Inspeksi dan Pemeliharaan Gedung: Bantu Cegah Kerusakan Serta Perpanjang Usia Bangunan

Inspeksi bangunan merupakan sebuah proses pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan pada sistem, struktur dan komponen bangunan. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah ada kerusakan, cacat, bahaya ataupun jenis masalah lainnya yang berisiko pada keselamatan hingga kualitas bangunan.

Pentingnya Inspeksi dan Pemeliharaan Gedung

Pada setiap proyek konstruksi, keberadaan inspeksi dan pemeliharaan gedung merupakan hal yang sangat penting. Ada beberapa alasan utama yang membuat inspeksi bangunan penting untuk dilakukan, yaitu:

  • Untuk memastikan bahwa proyek konstruksi sudah sesuai standar kualitas yang ditetapkan
  • Untuk membantu memastikan bahwa proyek konstruksi tersebut sudah memenuhi standar keselamatan sehingga aman untuk penghuni, masyarakat sekaligus pekerja proyek
  • Untuk mengidentifikasi secara dini kendala ketidakpatuhan yang dilakukan sejak awal proses konstruksi sehingga bisa dilakukan perbaikan dengan tepat waktu
  • Untuk memastikan bahwa proyek konstruksi sudah patuh pada aturan dan kode bangunan yang sesuai
  • Untuk memberikan perlindungan pada pemilik bangunan dan pihak kontraktor yang membangun gedung

Jenis-jenis Inspeksi Gedung yang Wajib Diketahui

Inspeksi gedung akan dilakukan oleh seorang inspektur bangunan yang akan memeriksa semua bagian bangunan dalam beberapa tahapan selama konstruksi dilakukan. Jenis inspeksi yang dilakukan ada yang bersifat umum dan juga khusus sesuai dengan lokasi geografis serta tujuan penggunaan gedung. Berikut ini adalah jenis inspeksi yang dilakukan pada bangunan gedung yang digunakan untuk tujuan komersial:

Pemeriksaan fondasi dan lantai gedung

Jenis inspeksi yang pertama adalah dengan melakukan pemeriksaan pada kondisi tanah di mana fondasi akan dipasang. Proses pemeriksaan akan dilakukan dengan terlebih dahulu menggali tanah hingga kedalaman sesuai kebutuhan dan setelah proses peletakan bekisting atau tulangan yang dibutuhkan. Bahan material yang dipakai untuk membangun fondasi harus sudah tersedia di lokasi konstruksi, kecuali bahan beton siap pakai yang disiapkan di luar lokasi konstruksi.

Pemeriksaan pelat dan lantai bawah

Pemeriksaan yang berikutnya adalah untuk memeriksa bagian pelat beton dan bagian bawah lantai. Pemeriksaan ini akan dilakukan sebelum beton dituangkan yaitu dengan memeriksa kondisi tanah dan semua bahan material yang digunakan. Setelah semua komponen yang dibutuhkan di bawah pelat meliputi baja tulangan, saluran, pipa, anti lembap, drainase, kedap air dan lainnya sudah tertanam di bawah pelat baru dituangkan beton.

Inspeksi ketinggian lantai yang paling rendah

Pemeriksaan ini akan sangat dibutuhkan, terutama jika Anda memiliki bangunan yang berlokasi di sebuah wilayah yang rawan banjir. Proses pemeriksaan dilakukan dengan memberikan dokumentasi survei pada inspektur bangunan yang berisi data spesifik bangunan, sesuai ketentuan berikut:

  • Zona A, ketinggian lantai yang paling rendah untuk bangunan yang berlokasi di area rawan banjir yang tak terdampak gelombang dengan kecepatan tinggi
  • Zona V dan Zona Pesisir A, untuk ketinggian bagian struktur horizontal yang paling rendah yang harus tersedia jika bangunan berlokasi di area pantai yang tinggi

Inspeksi pembingkaian

Pemeriksaan bangunan yang berikutnya dilakukan pada rangka konstruksi. Sebelum pemeriksaan rangka dilakukan, semua pekerjaan kasar yang berhubungan dengan kelistrikan, bagian perpipaan dan mekanika bangunan harus diperiksa serta mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

Inspektur bangunan akan melakukan inspeksi pada bagian rangka bangunan meliputi balok, kasau, balok penopang dan tiang. Begitu juga untuk komponen lainnya seperti ventilasi, cerobong asap dan lainnya juga akan diperiksa.

Inspeksi kedap air pada balkon dan jalan yang terpapar cuaca

Bagian balkon dan permukaan jalan yang berisiko terpapar cuaca seperti panas matahari, hujan, irigasi dan lainnya harus memiliki penyangga rangka dengan sifat tahan air. Komponen ini harus melalui pemeriksaan dan sudah disetujui dengan adanya sistem penghalang kelembaban.

