Pemadatan beton adalah salah satu tahapan pada pekerjaan pengecoran beton. Tahapan pemadatan beton ini sangat penting untuk diperhatikan mengingat begitu besar pengaruhnya bagi kekuatan beton yang merupakan hasil akhir dari pekerjaan pengecoran.
Nah, pada tahapan pemadatan beton ini terdapat 2 metode pemadatan beton yang secara umum dikenal yakni pemadatan beton internal dan pemadatan beton eksternal. Kedua metode pemadatan beton ini memang memiliki perbedaan. Namun tujuannya tetaplah sama yakni memadatkan beton segar untuk mencapai tingkat kepadatan yang optimal.
Metode Pemadatan Beton Internal
Metode pemadatan beton internal merupakan metode pemadatan beton dengan cara memberikan getaran dari dalam adukan beton yang sudah dituangkan. Adapun pemberian getaran tersebut tidak dilakukan ke satu penampang saja. Getaran diberikan pada setiap titik demi titik. Tujuannya supaya tidak mengganggu pengaturan bekisting yang sudah ditetapkan.
Penerapan Metode Pemadatan Beton Internal
Tak hanya bisa dijalankan untuk pekerjaan konstruksi besar saja, metode ini pun dapat diterapkan untuk pekerjaan konstruksi kecil. Sebagai contoh pada pembangunan gedung, metode pemadatan beton internal ini dijalankan pada tahapan pembuatan beton mulai dari bagian balok sloof, dak, balok ring kolom dan beberapa bagian lainnya yang tidak mendukung dilakukannya getaran melalui formwork.
Mesin Vibrator Beton, Alat Bantu Metode Pemadatan Beton Internal
Pada metode pemadatan internal ini, alat bantu yang digunakan berupa mesin vibrator beton yang dikenal juga dengan sebutan immersion vibrator atau needle vibrator. Adapun mesin vibrator beton ini terdiri dari 3 bagian utama yakni:
1. Bagian Power Unit: bagian yang berfungsi sebagai penggerak. Sumber energi power unit ini bergantung pada jenis mesin yang digunakan. Ada mesin yang menggunakan energi listrik dan ada pula mesin yang menggunakan bahan bakar minyak.
2. Bagian Flexible Shaft: berbentuk seperti selang yang bisa digerakkan dengan fleksibel.
3. Bagian Needle: disebut juga kepala vibrator merupakan bagian yang menghasilkan getaran dan disalurkan ke beton segar dengan cara ditusukkan. Bagian needle menghasilkan getaran sampai 12.000 putaran vibrasi per menit. Dengan frekuensi getaran ini, maka dapat dihasilkan beton yang memiliki tingkat kepadatan optimal, permukaan yang rata dan bebas dari rongga.
Cara Kerja Mesin Vibrator Beton untuk Pemadatan Beton Internal
Cara kerja mesin vibrator beton ini terbilang sederhana. Segera setelah beton segar dituangkan ke dalam cetakan, mesin vibrator beton ini bisa dinyalakan oleh operator. Selanjutnya bagian tepi flexible shaft bisa dipegang dan diarahkan ke titik pemadatan. Jika sudah selesai di satu titik, lanjutkan ke titik berikutnya.
Dalam penggunaan mesin vibrator beton ini, ada 6 hal penting yang perlu diperhatikan.
- Jarak antara titik yang satu dengan titik lainnya sebaiknya kurang lebih 60cm.
- Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya durasi pemadatan pada setiap titik berlangsung antara 30 detik hingga 120 detik. Namun segera hentikan proses pemadatan beton jika permukaan beton di sekitar batang vibrator sudah terlihat mengkilap, gelembung-gelembung udara dari tuangan beton sudah tak terlihat lagi, frekuensi suara mesin vibrator beton terdengar mengalami perubahan, atau terasa terjadi perubahan getaran pada bagian selang vibrator.
- Kepala vibrator harus dimasukkan sampai mencapai dasar cor beton. Namun pastikan kepala vibrator tersebut tak mengenai besi tulangan dan juga bekisting. Sebab jika mengenai bekisting, maka seluruh setting beton akan ikut bergetar sehingga berpotensi menimbulkan retakan-retakan kecil dan bisa mengakibatkan segregasi atau pemisahan agregat kasar dari adukannya.
