalam bangunan-bangunan publik seperti termas, yang merupakan tempat relaksasi masyarakat Romawi.

Alexander Cummings, seorang pembuat jam dari Skotlandia, memperkenalkan flush toilet pada tahun 1775. Setelah Perang Dunia II, kloset duduk model Barat dan urinoir mulai mendominasi toilet umum di Jepang. Pada masa itu, tisu belum ada sehingga cara membersihkan diri juga berbeda dari sekarang.

Saat ini, toilet modern telah tersebar luas di seluruh dunia, dengan banyak variasi yang tersedia, termasuk yang menggunakan air untuk membersihkan sisa-sisa metabolisme, menggunakan sistem pembuangan ke septic tank, dan menggunakan teknologi lainnya.

Manfaat Toilet

Toilet memiliki banyak sekali manfaat sehingga keberadaannya terus dipertahankan bahkan dikembangkan dari waktu ke waktu. Beberapa manfaat toilet antara lain untuk kebersihan pribadi, lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.

Berikut merupakan penjelasan mengenai manfaat-manfaat tersebut:

Manfaat Toilet Bagi Kebersihan Pribadi

Dengan menggunakan tempat yang sesuai untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar, kita dapat membersihkan diri setelah buang air. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya infeksi pada anus atau kemaluan.

Buang air di tempat yang seharusnya dapat mencegah terjadinya penyakit seperti diare, disentri, dan infeksi saluran kemih. Penggunaan toilet yang tersedia juga dapat membantu menjaga keamanan, terutama bagi wanita yang takut terjadi kejadian-kejadian tidak diinginkan saat buang air di tempat terbuka.

Manfaat Toilet Bagi Kebersihan Lingkungan

Kehadiran toilet dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat buang air sembarangan. Feses dan urine yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah, serta menjadi sumber penyakit bagi manusia dan hewan.

Fasilitas ini juga dapat digunakan untuk membantu menjaga keindahan lingkungan, karena tidak ada sampah atau feses yang terlihat. Selain itu juga dapat menjaga kualitas air, terutama di daerah yang tidak memiliki sistem pengelolaan air limbah yang baik.

Mencegah Penyebaran Penyakit

Secara keseluruhan, toilet yang terawat dengan baik dan tersedia secara luas dapat membantu mencegah penyebaran penyakit melalui berbagai cara.

Orang yang membersihkan diri setelah buang air akan mencegah penularan penyakit yang dapat tersebar melalui tinja atau feses. Selain itu, juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit melalui air yang terkontaminasi.

Cara Kerja Toilet

Cara kerja dari tempat pembuangan sisa-sisa metabolisme manusia didukung oleh bagian-bagian yang ada di dalamnya. Berikut adalah prinsip kerja dari toilet yang biasa digunakan manusia untuk buang air, baik besar maupun kecil:

  • Ketika tombol atau palang ditekan, air akan masuk ke dalam melalui pipa air yang terletak di belakang toilet. Saat tombol tersebut ditekan, air akan mengalir ke bagian bawah sifon. Selain air, tinja dan air kecil juga ikut terbuang ke bagian bawah sifon.
  • Setelah air dan tinja sampai di bagian bawah sifon, bagian tersebut akan bekerja dengan cara mengeluarkan gas yang terkandung dalam air. Gas akan membantu mengangkat tinja dan air kecil ke atas sifon dan kemudian terbuang ke saluran air.
  • Setelah tinja dan air kecil terbuang ke saluran air, toilet akan kembali kering dan bersih. ketika tombol flush ditekan lagi, air dari tangki akan masuk dan membersihkan sisa-sisa yang mungkin masih tertinggal.

Bagian-bagian Toilet dan Fungsinya

Toilet yang juga dikenal dengan sebutan Water Closet (WC) memiliki beberapa bagian seperti:

Flush

Disebut juga alat pembuangan. Bagian ini digunakan untuk membuang tinja dan air kecil ke dalam saluran air. Flush terdiri dari tombol atau palang yang terletak di samping atau di atas WC.

Cistern

Cistern adalah tangki air. Tangki ini menyimpan air yang digunakan untuk membersihkan toilet setelah digunakan.

Sifon

Sifon adalah bagian yang terletak di bawah. Sifon memiliki bentuk seperti huruf S terbalik dan terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas sifon terhubung ke WC melalui pipa, sedangkan bagian bawah terhubung ke saluran air.

Sifon bekerja dengan cara mengeluarkan gas yang terkandung dalam air untuk mengangkat tinja dan air kecil ke atas sifon dan kemudian terbuang ke saluran air.

