Instalasi Bekisting dan Semua yang Wajib Anda Ketahui

Fungsi Bekisting dalam Proses Konstruksi

Saat membangun suatu bangunan, struktur keseluruhan menjadi salah satu bagian yang penting sehingga bangunan tersebut memiliki ketahanan dan kualitas yang baik. Dalam proses pembangunan struktur inilah, suatu instalasi bekisting sangat diperlukan.

Apa Itu Bekisting?

Bekisting sendiri berarti cetakan, baik dalam hal fondasi, kolom, bahkan balok. Struktur ini bersifat sementara yang nantinya akan menampung pengecoran dan dicetak sesuai bentuknya. Apabila pengecoran tersebut sudah jadi dan mengering, maka bekisting akan dibuka.

Persiapan Pemasangan Bekisting

Sebelum melakukan instalasi bekisting, tentunya ada berbagai persiapan yang sudah harus Anda lakukan, yaitu:

1. Persiapan alat dan bahan

Pemilihan bahan yang tepat akan meningkatkan kemampuan menahan beban seperti beban bekisting itu sendiri, beban dari bagian samping, bahkan dari bagian atas.

Selain itu, pemilihan bahan yang sesuai juga akan menjamin ketepatan serta kesesuaian proses pembangunan. Secara umum, bahan-bahan yang diperlukan seperti kayu, plat besi, semen, pasir, paku, baut, dan sebagainya.

2. Persiapan perlengkapan kerja

Dalam pekerjaan bekisting, semua peralatan baik gergaji, mesin pemotong, palu, tangga, scaffolding, dan sebagainya harus dalam kondisi layak dan aman dioperasikan.

Alat-alat pelindung diri (APD) selama proses pengerjaan sebaiknya juga diperhatikan dengan baik. Mulai dari rompi, helm, sepatu, sarung tangan, bahkan masker dan kacamata diperlukan untuk memastikan keselamatan pekerja.

3. Persiapan biaya dan waktu pelaksanaan

Kesiapan biaya dan perencanaan waktu pelaksanaan bekisting juga penting untuk Anda perhatikan. Anda perlu memastikan biaya material, upah pekerja, hingga biaya peralatan yang akan digunakan. Anda juga perlu menyiapkan biaya darurat yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Semuanya perlu diperhitungkan dengan tepat sehingga dapat diketahui kebutuhannya.

Penting juga merancang waktu pengerjaan bekisting. Hal ini umumnya berkaitan dengan banyaknya kebutuhan pekerja. Semakin banyak pekerja, diharapkan waktu pengerjaan akan lebih cepat, namun hal ini akan berpengaruh pada besaran upah pekerja yang harus dikeluarkan.

Cara Pengukuran dan Pemotongan Bekisting

1. Melakukan penentuan ukuran

Langkah pertama yang perlu dilakukan yakni dengan menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk bekisting. Adapun salah satu bahan yang kerap dipakai yakni kayu atau besi untuk membuat suatu kolom.

Anda dapat menggunakan dimensi pengukuran penampang kolom dengan ukuran yang beragam, misalnya 25 x 35 cm atau 20 x 30 cm yang disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan seberapa besar bangunan yang akan Anda dirikan tersebut.

Rencanakan juga ketinggian kolom yang akan dibuat, misalnya 4 meter. Kolom setinggi ini umumnya akan sangat membantu untuk membangun rumah atau bangunan yang lebih tinggi. Meski demikian, bekisting memang tergolong lebih tinggi dibandingkan bangunan seharusnya.

2. Pemotongan material bekisting

Selanjutnya, siapkan material bekisting yang akan digunakan berupa potongan triplek maupun kayu dengan ukuran yang sudah ditentukan, misalnya 25 x 35 cm dengan tinggi 4,5 meter. Selanjutnya, buat 2 lembar untuk setiap sisi sehingga dapat disambungkan.