- Hindari meratakan tuangan beton dengan menggunakan batang atau kepala vibrator.
- Penting untuk diperhatikan, masukkan kepala vibrator dengan cepat pada titik pemadatan. Sebaliknya, cabut kepala vibrator dengan perlahan saat pekerjaan pemadatan beton pada satu titik sudah selesai dilakukan. Tujuannya tak lain supaya kepala vibrator tak meninggalkan bekas pada tuangan beton.
- Hindari membiarkan mesin vibrator beton berada dalam kondisi menyala atau bergetar di luar tuangan beton segar. Sebab tindakan ini bisa memicu terjadinya overheating dan rusaknya mesin.
Metode Pemadatan Beton Eksternal
Berbeda dengan metode pemadatan beton internal, metode pemadatan beton eksternal dilakukan dengan memberikan getaran dari bagian luar beton. Tentu saja dalam metode ini, mesin vibrator beton tidak lagi digunakan. Seperti halnya metode pemadatan internal, metode pemadatan eksternal pun membutuhkan alat bantu.
Penerapan Metode Pemadatan Beton Eksternal
Pada metode pemadatan beton eksternal, pemadatan dilakukan dengan menempelkan mesin vibrator pada cetakan atau formwork. Lantas di mana metode pemadatan beton eksternal ini digunakan?
Metode pemadatan beton eksternal bisa ditemukan pada pabrikasi beton precast atau beton pracetak. Beton precast adalah beton bertulang hasil pencetakan yang memiliki berbagai bentuk. Proses pencetakan pun dilakukan dengan mengikuti standarisasi tertentu.
Penerapan metode pemadatan beton eksternal misalnya saja pada proses pembuatan gorong-gorong, pembuatan U Ditch yang berbentuk huruf U untuk digunakan dalam pembuatan got, drainase, saluran pengairan, dan parit, pilar-pilar jalan layang, road barrier dan produk-produk beton precast lainnya. Sementara itu pada pekerjaan konstruksi, metode pemadatan beton ini juga dilakukan saat membuat tembok yang seluruhnya dari beton dan ketika mencetak kolom-kolom beton.
Mesin Shutter Vibrator, Alat Bantu Metode Pemadatan Beton Eksternal
Pada metode pemadatan beton eksternal, alat bantu pemadatan beton yang digunakan adalah mesin shutter vibrator. Nantinya saat digunakan, mesin shutter vibrator ini akan menjadi bagian dari formwork. Adapun fungsi mesin shutter vibrator ini adalah untuk menutup rongga-rongga yang terdapat di dalam adukan beton. Mesin shutter vibrator ini memiliki 3 bagian penting, yakni:
1. Bagian Mesin Shutter Vibrator: umumnya menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi. Nantinya getaran dihasilkan langsung dari tubuh mesin shutter vibrator.
2. Bagian Breket: sesungguhnya merupakan bagian pelengkap saja untuk mesin shutter vibrator. Bagian breket ini berfungsi menempelkan mesin shutter vibrator pada formwork. Adapun breket ini berupa plat besi atau plat baja yang dirancang agar bisa menopang mesin shutter vibrator dengan kuat.
3. Bagian Safety Belt: berupa tali yang berfungsi sebagai pengaman untuk mengantisipasi jika saat digunakan mesin shutter vibrator terlepas.
Nah, dengan penjabaran ini tentu Anda menjadi lebih memahami metode pemadatan beton internal dan eksternal serta alat bantu yang digunakan. Sampai saat ini, pemanfaatan getaran atau vibrasi yang dihasilkan dari mesin vibrator beton masih menjadi metode yang paling banyak digunakan dalam tahapan pemadatan beton. Dengan vibrasi, gesekan antara butir-butir agregat kasar bisa dihilangkan dan buih-buih udara besar yang terjebak dalam tuangan beton menjadi lebih mudah naik ke permukaan. Proses pemadatan beton internal dan eksternal yang tepat akan menghasilkan beton yang padat, tidak cacat, kedap air dan memiliki daya tahan yang baik.