Pipa Air

Pipa air adalah pipa yang terhubung ke flush dan ke cistern. Pipa ini berfungsi untuk mengalirkan air ke dalam toilet ketika tombol flush ditekan.

Tutup WC

Bagian ini berfungsi untuk menutupi WC agar tidak terkena kotoran atau bau yang tidak sedap.

Jenis-jenis Toilet

Di seluruh dunia, terdapat berbagai jenis toilet yang digunakan oleh manusia. Di bawah ini adalah jenis-jenis beserta penjelasan dari masing-masing jenis tersebut:

Toilet Duduk

Toilet duduk
Jenis toilet yang paling umum dijumpai di negara maju dan berkembang

Toilet duduk adalah jenis yang paling umum digunakan di seluruh dunia. WC ini terdiri dari sebuah bangku yang terletak di atas pipa yang terhubung ke saluran air.

Beberapa bagian penting yang bekerja sama untuk membuang tinja dan air kecil ke saluran air dalam WC jenis ini adalah flush (alat pembuangan), cistern (tangki air), sifon, dan pipa air.

Bisa dikatakan jenis ini merupakan pilihan yang nyaman bagi kebanyakan orang karena mudah digunakan dan tidak memerlukan posisi tubuh yang ekstrim seperti yang dibutuhkan pada toilet berdiri.

Jenis ini juga lebih higienis karena sifon yang terletak di bawah akan membantu mengeluarkan gas yang terkandung dalam air untuk mengangkat tinja dan air kecil ke atas sifon dan kemudian terbuang ke saluran air.

Toilet Jongkok

Toilet jongkok
Meskipun kurang diminati, ternyata posisi jongkok adalah posisi terbaik

Toilet jongkok adalah jenis WC yang biasanya terdapat di negara-negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Fasilitas ini terdiri dari sebuah bangku atau cerminan yang terletak di atas pipa yang terhubung ke saluran air.

Pengguna toilet jongkok harus mengambil posisi jongkok dengan kaki tertekuk dan membuang tinja dan air kecil ke dalamnya.

Fasilitas ini merupakan pilihan yang efektif untuk membuang tinja dan air kecil karena posisi tubuh yang tertekuk memudahkan pengosongan usus. Namun, tidak selalu nyaman bagi semua orang karena membutuhkan posisi tubuh yang ekstrim dan tidak mudah digunakan bagi orang yang memiliki masalah pada sendi atau otot.

WC jongkok juga kurang higienis dibandingkan WC duduk karena sifon yang terletak di bawah tidak selalu efektif dalam mengeluarkan gas yang terkandung dalam air untuk mengangkat tinja dan air kecil ke atas sifon dan kemudian terbuang ke saluran air.

Toilet Wall Hung

Toilet wall hung
Toilet yang tertanam di tembok umum memberikan kesan mewah dan minimalis

Toilet wall hung adalah jenis WC yang terpasang di dinding sehingga hanya terlihat bangku atau cerminan saja. Fasilitas ini terdiri dari sebuah pipa yang terhubung ke saluran air dan terpasang di dinding. Penggunanya harus duduk di atas toilet yang terpasang di dinding.

Toilet Portable

Toilet portabel
Bayangkan bagaimana jadinya apabila tidak ada toilet portabel!

Jenis fasilitas ini bisa dipindah-pindah dan digunakan di berbagai tempat. Toilet ini biasanya terbuat dari plastik atau bahan lain yang ringan dan mudah dibawa kemana saja. Kelebihan dari jenis toilet ini adalah tidak memerlukan ruang yang terlalu besar dan praktis.

Fasilitas pembuangan akhir ini sering digunakan di tempat-tempat yang tidak memiliki fasilitas WC permanen, seperti di acara outdoor, konser, pesta, atau saat terjadi bencana alam.

Fungsi utamanya adalah sebagai fasilitas untuk mengeluarkan air seni atau urine dan feses dari tubuh manusia. Fasilitas ini biasanya dilengkapi dengan sistem pembuangan yang aman dan higienis, sehingga tidak membahayakan lingkungan dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit.

Cara Menggunakan Toilet dengan Benar

Gunakan toilet dengan benar

Untuk menggunakan fasilitas pembuangan metabolisme dengan baik dan benar, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Pastikan Anda sudah memiliki tisu atau handuk kecil yang dapat digunakan untuk membersihkan tangan setelah menggunakan toilet.
  • Buka penutup WC dan lakukan kebutuhan Anda, sesuaikan penggunaan WC dengan jenisnya.
  • Bersihkan pembuangan metabolisme Anda menggunakan flush yang terdapat di bagian sisi WC.
  • Setelah selesai, buang tisu atau handuk kecil ke dalam tempat sampah yang telah disediakan di sekitar WC.
  • Tutup kembali pintu WC dan pastikan Anda telah menyiramnya dengan baik dan bersih.
  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, atau gunakan hand sanitizer jika tersedia.
  • Apabila menggunakan toilet umum, pastikan Anda meninggalkan fasilitas tersebut dalam keadaan bersih dan teratur setelah selesai.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menggunakan toilet dengan baik dan benar sesuai dengan standar kebersihan yang tinggi. Selain itu, Anda juga dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama.