Untuk membantu perakitan, Anda perlu memotong triplek sebanyak 2 lembar yang nantinya disambungkan pada 3 batang kayu berukuran 1 x 2 x 4,5 meter. Dengan menyesuaikan ukuran keduanya, akan lebih mudah untuk Anda membentuk kotak atau balok guna merakit bekisting.

Jangan lupa membuat dudukan bekisting menggunakan dua bahan yang sama untuk menyokongnya dengan tepat. Dudukan ini penting agar instalasi bekisting dapat berdiri dengan tegak tanpa khawatir miring.

Proses Pemasangan Bekisting

Setelah memahami persiapan yang perlu dilakukan, Anda tentu juga harus mengetahui bagaimana metode pemasangan bekisting dalam suatu struktur kolom bangunan. Adapun proses dan cara pemasangan bekisting yang dapat dilakukan yakni sebagai berikut.

1. Fabrikasi bekisting

Fabrikasi merupakan proses pembuatan cetakan sebelum dilakukan perakitan di lapangan. Sebelum proses ini, pastikan material yang akan digunakan lengkap seperti multiplek, paku, hingga kaso. Pastikan kembali ukuran dan ketebalannya tepat sesuai ukuran kolom.

Umumnya, untuk kolom berukuran 60 x 90 cm dapat menggunakan multiplek dengan tebal 15 mm. Adapun kaso yang digunakan dapat memakai jenis kayu keruing dengan ukuran 5/7. Meski demikian, pada proses ini bekisting baru didirikan, bukan penguatan kolom.

2. Pemasangan bekisting

Langkah selanjutnya yakni pemasangan cetakan. Secara umum, berikut langkah-langkah pemasangan cetakan dari awal sampai dengan akhir yang biasanya dilakukan oleh para pekerja konstruksi bangunan.

  • Pembuatan kolom sepatu (kicker) untuk dasar cetakan sehingga letaknya lebih presisi dan dapat disesuaikan dengan perencanaan atau gambar desain.
  • Memasang bekisting dengan terlebih dahulu mengolesi bekisting dengan minyak khusus atau oli sehingga nantinya mudah dilepas.
  • Pemasangan sabuk balok pada cetakan guna memperkuat pemasangan. Balok ini harus dikunci dengan tie rod.
  • Memasang pipa support yang berfungsi untuk mempertahankan posisi vertikal pada kolom serta menghindari posisi instalasi bekisting yang miring.

Alat dan Bahan untuk Mempermudah Instalasi Bekisting

Untuk mendukung proses instalasi dan pemasangan bekisting, tentu diperlukan berbagai peralatan dan material yang tepat. Secara umum, material yang digunakan dalam proses bekisting ini dapat berupa kayu, besi, minyak bekisting, palu, paku, dan sebagainya. Tentunya disesuaikan juga dengan jenis bekisting yang akan dibangun seperti:

1. Bekisting kayu

Merupakan jenis bekisting tradisional yang menggunakan material kayu terbaik sehingga mampu menahan beban konstruksi. Penggunaannya dapat dilakukan selama satu kali, meskipun ada beberapa pekerja yang memanfaatkan sisa kayu layak pakai pada kesempatan lain.

2. Fiberglass

Cara kerja bekisting ini mirip dengan bekisting kayu, namun yang membedakannya adalah harga, pemakaian, dan sifatnya yang lebih tahan air. Sayangnya, harganya cukup mahal meskipun dapat dipakai berulang kali.

3. Knock down (plat besi)

Bekisting jenis ini menggunakan plat baja atau besi hollow. Cetakannya sangat mudah dibongkar pasang meskipun harganya dapat mencapai 10x lipat dari material bekisting kayu. Umumnya, material ini digunakan pada proyek berskala besar.

Demikian beberapa penjelasan mengenai instalasi bekisting dan hal-hal penting yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi buat Anda yang sedang merencanakan suatu pembangunan secara detail!


Lebih lanjut mengenai Bekisting:

  1. Bekisting – Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
  2. Teknik Pemilihan Bekisting

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top