Saat akan membangun suatu konstruksi gedung, salah satu hal yang sangat penting untuk dipastikan adalah bahan atau material pembangunan. Pemilihan yang tepat akan membuat konstruksi gedung menjadi semakin kokoh, bahkan awet selama bertahun-tahun.
Panduan Memilih Material Konstruksi
Meskipun termasuk penting, sayangnya tidak semua pemilik proyek dapat memilih dan menentukan material mana yang tepat. Padahal, pemilihan material akan membuat bangunan menjadi lebih berkualitas. Oleh karena itu, coba ikuti beberapa panduan berikut:
Memahami Jenis-jenis Material Konstruksi
Hal pertama yang perlu Anda lakukan tentu saja dengan memahami apa saja yang merupakan jenis material konstruksi. Tentunya, ada banyak material dan jenis bahan bangunan yang nantinya akan dibutuhkan dalam setiap pembangunan gedung yang direncanakan.
Secara umum, terdapat dua jenis bahan atau material yang digunakan, baik dari bahan alami maupun buatan pabrik. Setiap jenis bahan tersebut juga mempunyai fungsinya masing-masing dengan harga yang beragam baik berdasarkan jenis, daerah, dan sebagainya.
Bahan alami merupakan material yang banyak diperoleh dari alam dan cenderung mendapatkan sedikit campur tangan dari pekerjaan pabrik. Contohnya seperti batu-batuan alam, kayu, tanah liat, pasir, kerikil, dan sebagainya. Batu bata, genteng, hingga batako juga termasuk di dalamnya.
Sementara itu, material bangunan yang berasal dari pabrik dapat kita temukan di sejumlah toko bangunan seperti semen, besi, kaca, pipa, paku, kabel, cat, keramik, dan sebagainya. Setiap jenis dan kebutuhan material ini tentu disesuaikan dengan konstruksi atau gedung yang tengah dibangun.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Material
Saat memilih material konstruksi, penting untuk memastikan beberapa faktor yang akan berpengaruh terhadap bahan yang dipilih. Saat ini, sudah banyak jenis bahan dan material pembangunan yang dapat ditemukan, namun ada baiknya jika Anda mencermati beberapa faktor pertimbangan berikut:
– Sifat material
Salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan lebih mendalam adalah sifat dari material yang akan digunakan. Baik secara fisik, mekanikal, hingga kimia dan termal perlu menjadi pertimbangan yang jelas. Sifat bahan yang beragam tentu membutuhkan metode dan alat yang berbeda
– Ketersediaan dan Karakteristik Bangunan
Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah ketersediaan ruang maupun karakteristik bangunan yang akan didirikan. Sebagai contoh, jika bangunan tersebut ukurannya tidak terlalu tinggi, tentu tidak memerlukan alat-alat seperti crane. Perbedaan karakter seperti inilah yang kemudian akan menentukan pemilihan material pembangunan.
– Pertimbangan Biaya
Biaya juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan saat akan menentukan suatu material konstruksi. Adapun faktor ini masih terbagi lagi dalam beberapa hal, seperti biaya pembelian awal, biaya operasional, hingga biaya perawatan. Tanpa adanya anggaran yang cukup, sejumlah material juga tidak akan didapatkan secara mudah.
– Kualitas Material yang Tersedia
Hal lain yang juga tidak kalah penting tentu saja dari kualitas bahan dan material yang akan digunakan dalam suatu konstruksi. Jika material tersebut mudah berkarat, cepat rusak, bahkan tidak tahan terhadap cuaca tentu akan berpengaruh pada proses pembangunan nantinya.
Material Ramah Lingkungan dalam Konstruksi Gedung
Tidak dapat dipungkiri jika saat ini pembangunan konstruksi sudah semakin masif dan menimbulkan dampak kurang bagus terhadap sumber daya alam. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda mulai memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif pada alam.
Memahami konsep sustainability dalam pemilihan material bangunan bisa menjadi salah satu langkah awal untuk memilih material ramah lingkungan. Terlebih, suatu saat berbagai sumber daya alam bisa saja habis jika tidak dilestarikan sedari dini.
Anda dapat memastikan penggunaan bahan bangunan yang dapat digunakan kembali. Hal ini tentu akan meminimalisir limbah dan buangan yang akan ditimbulkan nantinya. Anda dapat menggunakan rangka baja, beton bertulang, panel plafon, dan beberapa bahan lain yang mudah digunakan kembali.
