Jalan aspal masih menjadi pilihan untuk pengerasan jalan di berbagai daerah. Penggunaan aspal untuk jalan memiliki sejumlah kelebihan, seperti permukaan jalan yang lebih halus sehingga pemakai jalan menjadi lebih enak dalam berkendara dan warna hitam pada aspal yang membuat psikologi pengguna jalan lebih nyaman. Tetapi seringkali ditemukan jalan-jalan aspal yang cepat sekali rusak dan membutuhkan perawatan yang terbilang banyak. Untuk itu, simak cara-cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan jalan aspal yang baik.
- Memadatkan pondasi jalan
Jalan aspal yang baik dan kuat dipengaruhi pengerjaan jalan mulai dari awal. Jika di awal pengerjaannya tidak tepat, maka kualitas jalan yang dihasilkan pun tidak optimal. Usia jalan aspal tidak mampu mencapai standar usia yang diperkirakan. Akibat pengerjaan yang kurang tepat, jalan aspal dengan segera akan rusak, berkurangnya kelenturan aspal dan permukaan aspal tidak rata.
Tahap pemadatan awal dalam pembuatan jalan aspal adalah tahapan pemadatan pondasi jalan. Tahapan ini dilakukan setelah badan jalan terbentuk. Tanah perlu dipadatkan agar mampu menahan beban diatasnya. Tahap pemadatan ini dilakukan dengan alat vibrator roller dan buldozer sehingga diperoleh kepadatan yang optimal.
Jika tanah sudah benar-benar padat, barulah bisa dilanjutkan dengan menambahkan material pondasi berupa batu kali. Material pondasi ini pun harus dipastikan benar-benar padat. Memadatkan material pondasi ini dilakukan dengan menggunakan alat tandem roller. Lapisan demi lapisan yang dipadatkan ini akan membuat struktur jalan memiliki daya dukung beban yang kuat.
- Memadatkan aspal dengan benar
Setelah pemadatan material pondasi selesai dilakukan, pemadatan lanjutan dapat dilakukan dengan tandem roller atau alat pemadat roda baja. Diawali dengan dump truck yang menuangkan hotmix ke asphal finisher lalu menghamparkannya di permukaan jalan. Selanjutnya tandem roller bertugas mengikuti asphal finisher untuk memadatkan permukaan jalan.
Proses pemadatan dilanjutkan dengan pemadatan tahap berikutnya. Pemadatan ini dilakukan dengan alat pemadat roda karet. Alat ini bergerak mengikuti pemadatan pada tahapan sebelumnya. Sesudah itu diteruskan dengan pemadatan akhir dengan menggunakan alat pemadat roda baja tanpa vibrasi.
Proses pemadatan aspal harus selesai dilakukan sebelum aspal berada pada suhu di bawah 850C atau bergantung pada jenis aspal yang digunakan. Jika pemadatan dilakukan di bawah suhu 850C, maka batu agregat dalam campuran aspal tidak mampu saling mengikat. Akibatnya, kekuatan aspal jalan pun lebih rendah dari yang seharusnya.
- Membangun sistem drainase yang baik
Sistem drainase yang terdapat di sekitar jalan-jalan aspal sangat berpengaruh terhadap kekuatan jalan aspal. Sistem drainase yang buruk akan membuat jalan-jalan aspal cepat rusak dan berlubang. Jalan aspal tidak tahan terhadap genangan air. Gerusan air di jalan-jalan aspal menyebabkan lapisan aspal terkelupas dan akhirnya membentuk lubang-lubang kecil yang semakin membesar. Karena itu bangun pula sistem drainase yang baik untuk mempercepat proses pengeringan jalan aspal terutama di musim hujan.
- Memastikan beban jalan aspal
Tidak semua beban bisa ditanggung oleh struktur jalan aspal. Karena itu, sebaiknya pastikan kendaraan yang melintasi jalanan aspal tidak melebih beban yang mampu ditanggung struktur jalan. Kendaraan-kendaraan kapasitas berat sebaiknya diarahkan untuk menggunakan jalan-jalan dengan konstruksi beton.
- Mencampur aspal dan limbah plastik
Uji coba terus dilakukan untuk mendapatkan bahan campuran aspal yang bisa meningkatkan kualitas aspal sehingga aspal menjadi lebih kuat dan awet. Salah satu uji coba yang telah dilakukan adalah dengan mencampur aspal dengan limbah plastik. Cara ini terbukti membuat aspal lebih kuat 40% dibandingkan aspal tanpa campuran limbah plastik.
Rencananya, aspal dengan campuran limbah plastik tersebut akan dipakai untuk pemeliharaan jalan. Saat ini uji coba penggunaan aspal campuran telah dilakukan di Kota Bekasi dan menyusul di beberapa tempat lainnya.
- Menutup jalan-jalan berlubang dengan segera
Dalam kurun waktu tertentu, jalan aspal membutuhkan perawatan. Lubang-lubang kecil harus segera ditambal. Sebab jika dibiarkan, lubang-lubang kecil di jalan aspal tersebut bisa segera melebar. Jalan-jalan aspal pun semakin parah kerusakannya. Air yang menggenang di lubang-lubang tersebut membuat konstruksi jalan aspal semakin melemah dan sekaligus membahayakan para pengguna jalan.
- Memilih dan menanam pohon perindang yang tepat
Di kota-kota besar, pohon perindang sangat dibutuhkan untuk mengurangi kebisingan kendaraan di jalan raya dan juga untuk menyerap udara kotor dari asap kendaraan. Namun pemilihan dan penanaman pohon perindang ini perlu diperhatikan agar tidak merusak jalan dan tidak membahayakan pengguna jalan saat musim hujan tiba.
Beberapa jenis pohon yang disarankan untuk perindang di tepi-tepi jalan antara lain pohon asam, pohon tanjung, pohon kenari dan pohon kepel yang memiliki karakter akar tunggang, berusia panjang serta tidak mudah patah atau roboh. Sedangkan jenis pohon perindang yang sebaiknya dihindari adalah pohon trembesi. Pohon trembesi merupakan jenis pohon berukuran besar yang akarnya bisa merusak badan jalan. Selain itu, cabang pohon trembesi terbilang cukup rapuh sehingga mudah patah saat terkena angin besar.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan jalan aspal yang baik. Tak dipungkiri, dibutuhkan biaya dan waktu yang tak sedikit untuk merawat jalan-jalan aspal agar tetap layak digunakan. Jalan aspal yang baik hanya bisa didapat dengan pengerjaan awal yang benar, perawatan yang tepat dan penggunaan yang bijak.
Komentar ditutup.