Inspeksi penetrasi tahan api dan tahan asap

Pemeriksaan selanjutnya adalah dengan memeriksa sambungan dan penetrasi yang tersedia dalam rakitan tahan api. Elemen yang diperiksa meliputi partisi asap dan penghalang asap yang harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu sebelum instalasinya disembunyikan.

Inspeksi pemanfaatan energi

Jenis inspeksi yang terakhir adalah yang dilakukan pada barang atau bahan yang terpasang di bangunan. Meliputi bahan insulasi, HVAC, jendela dan semua perlengkapan pemanas air harus sudah melalui pemeriksaan dan disetujui sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Teknik Pemeliharaan Gedung

Pekerjaan pemeliharaan gedung dilakukan untuk memastikan bangunan berfungsi dengan baik dan memiliki kelayakan sesuai dengan standar yang ditetapkan tentang kelaikan gedung. Pemeliharaan gedung dilakukan dengan beberapa jenis tahapan dan dilakukan sesuai dengan prioritasnya. Berikut ini adalah teknik dari pemeliharaan gedung yang umum dilakukan:

Corrective Maintenance

Teknik pemeliharaan yang dilakukan jika sudah terjadi adanya kerusakan pada bangunan baik secara umum maupun total. Pemeliharaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah adanya kerusakan yang lebih berat atau munculnya risiko yang lebih besar.

Preventive Maintenance

Teknik pemeliharaan yang dilakukan dalam bentuk perawatan rutin dengan tujuan untuk mencegah adanya kendala yang tak terduga.

Predictive Maintenance

Teknik pemeliharaan yang dilakukan sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil adanya inspeksi atau pemantauan bangunan. Sehingga bisa dilakukan analisis gedung sesuai dengan pola kerja dengan hasil akhir untuk memprediksikan kerusakan yang akan muncul.

Manajemen Fasilitas dalam Pemeliharaan Gedung

Selain melakukan pemeliharaan gedung, juga terdapat manajemen pemeliharaan fasilitas yang dilakukan untuk mengelola fasilitas yang digunakan. Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan tujuan penggunaan dari fasilitas dan kegiatan yang dilakukan oleh penggunanya.

Adapun untuk aktivitas pemeliharaan langsung biasanya dilakukan oleh pengelola fasilitas gedung yang terdiri dari beberapa kegiatan berikut:

  • Pemeliharaan umum
  • Pemeliharaan preventif
  • Perbaikan fasilitas
  • House keeping dan ground keeping
  • Penggantian suku cadang fasilitas
  • Peningkatan kualitas fasilitas

Studi Kasus Inspeksi dan Pemeliharaan Gedung

Setelah inspeksi dilakukan, kemudian akan ditemukan hasil yang tertulis dalam laporan sebagai berikut:

  1. Dari hasil inspeksi pelaksanaan pemeliharaan apakah sudah sesuai dengan standar kebersihan yang ditetapkan oleh yang berwenang.
  2. Sesuai dengan penilaian yang diberikan dari responden tentang kondisi gedung atau bangunan yang menunjukkan apakah baik atau tidak, layak atau tidak, aman atau tidak untuk digunakan sesuai fungsi yang dimilikinya.
  3. Terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan hasil penilaian dari pengguna gedung selaku responden. Tahapan ini bisa diperoleh dengan melakukan pemeliharaan, pembersihan dan perbaikan fasilitas yang digunakan.

Selain dilakukan dengan cara yang disebutkan di atas, juga dilakukan dengan melakukan penambahan dan perubahan bagian atau fasilitas gedung. Penambahan atau perubahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pengguna gedung sehingga bisa memenuhi efisiensi secara fungsional gedung secara keseluruhan.

Sekian penjelasan singkat tentang inspeksi dan pemeliharaan gedung yang penting untuk dilakukan demi tujuan meminimalisir kerusakan sekaligus memperpanjang usia bangunan yang digunakan. Semoga bermanfaat

Referensi:

https://www.contractsspecialist.com.au/articles/building-inspections-quality-compliance-construction/

https://buildingcodetrainer.com/commercial-inspections/


Artikel lain mengenai Konstruksi Gedung:

  1. Konstruksi Gedung
  2. 5 Inovasi Teknologi dalam Industri Konstruksi
  3. Teknik Dasar Dalam Konstruksi Gedung
  4. Penggunaan Teknologi Hemat Energi untuk Gedung
  5. Prinsip dan Teknik Dasar Bangunan Gedung Tahan Gempa
  6. Metode dan Teknik Untuk Estimasi Biaya Konstruksi Gedung
  7. Keselamatan di Lokasi Konstruksi Gedung
  8. Keamanan Maksimal di Proyek Konstruksi Gedung
  9. Kiat Jitu Agar Proyek Konstruksi Gedung Berjalan Lancar
  10. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Gedung
  11. Pemilihan Material dalam Konstruksi Gedung

Penulis: Surya Irawan

Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.

Scroll to Top