Istilah dak mengacu pada pembatas antara lantai bawah dengan lantai yang berada di atasnya. Dak juga dimaksudkan untuk menyebut konstruksi yang berada di bagian teratas. Ada beragam bahan yang bisa digunakan untuk pembuatan dak, salah satunya dengan menggunakan beton. Apa pun bahan yang digunakan, sebagai bagian dari sebuah rumah maka dak harus memiliki konstruksi yang kuat.
Karakteristik Dak Beton yang Baik
Jika Anda memilih untuk membuat dak beton, maka sebaiknya ketahui karakteristik dak beton yang baik. Karakteristik ini penting dipahami agar perencanaan dan pengerjaan dak beton memiliki acuan yang jelas. Adapun karakteristik dak beton yang baik adalah:
- Kuat, dak beton harus mampu menahan berat dan beban tanpa mengalami kendala.
- Halus dan rata, dak beton harus memiliki permukaan yang halus dan rata sebab hal tersebut akan berpengaruh tak hanya pada fungsinya saja tetapijuga pada estetika rumah.
- Ekonomis, dak beton semestinya menjadi pilihan untuk mendapatkan dak dengan biaya pembuatan yang terjangkau.
- Efisien, dak beton harus dibangun dalam waktu yang sesuai sehingga menghasilkan dak yang tak mudah retak.
Cara Membuat Dak Beton
Berpedoman pada karakteristik dak beton tersebut, lantas bagaimana cara membuat dak beton yang benar? Untuk membuat dak beton yang benar, setidaknya ada 3 tahapan yang harus dilakukan. Berikut ini 3 tahapan tersebut.
1. Penghitungan dan persiapan material
Sebelum memulai pembuatan dak beton, sebaiknya lakukan penghitungan terlebih dahulu. Hitunglah dimensi dak beton yang hendak dibuat dan jumlah besi tulangan yang dibutuhkan. Hindari menggunakan besi tulangan secara berlebihan sebab hanya akan menambah bobot struktur dak dan juga menambah beban biaya.
Hitung pula komposisi beton yang hendak digunakan. Untuk pekerjaan non struktural yang menggunakan beton mutu B0, sebaiknya komposisi pasir dan kerikil tak melebihi 8:1. Sedangkan untuk pekerjaan struktural dengan beton mutu B1 dan K125 biasanya menggunakan komposisi 1:2:3 untuk campuran semen, pasir dan split.
2. Pengadukan bahan-bahan dasar beton
Jika penghitungan dan persiapan material sudah dilakukan, tahapan selanjutnya adalah pengadukan bahan-bahan dasar beton. Proses pengadukan ini bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan mesin untuk hasil yang lebih optimal. Apapun cara yang dipilih, pastikan hasil adukan bersifat homogen. Adukan yang bersifat homogen ditandai dengan warna yang merata, tidak ada segregasi atau butir-butir yang terpisah, dan adukan tidak terlalu kental ataupun terlalu cair. Adukan yang kurang homogen berpotensi menyebabkan dak beton menjadi kurang berkualitas.
3. Proses pengecoran
Sebelum proses pengecoran dimulai, buatlah terlebih dahulu bekisting dan kemudian pembesian. Bekisting merupakan cetakan sementara yang dipakai untuk menahan beton selama proses penuangan sehingga diperoleh bentuk sesuai keinginan. Pada bagian sisi dalam papan bekisting sebaiknya diolesi dengan oli atau minyak supaya bekisting tidak melekat ada beton setelah kering.
Sedangkan pembesian elemen struktur yang meliputi balok, kolom, dan pelat sebaiknya saling mengikat sehingga menjadi satu kesatuan. Selanjutnya untuk hasil yang bagus, proses pengecoran harus selesai dikerjakan dalam waktu 1 hari secara bersamaan dan cepat.
Jika proses pengecoran mengandalkan tenaga manusia saja, maka pastikan jumlah tenaga tukang mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan pengecoran dalam satu hari. Sebagai gambaran, untuk luas 0,5 kubik dibutuhkan 1 orang tenaga kerja pengecoran. Bila ingin lebih cepat dan efisien, gunakan mesin untuk pengecoran yang dipadukan dengan tenaga kerja.
Ketebalan dak beton haruslah cukup kuat untuk menahan gaya tekan. Biasanya atap dak beton dibuat dengan ketebalan minimal 8cm. Sedangkan untuk dak lantai beton dibuat dengan ketebalan 12cm. Sesudah proses pengecoran selesai dilakukan, siramilah dengan air sedikit demi sedikit untuk menghindari cor beton mengeras dengan cepat. Kemudian tunggulah selama kurang lebih 2 minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dengan mengikuti 3 tahapan cara membuat dak beton yang benar tersebut, maka Anda akan mendapatkan dak beton yang kuat dan tahan lama. Dak beton adalah salah satu jenis dak yang kuat dan tidak mudah rusak. Dak beton juga tahan terhadap perubahan cuaca dan mampu menahan panas matahari. Biaya perawatannya pun terbilang minim dan mudah dibersihkan.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, namun dak beton sesungguhnya mempunyai beberapa kekurangan. Kekurangan dak beton antara lain biaya pembuatan yang terbilang mahal, dalam pengerjaannya membutuhkan keahlian khusus, sulit dibongkar dan berpotensi mengalami kebocoran jika tidak dikerjakan dengan baik dan teliti.
Pasir yang aku beli banyak tercampur sisa puing apakah baik untuk cor ? Bila terpaksa harus di gunakan bagaimana biar kuat ?
Mohon bantuam dan sarannya, saya akan membangun rumah 2 lantai dengan luas 10×20 meter, yang mana nantinya beratapkan cor dak juga, atap cor dak yg di buat juga akan dijadikan roof top, dimana nantinya pada area roof top akan disediakan tempat media tanam dengan ketebalan tanah sekitar 50cm, jadi berapa saya harus membuat ketebalan cordak lantai 2 sebagai penopang cor dak atap yang mana cor dak atap akan di jadikan penopang area roof top spt yang saya jelaskan tadi? Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih
Membuat atap rmh ukuran 3×9 , dgn harapan kuat utk menaruh tandon 2000 liter dan kedepanny dan bs diharapkan dag bs utk aktifitas sehari2 sprt utk ruang tdr dlny, yg sy tanyakan brp ukuran besi yg hrs dipakai, jarak anyaman berapa, anyaman sebaikny berlapis berapa, ketebalan cor berapa
Apa kotruksi dak beton hrrus ada besi siku atau boleh hanya ditumpuk bersilang…???
jika kita ingin mengecor tiang yg mepet ke dinding, bagaimana konstruksi tapaan, sehingga memperoleh kekuatan yg menjamin dapat menopang beban yg berat, dan bagaimana rangkai besinya
Untuk mendapatkan kekuatan yang dapat menopang beban berat, sebaiknya menggunakan metode konstruksi tapak yang disebut dengan metode konstruksi tapak bertingkat. Metode ini merujuk pada teknik pengecoran tiang yang dilakukan secara bertahap, dimulai dari bagian bawah tiang hingga bagian atas tiang. Pengecoran tiang dilakukan secara bertahap untuk memastikan bahwa tiang yang dibuat memiliki kekuatan yang dapat menopang beban berat.
Selain itu, sebaiknya juga menggunakan material beton yang berkualitas tinggi dan memastikan bahwa campuran beton yang digunakan memiliki konsistensi yang tepat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tiang yang dibuat tidak mudah retak atau pecah saat digunakan untuk menopang beban berat.