Kerusakan Toilet dan Cara Menanggulanginya

Pasti sangat menjengkelkan ketika menemukan fasilitas untuk buang air yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Anda sebagai pengguna akan merasa tidak nyaman terutama jika berada di fasilitas umum.

Apabila kerusakan terjadi di fasilitas buang air milik pribadi, Anda juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaikinya. Di bawah ini adalah beberapa jenis kerusakan yang dapat terjadi pada fasilitas untuk buang air dan bagaimana penanggulangannya.

Penyebab Kerusakan Toilet

Kerusakan yang terjadi pada toilet merupakan masalah yang dapat mengganggu fungsi toilet atau membuatnya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi dari fasilitas yang sangat penting ini, di antaranya adalah:

  • Penggunaan jenis sabun atau pembersih yang tidak sesuai dengan jenis WC sehingga menyebabkan kerusakan, seperti retak atau pecah pada porselennya.
  • Penggunaan jenis kertas atau tissue yang dibuang sembarangan. Hal ini dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air sehingga WC tidak dapat digunakan dengan baik.
  • Kerusakan pada bagian mekanikal, seperti tombol flush yang tidak berfungsi dengan baik, kerusakan pada katup flush, atau kerusakan pada katup pengatur air.
  • Kebocoran pada saluran pipa atau konektor yang dapat menyebabkan toilet tersumbat atau bahkan terbakar.
  • Kerusakan pada bagian elektrikal, seperti kerusakan pada lampu atau saklar toilet.
  • Penggunaan jenis toilet yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, menggunakan WC duduk pada area yang tidak memiliki saluran air atau listrik yang memadai.
  • Penggunaan toilet yang tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan. Misalnya, menggunakan fasilitas tersebut untuk membuang benda-benda yang tidak seharusnya dibuang di sana, seperti tisu basah atau plastik.

Cara Menangani Kerusakan Toilet

Untuk menangani masalah yang terjadi atau kerusakan pada tempat untuk buang air, Anda harus bisa menentukan terlebih dahulu dari mana sumber kerusakannya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menangani kerusakan fasilitas tersebut:

  • Apabila terjadi sumbatan, gunakan alat penyedot tersumbat atau coba bersihkan dengan menggunakan larutan soda kue dan air panas.
  • Jika tombol flush tidak berfungsi dengan baik, Anda dapat mencoba membersihkannya dengan menggunakan larutan soda kue dan air panas, atau dengan menggantinya jika diperlukan.
  • Ketika terjadi kebocoran pada saluran pipa atau konektor, segera panggil teknisi profesional untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
  • Apabila ada ada kerusakan pada bagian elektrikal, seperti kerusakan pada lampu atau saklar, Anda perlu memanggil teknisi profesional untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
  • Jika toilet yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan, segera ganti dengan jenis yang benar-benar sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan.
  • Apabila pengguna fasilitas buang air tidak menggunakannya sesuai dengan petunjuk penggunaan hingga menyebabkan kerusakan, mungkin perlu diberikan informasi terkait penggunaan fasilitas tersebut dengan baik dan benar.
  • Selalu ingat untuk selalu memperhatikan kebersihan toilet dan menggunakannya sesuai dengan tujuan yang dimaksud agar kerusakan dapat terhindar.

Anda sudah membaca penjelasan detail dan lengkap mengenai toilet. Mulai dari sejarahnya, bagian-bagian yang ada, cara kerja, jenis-jenis, sampai masalah yang sering terjadi hingga cara mengatasinya.

Jangan ragu untuk memperhatikan kebersihan toilet dan selalu menggunakannya sesuai dengan tujuan yang dimaksud. Selain itu, segera perbaiki kerusakan yang terjadi pada fasilitas penting ini agar tidak menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Penulis: Mario Andrianto

Mario Andrianto adalah lulusan S1 Teknik Sipil yang saat ini bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan konsultan konstruksi terkemuka. Dalam peran konsultannya, ia telah memberikan kontribusi berharga dalam proyek-proyek beragam, memberikan nasihat teknis dan solusi yang memadai kepada klien.

Scroll to Top