Selain itu, menggunakan material alami seperti batu, kayu, serta tanah dapat menjadi salah satu solusi lain dalam konsep material ramah lingkungan. Hal ini karena penggunaan energi yang lebih sedikit dengan polusi serta kandungan unsur-unsur berbahaya yang lebih rendah.
Faktor ketahanan dan mutu bahan bangunan juga mesti diperhitungkan sehingga Anda tidak perlu melakukan renovasi terus menerus. Untuk itu, pastikan bahan bangunan yang akan dipakai memiliki kualitas yang baik dan sehingga mempunyai umur penggunaan yang relatif lebih panjang.
Material Tahan Gempa untuk Konstruksi Gedung
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang rawan terhadap gempa, baik gempa tektonik maupun vulkanik. Oleh karena itu, memilih material tahan gempa perlu dilakukan supaya bangunan yang Anda dirikan tidak mudah roboh akibat guncangan gempa yang sering melanda.
Rumah atau bangunan yang menggunakan material tahan gempa akan mengalami risiko yang lebih kecil jika terjadi guncangan. Meskipun bisa saja mengalami kerusakan, namun perbaikan dapat dilakukan secara cepat sehingga bangunan tersebut dapat segera difungsikan kembali.
Bahan bangunan yang digunakan dalam konstruksi rumah tahan gempa sudah pasti harus memiliki kualitas yang baik dengan proses pengerjaan yang benar. Adapun material yang dimaksud seperti kayu, batu fondasi, beton, hingga mortar.
Bahan-bahan lain seperti bambu, bata ringan, bahkan baja ringan juga termasuk ke dalam material alami yang cenderung tahan terhadap gempa. Dengan penggunaan material tersebut pada konstruksi, Anda akan lebih mudah meminimalisir bahaya dan kerusakan yang bisa saja terjadi.
Pertimbangkan juga material pembuat bahan-bahan bangunan tersebut sehingga kualitasnya bagus dan tahan lama. Misalnya batu fondasi yang digunakan terbuat dari batu kali atau batu gunung dengan banyak sudut supaya ikatan dengan mortar menjadi semakin kuat.
Teknologi Terbaru dalam Material Konstruksi
Adanya teknologi terbaru dalam pemilihan material konstruksi juga dapat menjadi salah satu pertimbangan yang dapat dilakukan. Terlebih secara keseluruhan, teknologi dapat membuat pemilihan material menjadi lebih efisien dan tepat guna.
Meski demikian, diperlukan pelatihan dan peralatan yang memadai untuk dapat memanfaatkan berbagai teknologi tersebut. Salah satu contohnya seperti Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan semua orang untuk melihat keseluruhan proyek dari berbagai sudut dan memprediksi potensi masalah sebelum konstruksi dimulai.
Dengan teknologi tersebut, Anda sebagai kontraktor maupun insinyur dapat memprediksi risiko apa yang mungkin terjadi dan bahan material apa yang sekiranya cocok digunakan. Dengan demikian, pengelolaan proyek juga akan berjalan secara lebih maksimal.
Contoh lain seperti teknologi self-healing yang meskipun masih dalam tahap pengembangan, namun dianggap akan menjadi angin segar bagi dunia konstruksi. Teknologi ini memungkinkan beton bangunan memperbaiki kerusakan kecil seperti retak secara otomatis.
Itulah beberapa tips dan panduan dalam memilih bahan-bahan material pembangunan suatu gedung agar memiliki kualitas yang baik dan tahan terhadap berbagai risiko. Jangan sampai Anda salah memilih material terbaik supaya bangunan yang didirikan semakin berkualitas!
Artikel lain mengenai Konstruksi Gedung:
-
- Konstruksi Gedung
- 5 Inovasi Teknologi dalam Industri Konstruksi
- Teknik Dasar Dalam Konstruksi Gedung
- Penggunaan Teknologi Hemat Energi untuk Gedung
- Prinsip dan Teknik Dasar Bangunan Gedung Tahan Gempa
- Metode dan Teknik Untuk Estimasi Biaya Konstruksi Gedung
- Inspeksi dan Pemeliharaan Gedung
- Keselamatan di Lokasi Konstruksi Gedung
- Keamanan Maksimal di Proyek Konstruksi Gedung
- Kiat Jitu Agar Proyek Konstruksi Gedung Berjalan Lancar
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Gedung
Penulis: Surya Irawan
Surya Irawan adalah seorang lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Saat ini, Surya Irawan aktif terlibat dalam industri konstruksi dan telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan infrastruktur dan beragam proyek-proyek konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman praktisnya, Surya berharap dapat memajukan teknik sipil dan memberikan kontribusi positif.